Membangun Ketahanan Informasi Daerah (1)

Kegiatan KIM BIJAK dalam seminar Membangun Ketahanan Informasi Daerah.

LCCK Tingkat BAKORWIL (2)

Peserta Lomba Cerdik Cermat Komutikatif Tingkat BAKORWIL bertujuan untuk meningkatkan peran KIM dalam proses pembangunan di wilayah kelurahan maupun pedesaan dengan penguasaan IT bagi anggotanya.

PERTURA (3)

Menggali budaya melalui ajang Pertunjukan Rakyat (PERTURA) Tingkat Jawa Timur.

OTONOMI AWARD 2016 (4)

Penghargaan Otonomi Award Kota Malang Tahun 2016 menuju Kota yang Ramah dan Bermartabat.

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 74 (5)

Rangkaian Kegiatan Dalam Memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI ke 74

Senin, 10 Juni 2013

Persembahan Adhipura Kencana Kota Malang 2013

Sekali lagi, dan tak bisa dipungkiri lagi, Kota Malang masih menjadi harapan terbesar bagi kualitas lingkungan dan partisipasi masyarakat pendukung keberadaan Kota Bersih Indah Sejuk Hijau dan Aman. Sekali melengkapi kualitas kepemimpinan Walikota Malang Drs Peni Suparto MAP, bersamaan dengan hari lingkungan hidup 5 Juni 2013, telah ditetapkan para pengabdi lingkungan hidup.
Dari beberapa sumber, penghargaan Adipura Kencana 2013 telah diraih oleh Kota Malang dan Kota Balikpapan (Kategori Kota Besar). sedangkan piala serupa juga diraih oleh Kota Bontang dan Kota Tulungagung (Kota Sedang) dan Kota Lamongan (Kota Kecil). Bersamaan juga Kota Surabaya dan Kota Tangerang kategori Kota Metropolitan. Hal ini tertuang dari Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 192 Tahun 2013 tentang Penghargaan Adipura Tahun 2013. 
Program Adipura telah dilaksanakan setiap tahun sejak 1986, kemudian terhenti pada tahun 1998. Dalam lima tahun pertama, program Adipura difokuskan untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi "Kota Bersih dan Teduh". Program Adipura kembali dicanangkan di DenpasarBali pada tanggal 5 Juni 2002, dan berlanjut hingga sekarang. Pengertian kota dalam penilaian Adipura bukanlah kota otonom, namun bisa juga bagian dari wilayah kabupaten yang memiliki karakteristik sebagai daerah perkotaan dengan batas-batas wilayah tertentu. 
Thema Peringatan Lingkungan tahun 2013 adalah "Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi Untuk Selamatkan Lingkungan” mengikuti tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dikeluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup PBB, United Nations Environment Programme (UNEP), yaitu “Think.Eat.Save”. Tema ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang mudah serta membuka kesadaran kita semua atas pentingnya menyikapi pemanfaatan mata rantai makanan dan sumber daya alam termasuk pemanfaatan bahan makanan secara bijak. 
Ada tiga hal dalam penilaian Adipura Kencana diantaranya yakni, clean land, clean water, dan clean air (bersih tanah, bersih air dan bersih udara). Kriterianya mulai dari pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, dan pengendalian pencemaran air untuk kriteria Kota Kecil dan Sedang. Kriteria Kota Besar, juga penilaian pengendalian pencemaran udara. 
Menurutnya, pengelolaan sampah minimal 7 persen dari timbunan sampah, pengelolaan ruang terbuka hijau 30 persen dari luas wilayah administrasi , konservasi dan peningkatan kualitas air (biopori sumur terapan), instalasi pengolahan air limbah domestik, serta energi baru terbarukan dan efisiensi energi.
"Juga transportasi massa yang berwawasan lingkungan, maupun peran serta masyarakat dan swasta, termasuk pengembangan inovasi dan teknologi, serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim juga menjadi penilaian,"papar Sudirman Djayaleksana kepada Jurnal Nasional Jumat (7/6).




Share:

Rabu, 05 Juni 2013

JALINKESRA

1. LATAR BELAKANG
    TITIK NOL kinerja pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur tahun 2009, menunjukkan data penduduk miskin Jawa Timur sebesar 6.022.590 jiwa (16,68%) dan Data PPLS 08, jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) sebesar 3.079.822 Rumah Tangga Miskin (RTM) by name by address terbagi ke dalam strata Sangat Miskin, sebanyak 493.004 (16%); Miskin, 1.256.122 (41%); dan Hampir Miskin, 1.330.696 (43%).
    Walikota Malang Drs. Peni Suparto, MAP
    Gubernur Jawa Timur H SOEKARWO
    Kelompok rumah tangga strata sangat miskin ini relatif belum pernah menjadi target spesifik prioritas berbagai penanggulangan kemiskinan secara eksklusif. Mereka lebih sering diposisikan sebagai kelompok sasaran yang terikutsertakan dalam berbagai program penanggulangan kemiskinan tanpa mempertimbangkan dan membedakan strata kemiskinan mereka. Program penanggulangan kemiskinan selama ini mengalami kendala membidik strata sangat miskin secara spesifik dan tepat sasaran, karena ketiadaan basis data mengenai keberadaan mereka (by name & address). Akibatnya, kemiskinan sering diperlakukan sebagai bersifat homogen, padahal kebutuhan rumah tangga strata sangat miskin agar dapat menapaki anak tangga demi anak tangga, keluar dari kemiskinan relatif berbeda dengan strata miskin, apalagi strata hampir miskin.
    Bertitik tolak dari latar belakang pemikiran di atas, maka dibutuhkan sebuah program penanggulangan kemiskinan yang dirancang secara khusus dan eksklusif untuk membidik strata rumah tangga sangat miskin sebagai sasaran, yang mempertimbangkan karakteristik sosial ekonomi dan wilayah geografis rumah tangga sasaran, melalui Program“Jalan Lain menuju Kesejahteraan Rakyat Bantuan Rumah Tangga Sangat Miskin”, yang dipendekkan menjadi, “Jalin Kesra Bantuan RTSM”. Program ini dilaksanakan mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.
     2. Definisi
      Program Jalin Kesra Bantuan RTSM dirancang (design) sebagai program keberpihakan Gubernur Jawa Timurterhadap orang miskin (Pro Poor) yang fokusnya adalah memberikan bantuan terhadap Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) berupa bantuan uang dan pangan (cash transfer) dan natura produktif.
       3. Visi
        Visi Program Jalin Kesra Bantuan RTSM adalah “Terwujudnya Kesejahteraan dan Keberdayaan Rumah Tangga Sangat Miskin”. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar RTSM. Keberdayaan berarti RTSM mampu memobilisasi potensi,aset personal dan social yang dimilikinya, dan mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi kemiskinan yang melilit hidup mereka, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
         4. Misi
          Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Program Jalin Kesra Bantuan RTSM mengemban misi:
          1. Meningkatkan ketahanan sosial ekonomi RTSM produktif dalam memenuhi kebutuhan hidup, dan meningkatkan kualitas hidup melalui bantuan usaha produktif.
          2. Fasilitasi RTSM produktif untuk mengembangkan dan menjaga keberlanjutan usaha produktif yang dijalani.
          3. Memenuhi kebutuhan dasar hidup sehari-hari RTSM non-produktif untuk mengurangi beban pengeluaran untuk pangan.
          4. Meningkatkan kapabilitas sosial RTSM untuk: memperoleh mata pencaharian (livelihood capabilities), memenuhi kebutuhan dasar (basic needs fulfillment), mengelola aset (asset management), menjangkau sumber daya-sumber daya (access to resources), berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan (access to social capital), dan menghadapi guncangan dan tekanan (cope with shocks and stresses).
           5. Tujuan
            Program Jalin Kesra Bantuan RTSM bertujuan:
            1. Meningkatkan ketahanan sosial ekonomi rumah tangga strata sangat miskin agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup minimal sehari-hari yang layak dan bermartabat, serta meningkatkan taraf hidup.
            2. Meningkatkan motivasi berusaha (need for achievement) rumah tangga sangat miskin.
            3. Mendorong terjadinya mobilitas sosial vertikal ke atas di kalangan rumah tangga strata sangat miskin.
            6. Prinsip Dasar
              Pelaksanaan Program Jalin Kesra Bantuan RTSM menganut prinsip : Membantu dengan Hati, Partisipatoris, Transparan dan Akuntabel, Keterpaduan, Keberlanjutan (Sustainability).
              7. Lokasi Sasaran
                Lokasi sasaran Program Jalin Kesra Bantuan RTSM adalah seluruh kecamatan di 38 kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur yang berjumlah 662, mencakup 8.242 desa/kelurahan.
                8. Rumah Tangga Sasaran
                  Rumah tangga sasaran (target group) Program Jalin Kesra Bantuan RTSM berjumlah 493.004 rumah tangga, dengan kategori : Rumah Tangga Produktif, yakni RTSM yang kepala rumah tangga dan/atau anggota rumah tangganya berusia produktif, serta sehat jasmani dan rohani. Usia produktif adalah usia dewasa sampai dengan 64 tahun, danRumah Tangga Non-Produktif, yakni RTSM yang kepala rumah tangganya berusia jompo (≥65 tahun), tinggal sendirian dan/atau tinggal bersama (hanya) dengan anggota rumah tangga yang juga berusia non-produktif, yaitu usia <14 tahun, dan/atau ≥65 tahun, atau mengalami difabel, karena berbagai sebab, yang tidak dapat menjalankan pekerjaan produktif untuk memperoleh penghasilan.

                  Disarikan dari Bappemas Propinsi Jawa Timur 
                  Share:

                  Minggu, 26 Mei 2013

                  Pekan Informasi Nasional 2013

                  Puncak peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 105 dilaksanakan di Medan Sumatra Utara, tepatnya dilapangan Medan Merdeka. Puncak peringatan HARKITNAS tahun ini berthemakan Dengan Semangat Kebangkitan Nasional Kita Wujudkan Demokrasi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 menuju Indonesia Yang Maju Modern dalam Bingkai NKRI.
                  Rangkaian acara HARKITNAS 2013 ini dipuncaki dengan terselenggaranya Pekan Informasi Nasional (PIN). Dan PIN 2013 di Medan Sumut ini adalah penyelenggaraan kali ke 3 setelah Solo tahun 2011 dan Kota Manado 2012.
                  Pak Menteri KOMINFO yang bersemangat 
                  Thema yang diusung dalam PIN 2013 24 sd 28 Mei di Medan adalah " Dengan Pekan Informasi Nasional Kita Tumbuhkan Semangat Harkitnas untuk membangun Bangsa yang Maju, Demokratis Cerdas dan Maju". Hal ini sejalan dengan gerakan membangun Bangsa lewat Pemberdayaan Informasi. Dengan ditumbuhkannya semangat membangun secara cerdas, demokratis dan maju lewat pengembangan Teknologi dan Informatika diharapkan muncul  generasi cerdas maju modern berkarakter dan tetap nasionalis lewat Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
                  Share:

                  Kamis, 23 Mei 2013

                  Ojok Lali Nyoblos

                  Hoooooreeeee  ..................

                  Hari ini berbondong bondong masyarakat Kota Malang melaksanakan Pemilihan Umum Kepala Daerah. Berbagai perasaan tergabung jadi s
                  atu antara resah gelisah seneng gumbira berjalan meuju 40 TPS di kelurahan Bandungrejosari.
                  Pemaksaan kehendak adalah bagian dari praktek pendukungan. Yang beberapa hari lalu sempat terkuak namun bisa dikendalikan tanpa merusak pemilihan atau kesepakatan memilih seara terbuka transparan dan semoga juga akuntable.
                  Pembukaan Logistik Pemilu kada 2013
                  Panwas Kecamatan Sukun
                  kampanyeeee  . . . . . .
                  Kampanye Paslon di Bakalan krajan
                  Malang Damai Pemilu Damai namun semoga hasilnya bisa dipahami oleh semua pihak. Apapun hasilnya, semua berharap dapat berjalan satu putaran dan siap mendukung siapapun pasangan calon yang memenangkan dukungan rakyat di Kota Malang tercinta. Dan dukungan dari berbagai elemen, mulai dari saat perencanaan dukungan, pemaparan visi misi alias kampanye sampai dengan dukungan suara ini semoga berbuah kebersamaan dan kesepakatan final. Semoga ketidak puasan dan segala bentuk kecurangan dapat diredam damai dan dengan kepala dingin mngikuti proses di Komisi Pemilihan Umum membuahkan prestasi lanjut. Kota Malang Kota Damai Cerdas dan Bermartabat.
                  Mari tunggu hasil akhir yang akan disampaikan di Kelurahan pada Jum at 24 Mei 2013 dumulai jam 13.00.
                  Ayo dukung hasilnya untuk Kota Malang .
                  Salam Satu Jiwa ...
                  A R E M A
                  Memperoleh dukungan lewat pengobatan Gratis 

                  Panitia Pemilihan Umum di tingkat RW ....GARDA TERDEPAN HASIL PEMILU DAMAI DIMUNCULKAN


                  Share:

                  Rabu, 15 Mei 2013

                  Makan Serangga biar kurus

                  Bila Anda gendut, janganlah gundah. Makanlah serangga niscaya berat tubuh Anda akan sempurna. Setidaknya itulah bagian dari kesimpulan penelitian PBB yang dilansir pada Senin, 13 Mei 2013.

                  Sebuah hasil penelitian yang digalang lembaga PBB menyebutkan, keuntungan yang dapat diraih bila mengkonsumsi serangga adalah mengatasi masalah kegemukan dan memerangi rasa lapar.

                  Menurut PBB, lebih dari 1.900 spesies serangga dimakan oleh penduduk bumi di seluruh dunia, terutama Afrika dan Asia. Namun masyarakat di Barat lebih suka memakan belalang, rayap, atau binatang renyah lainnya.

                  Hasil riset yang diterbitkan pada Senin, 13 Mei 2013, oleh Departemen Kehutanan, lembaga yang bernaung di bawah Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB, menyatakan, banyak serangga yang memiliki kandungan protein dan mineral, seperti daging serta lemak, yang menyehatkan sehingga sejumlah dokter merekomendasikannya untuk diet.

                  Koresponden Al Jazeera, Jessica Baldwin, melaporkan dari London, jangan khawatir akan keseimbangan alam atau kekurangan serangga untuk dikonsumsi. Sebab, di planet ini terdapat setidaknya 1.900 spesies serangga sehingga setiap manusia dapat menyantap hingga 40 ton serangga.

                  Eva Muller dari FAO mengatakan, sejumlah rumah makan di Eropa mulai menawarkan serangga sebagai salah satu menu dengan sajian eksotik.

                  Tingkat kegemukan di dunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, saat ini meningkat dua kali lipat sejak 1980 atau mencapai angka 500 juta orang. Oleh sebab itu, mengkonsumsi serangga diharapkan bisa mengatasi masalah kegemukan dengan biaya rendah.

                  Serangga dapat pula membuka peluang bisnis dan ekspor bagi warga miskin di negara-negara sedang berkembang, khususnya untuk kaum perempuan yang kerap mengumpulkan binatang ini di daerah pedesaan.


                  diambil dari tempo.com
                  Share:

                  Selasa, 14 Mei 2013

                  persiapan PEMILUKADA 2013

                  Detik waktu terus berjalan menjelang Pemilukada Kota Malang. Berbagai aktivitas Pemilukada sudah berjalan. Dumulai dengan prosesi dukung mendukung, pemasangan tanda gambar, show of force pada pasangan calon dan kampanye. Sementara disisi lain, penyelenggara pemilukada pun tak kalah semangat dalam merajut kegiatan. 
                  Kampanye Paslon AJI di Lapangan Persega Gadang 

                  Panitia Pengawas pemilu dan pada Pengawas Lapangan (PPL) di 11 Kelurahan di Kecamatan Sukun sudah bergerak di titik para pasangan calon berkampanye. Demikian juga Panitia Pemungutan Suara (PPS) di 11 Kelurahan pun juga menyiapkan raker kesiapan pelaksanaan Pilkada Kota Malan. Yang akan dilaksanakan tanggal 23 Nei 2013. Dan PPK-pun bersiaga di Kecamatan Sukun, salah satunya adalah mengawal distribusi kartu suara dan undangan peserta pemilih. 
                  Sementara pihak PPS di Kelurahan Bandungrejosari pun menyiapkan pasukannya, yakni Panitia Pemungutan Suara di 40 TPS. 
                  Pengecekan kartu suara 13 Mei 2013 di Kantor Kecamatan Sukun






















                  Kampanye DADI di Lapangan Mulyorejo Kecamatan Sukun 

                  Share:

                  Rabu, 08 Mei 2013

                  Duta KIM Jawa Timur 2013

                  bu Lusi, Kabid SKDI
                  Kominfo Kota Malang
                  Sebagai kelanjutan dari prestasi dari Pekan KIM ke VII di Sumenep, KIM BIJAK mendapatkan appresiasi untuk turut serta dalam Sarasehan KIM Nasional yang akan dilaksanakan dalam acara PEKAN INFORMASI NASIONAL (PIN) 2013 di Medan Sumut tanggal 27 Mei 2013.
                  Dalam surat yang disampaikan pada Bapak Walikota Malang tertanggal 03 Mei 2013 No 409/1220/105/2013, Kepala Dinas KOMINFO Propinsi Jawa Timur berharap agar potensi Kota Malang dan Jawa Timur dapat dibawa dan dipamerkan sebagai semangat kebersamaan informasi pengembangan sumber daya lokal di Forum Informasi Nasional. 
                  Harapan yang sama dalam pengembangan kelembagaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) disampaikan pula oleh Kabid SKDI Kominfo Kota Malang, agar KIM BIJAK dan KIM di Kota Malang dapat mengembangkan diri dan masyarakat informasi nya guna melengkapi kebutuhan informasi. Baik yang diperlukan oleh end user, yakni masyarakat Kelurahan, juga Pemerintah Kelurahan dan Kota Malang pada umumnya. Dengan pemenuhan semangat kebersamaan kesetiakawanan serta tetap mempertahankan karakter lokal ( Radio Komunitas DUTA SWARA), dapat memberikan arti penting dalam pemerataan pembangunan, utamanya optimalisasi informasi. Sejalan dengan filosofi KIM BIJAK, dengan menguasai informasi kita akan menguasai dunia. 
                  Secara umum Ibu Lusi, Kabid SKDI Kominfo Kota Malang, juga menyampaikan pada Bapak Sugianto (Ketua KIM Purwoagung Kelurahan Purwantoro), bahwa keberhasilan KIM PURWOAGUNG sebagai Juara III Lomba blog di Pekan KIM VII Sumenep, dapat memberikan energi tambahan. Khususnya kaderisasi pelaku dalam mengembangkan KIM di masa datang.  
                  Selamat Datang Pejuang Informasi, Semoga dapat Menjalin kerja sama Informasi dengan sesama pejuang, pemikir, penyebar informasi di seluruh Indonesia. Selaras dengan pengejawantahan BIJAK, Berdayakan Informasi yang Jujur Aktual dan Komunikatif. 

                  Kita tunggu warta dari Meeedan .......... 



                  Share:

                  Minggu, 28 April 2013

                  Pajak Spektakuler


                  Kesenian seperti ini layak dikembangkan secara prfesional, terutama cerita tentang Ken Arok .... Kata Pak Wali


                  Sempat bikin macet jalan selama 3 jam 
                  Bapak Walikota tampak sangat menyimak acara kesenian didampingi Kadispenda dan Camat Sukun 



                  Share:

                  Pesta Pajak

                  Melalui upaya mewujudkan Kelurahan Sadar Hukum di Kelurahan Bandungrejosari hari Minggu 28/4, bertempat di Lapangan SD Islamic Global School jl S Supriadi, berlangsung Pesta Membayar PBB bersama dan Bazaar PKK. Gebyar berlangsung semarak, bahkan spektakuler, mengingat pada acara yang menghadirkan lebih dari 2500 warga Kelurahan Bandungrejosari dan sekitarnya berlangsung meriah dan semarak. 
                  Meriah karena mampu mewujudkan acara bak pesta rakyat, yang dikelola secara mandiri oleh Lembaga Sosial Kemasyarakatan ( LPMK, RW , PKK dan organisasi sosial lainnya). Selain itu juga diwujudkan melalui keswadayaan, dimana pendanaan kegiatan dibiayai lewat swadaya masyarakat dan dana APBD (Dana Hibah kepada LPMK). Spektakuler, karena mampu menjalin kemitraan dengan Lembaga Perbankan (Bank Jatim), Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang, dan Sponsor. Juga dapat menghipnotis majoritas yang hadir lewat suguhan berbagai mata acara seni, mulai tarian dari anak PAUD, Drum Band TK ABA, Operet Jaranan, dan Sendratari berupa fragmen Satria Bhumi Singosari. 
                  Dalam kata sambutannya, Kadispenda Mardioko, menyatakan kegiatan ini memang luar biasa. Disamping diaspirasikan oleh masyarakat Kelurahan dalam Pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB), juga konstrukstif. Menindaklanjuti peran PKK dalam mambagikan SPPT PBB secara bijak dan bertanggung jawab, kata beliau setelah menerima daftar nama nominatif pembayar pajak yang bertransaksi dari Camat Sukun Drs Alie Mulyanto, MM. 
                  Menurut keterangan yang di dapat dari salah satu supervisor Bank Jatim, diperoleh keterangan bahwa sampai dengan pukul 13.00 WIB, diperoleh pemasukan sebesar 138 juta, dengan jumlah WP (Wajib Pajak) lebih dari 1.100 orang. 
                  Kesemarakan acara dan spektakuler di awali dengan jalan sehat bersama , yang diawali oleh formasi Duta Swara Fans dan Red Army ini berakhir pukul 13.30 WIB
                  Appresiasi Pak Walikota Pada Kegiatan Pesta Rakyat Bayar PGG Bersama

                    
                  Share:

                  Posdaya

                  Pengembangan kewirausahaan merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Banyak potensi wilayah yang dapat diolah oleh masyarakat menjadi kegiatan produktif dan menghasilkan, dan akhirnya menambah pendapatan keluarga. Posdaya adalah salah satu wadah yang dapat dimanfaatkan bersama oleh masyarakat untuk membangun dan mengembangkan kewirausahaan. 
                  POSDAYA adalah forum komunikasi, silaturahmi, advokasi, penerangan dan pendidikan, sekaligus wadah kegiatan penguatan fungsi keluarga secara terpadu. Apabila memungkinkan Posdaya bisa dikembangkan sebagai wadah pelayanan keluarga secara terpadu, utamanya pelayanan kesehatan, pendidikan, wirausaha, dan pengembangan lingkungan yang memudahkan keluarga berkembang secara mandiri.
                  POSDAYA direalisasikan melalui media POSYANDU. Mengapa posyandu?, jawabannya tidaklah tanpa perhitungan dan tujuan yang jelas, jikalau kita bisa menerawang kedasar dari tujuan awal POSYANDU yaitu mencegah atau mendeteksi masalah kesehatan, gizi dan ekonomi masyarakat. POSYANDU juga merupakan suatu media yang telah tersedia dan melekat didasar ekosistem kemasyarakatan, sehingga tidak perlu lagi membuat suatu wadah atau media bahkan bangunan.
                  POSDAYA memberi dukungan pemberdayaan kepada keluarga dengan anak-anak dibawah usia 15 tahun, keluarga yang isterinya sedang mengandung, keluarga dengan remaja dibawah usia 25 tahun dan keluarga dengan anak dewasa. POSDAYA juga dapat dibentuk dengan dukungan anggota keluarga yang berusia lanjut, baik sebagai forum silaturahmi maupun untuk memberi kesempatan para lansia membantu keluarga yang lebih muda atau sebaliknya.
                  Upaya pemberdayaan yang ditawarkan dalam POSDAYA diarahkan untuk mendukung penyegaran fungsi keluarga, yaitu keagamaan, budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi dan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.
                  Pembentukan dan pengembangan POSDAYA dilakukan oleh anggota atau organisasi masyarakat seperti, organisasi sosial dan keagamaan seperti Pengurus Masjid, Panti Asuhan, lembaga lain atau perorangan. Pembentukan Posdaya bisa diprakarsai oleh lembaga pendidikan seperti pesantren /gereja/wihara/ sekolah melibatkan siswa/santri yang dibimbing para Guru/ustad/pastor (sebagai contoh bahwa  menolong sesama tidak dibatasi dengan agama). Posdaya dapat dikembangkan oleh Pemda dan seluruh aparatnya ditingkat kecamatan, desa, kelurahan, RW/RT namun tidak diperkenankan untuk mengatas namakan/embel-embel partai politik.
                  Agar upaya pemberdayaan bisa dilakukan dengan baik, dilakukan pendataan dan pemetaan keluarga dengan cermat. Sesuai hasil pendataan ditentukan prioritas sasaran, utamanya keluarga kurang mampu yang mempunyai anak-anak dibawah usia 15 tahun.

                  Tahap awal kegiatan POSDAYA dilakukan oleh tim teknis POSDAYA yang merangkul kader POSYANDU, RT & RW, DKM, Desa / Kelurahan yang kemudian menjadi tim pelaksana POSDAYA / Kader POSDAYA. Tahap berikutnya kegiatan POSDAYA jelas diawali melalui kegiatan POSYANDU ; memberikan contoh makanan sehat, PAUD ; Pendidikan gratis kepada anak usia dini (usia bawah lima tahun), BSB ; pendidikan gratis kepada anak usia remaja dan diusahakan pembentukan kepribadian dan kepekaan sosial, Kerja Bakti ; membersihkan dan merawat (sekolah, rumah ibadah, pasar, dll), Bea Siswa ; khusus orang miskin sekolah SD-SLTA, Warung POSDAYA ; pelatihan gratis pengusaha kecil (adminstrasi, pergudangan, kebersihan, keuangan dan pemasaran), koperasi ; mensejahterakan anggota dan orang miskin, kesehatan gratis ; pengobatan dan perawatan gratis khusus orang miskin melalui kemitraan.
                  Seluruh kegiatan POSDAYA diatas diharapkan bisa merangsang warga sekitar yang berkecukupan didaerah tersebut untuk dapat membantu keluarga yang kurang mampu dalam melakukan kegiatan ekonomi, wirausaha atau usaha koperasi melalui pengembangan kerjasama dalam usaha atau usaha bersama yang maju dan mandiri.

                  Share:

                  Modal Spiritual dalam Pendidikan Emas Indonesia

                  Menghadapi tantangan global yang kian kompetitif diperlukan sumber daya manusia handal yang tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, namun juga kecerdasan emosi dan spiritual. Akan tetapi, pendidikan tinggi saat ini umumnya hanya menawarkan pengembangan kecerdasan intelektual (IQ), padahal penelitian membuktikan bahwa IQ hanya berpengaruh 6-20 persen terhadap kesuksesan seseorang. Kesadaran akan makin pentingnya pendidikan karakter kini sudah makin bergulir, namun saat ini belum banyak pihak yang menguasai metode pendidikan karakter.
                  Seperti yang ditulis oleh Dr. H. C Ary Ginanjar Agustian, seorang pakar Pendidikan Spitual di bawah ini :
                  ...... Anak sulung saya Anjar, yang IPnya pas-pasan itu pergi mengikuti sebuah pelatihan remaja di Negeri Paman Sam bersama teman-teman kuliahnya beberapa bulan lalu. Saya memberinya bekal sebesar 500 US Dollar untuk berbagai keperluannya selama di sana dan 500 US Dollar lagi untuk cadangan apabila ada biaya tak terduga. Saya wanti-wanti agar dia kembalikan uang cadangan itu apabila tidak terpakai.
                  Ketika dia pulang, saya sengaja tidak menanyakan tentang bagaimana sulung saya ini menggunakan uangnya. Saya sempat berpikir bahwa ia menggunakan semua uang yang saya berikan untuk keperluannya karena tidak ada yang mengawasi. Namun beberapa hari kemudian ia menyerahkan kembali uang 500 Dollar-nya sambil berkata, “Pak, ini uangnya Anjar kembalikan karena selama di sana tidak ada keperluan di luar rencana yang urgen. ”
                  Wah, padahal bisa saja dia pergunakan semua uang bekalnya dengan berbagai alasan logis yang pasti saya tidak akan mampu menolak. Atau habiskan saja anggaran tersebut toh memang sudah menjadi jatah dia. Dengan alasan bahwa banyak kebutuhan yang urgen dan ada keperluan yang tidak terduga selama di Amerika.
                  Anjar telah mempergunakan kecerdasan spiritualnya. Apabila dia hanya mempergunakan kecerdasan intelektualnya semata pasti dia akan sangat mampu membuat laporan keuangan yang “WTP” alias wajar tanpa pengecualian. Apalagi dia kuliah di jurusan Administrasi Niaga Universitas Indonesia, lalu ditambah dengan kecerdasan emosionalnya untuk melobby. Tentu sangat mudah baginya untuk memperdayai saya, karena semua sesuai aturan, semua sesuai prosedur, semua sesuai sistem, dan bisa diterima akal sehat.
                  Saya tercenung, membayangkan betapa tidak berdayanya sebuah pengawasan apabila kita hanya mengandalkan prosedur dan sistem yang berbasis kecerdasan intelektual semata. Sistem dan pengawasan yang selama ini kita agung-agungkan, dan kita usung tinggi-tinggi itu sebenarnya tidak akan mampu memagari kekuatan kecerdasan otak manusia yang diciptakan Tuhan secara genius dan luar biasa. Tanpa benteng spiritualitas, maka akan sangat mudah bagi seorang yang cerdas otaknya untuk menembus sistem dan prosedur secanggih apapun. Mungkin masih segar dalam ingatan bagaimana Enron, Worldcom, dan terakhir kasus “subprime mortgage” Lehman Brothers yang membuat ekonomi Amerika tersungkur, padahal sistem GCGnya sudah dipagari dengan sistem Sarbane Oxley Act yang super ketat.
                  Lalu saya mencoba membayangkan lagi berapa puluh atau berapa ratus trilyun atau mungkin berapa ribu trilyun harga atau nilai “spiritual capital” atau nilai sebuah microchip ciptaan Tuhan itu apabila dikonversikan dengan akibat kebocoran dan kesengsaraan di sana-sini. Belum lagi keputusan-keputusan yang dibuat demi kepentingan diri dan kelompok, seperti halnya proyek-proyek, aturan pertambangan dan perdagangan yang membuat asset bangsa tersedot keluar dengan kekuatan arus raksasa. Atau berapa banyak potensi yang menjadi sia-sia akibat kemiskinan spiritual bangsa ini, sehingga melahirkan sebuah iklim saling curiga dan saling tidak percaya yang dinamakan “low trust society”.
                  Modal kejujuran pun sesungguhnya ada tiga jenis. Pertama, kejujuran intelektual, yaitu jujur karena otak dan skill, contoh seseorang ahli memberikan laporan keuangan dengan benar sehingga masuk kategori wajar tanpa pengecualian (WTP). Kedua, kejujuran emosional yaitu seseorang yang jujur didorong oleh motivasi ingin dilihat oleh atasan, atau karena motivasi ingin penghargaan dan pengakuan publik.
                  Ketiga, kejujuran spiritual. Yaitu sebuah kejujuran asli yang lahir bukan dilahirkan karena sistem pengawasan atau GCG, atau karena laporan keuangan yang WTP. Karena kejujuran ini berada dalam dimensi spiritual, yang melahirkan nilai kejujuran hakiki dan muncul menjadi perilaku. Kejujuran ini lahir dari sisi terdalam pada belief system manusia pada dimensi spiritualitas.
                  Inilah yang dinamakan modal spiritual atau Spiritual Capital, yaitu sebuah modal penting yang harus dipertimbangkan sebagai salah satu kekuatan di dalam membangun sebuah korporasi, birokrasi, ekonomi, dan kehidupan negara yang sehat dan damai..


                  Share:

                  Pengunjung

                  Hallo Bandungrejosari

                  Hippam News

                  Kalimat BIJAK

                  Untuk sukses, Anda harus menemukan sesuatu sebagai pegangan, sesuatu untuk memotivasi Anda, sesuatu untuk menginspirasi Anda.

                  Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci kesuksesan. Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan sukses.

                  Definition List

                  3R
                  3R singkatan dari reuse, reduce, dan recycle.
                  Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
                  Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
                  Recycle berarti mengolah kembali (mendaur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

                  ADINDA
                  Adinda singkatan dari :
                  Akses informasi
                  Diskusi
                  Implementasi
                  Networkling
                  Diseminasi informasi
                  Aspirasi


                  Pengikut

                  Theme Support