Membangun Ketahanan Informasi Daerah (1)

Kegiatan KIM BIJAK dalam seminar Membangun Ketahanan Informasi Daerah.

LCCK Tingkat BAKORWIL (2)

Peserta Lomba Cerdik Cermat Komutikatif Tingkat BAKORWIL bertujuan untuk meningkatkan peran KIM dalam proses pembangunan di wilayah kelurahan maupun pedesaan dengan penguasaan IT bagi anggotanya.

PERTURA (3)

Menggali budaya melalui ajang Pertunjukan Rakyat (PERTURA) Tingkat Jawa Timur.

OTONOMI AWARD 2016 (4)

Penghargaan Otonomi Award Kota Malang Tahun 2016 menuju Kota yang Ramah dan Bermartabat.

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 74 (5)

Rangkaian Kegiatan Dalam Memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI ke 74

Tampilkan postingan dengan label Kelurahan sadar hukum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kelurahan sadar hukum. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 April 2013

Banjir Paving

Siang hari Sabtu 9/4 dirasa sangat luar biasa. Bak air bah dihujan deras, serombongan truk menurunkan muatannya berupa paving dan pasir menggenangi ruas jalan di Klayatan dan Kemantren raya. Sungguh pemandangan yang tidak terlupakan dan mungkin baru dilihat pertama kali oleh saya, saat menuju Kantor KIM Bijak untuk menyelesaikan beberapa urusan administrasi terkait dengan Gebyar Pesta Pembayaran Pajak PBB 2013.

Luar biasa karena turunnya paving kali ini tidak dinyana, atau barang kali saya yang tidak pernah melihat gunungan paving dan pasir menggenangi 2 ruas gang besar di lingkungan Klayatan dan Kemantren. Sehingga membuat rasa penasaran semakin jadi, saat minggu 10/4 sekitar jam 9.00 WIB puluhan warga mengerubuti gunungan paving dan pasir. Dan saya tak perlu khawatir karena pemakai jalanan tidak protes malah bangga. Bangga karena sebentar lagi jalanan di gang nam eh gang 2 dan gang 3 sudah tidak menggenang air lagi disaat hujan. Mengingat akan semakin berkurang jalan yang berwujud tanah dan berlubang. Hal ini saya rasa pas dengan tekad dan semangat Bapak Walikota Malang Drs Peni Suparto MAP, bahwa mulai tahun 2013 sudah tidak ada jalan yang berlubang dan berbentuk tanah. Sehingga diharapkan Kota Malang telah berubah menjadi Kota ramah lingkungan. Perlu keras untuk mewujudkan hal itu. Betul gak ? .
Rasa penasaran saya lanjutkan dengan turun ke lapang untuk mengamati sejauh mana masyarakat memahami arti dan makna banjir paving ini. Dan dari keterangan bapak Rohman, warga Kemantren diperoleh keterangan bahwa paving ini adalah dari pemerintah Kota Malang atas usulan Bapak Eddy Sofyan Jarwoko, yang saat ini mencalonkan diri sebagai Walikota Malang 2013 - 2018.
Saya tercenung sejenak, inikah wujud dari pembayaran pajak (termasuk PBB). Dan kala hal ini ditangkap oleh warga, saya cuma bermimpi ..... alangkah mulianya apabila masyarakat dapat membayar pajak sebelum jatuh tempo serta perencanaan yang disepakati dalam Musrenbang kelurahan dapat ditindak lanjuti dengan Proposal dari warga kepada Dinas terkait.
Artinya pembayaran PBB tahun 2012 yang mencapai 70 % dari pagu, ternyata berdampak pada ramainya pemabangunan di wilayah Kelurahan Bandungrejosari.
Luar biasa ..... MARI SUKSESKAN PESTA MEMBAYAR PBB,
Luar biasa ..... MRI BANGUN KELURAHAN DENGAN PAJAK KITA BERSAMA 

PEMBANGUNAN BALAI RW I, KLAYATAN Gg I Kel Bandungrejosari Sukun Kota Malang



Share:

Sabtu, 09 Maret 2013

Sanitasi Berbasis Komunal


Urusan tinja bisa menjadi sangat kompleks. Bagi kebanyakan orang, tinja masih dianggap sebagai sisa/kotoran yang tidak berguna. Mengandung penyakit dan permasalahan besar lain. Namun tinja juga bisa berguna bagi manusia jika diolah dengan tepat.
Kebanyakan orang menganggap urusan pengelolahan tinja sudah beres ketika tiap rumah memiliki jamban yang terhubung dengan septic tank. Namun, permasalahan pengelolaan tinja tidak semudah itu dituntaskan oleh sistem septic tank individu macam ini. Kondisi permukiman padat penduduk di kota besar, seperti Surabaya dan Malang, membutuhkan solusi yang lebih dari sekadar septic tank di setiap rumah.
Model jamban tiap rumah pun beragam. Ada yang hanya menyerupai cubluk/plengsengan karena tinja dibuang langsung ke sungai/selokan. Ada yang tidak melakukan pengerasan pada dasar tangki, Ada yang dindingnya terbuat dari batu bata tanpa plesteran. Ada yang ukuran sangat kecil sehingga cepat penuh dan luber. Ada yang pipa resapannya tidak lagi berfungsi. Sedangkan pada masyarakat dengan penghasilan sangat rendah, pembuatanseptic tank bukanlah prioritas utama yang harus dilakukan.
Tingkat ekonomi setiap keluarga juga sedikit-banyak berpengaruh pada kualitas septic tank. Namun rupanya kondisi jamban yang tidak sesuai standar ini tidak hanya ditemui di permukiman kumuh, tapi juga di kawasan permukiman elite. Sehingga kondisi jamban lebih dipengaruhi oleh tingkat kesadaran seseorang tentang pentingnya sanitasi bagi keluarganya.
Data Bappenas (2006) menyebutkan, lebih dari 60% permukiman di perkotaan di Indonesia memiliki sumur danseptic tank yang jaraknya tidak lebih dari 10 meter. Padatnya permukiman membuat letak septic tank pada sebuah rumah ternyata berhimpitan dengan sumur rumah tetangganya. Kondisi seperti ini hanya semakin memperburuk kualitas air tanah yang dikonsumsi oleh manusia di sebuah wilayah akibat tercemar oleh tinja. Padahal beberapa penyakit menyebar melalui tinja. Antara lain: tifus, kolera, hepatitis A, polio dan diare.
Standar Nasional Indonesia (SNI) hanya menyebutkan tentang standar konstruksi septic tank. Belum ada regulasi yang membatasi jumlah septic tank per satuan luas kawasan. Karenanya, dengan adanya ketentuan tiap rumah wajib memiliki septic tank-nya sendiri, bisa dibayangkan berapa banyak jumlah septic tank di suatu permukiman padat penduduk. Tidak hanya banyak, tapi juga saling berdekatan satu-sama-lain.
Dari sini kita melihat ada permasalahan serius dari sistem pengelolaan tinja berbasis individual yang sudah kadung dikenal dan diterapkan masyarakat.
Hindarko (2003) menyebutkan bahwa sebenarnya ada dua macam sistem saluran pembuangan. Pertama, pengolahan secara individu di masing-masing rumah (on site). Sistem ini yang sekarang digunakan di kebanyakan permukiman di Indonesia. Yaitu dengan membuat septic tank yang difungsikan untuk mengolah limbah tinja dari WC. Contoh dari sistem ini sudah diungkap pada bagian awal tulisan ini.
Sistem yang lain adalah pengolahan limbah secara kolektif (off-site). Sistem ini belum banyak digunakan. Salah satu wujud sanitasi berbasis komunal adalah IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Di mana limbah cair dari rumah-rumah disalurkan menjadi satu di IPAL. Di Kota Malang, sudah ada tiga kelurahan yang menggunakan sistem ini, yaitu di Kelurahan Mergosono, Kelurahan Ciptomulyo dan Kelurahan Tlogomas.
Teknologi IPAL menggunakan pengelolaan secara hayati. Ada proses kimiawi, biologis dan fisik yang dialami limbah cair dari rumah-rumah ketika masuk IPAL. Pada akhir proses pengolahan, air yang keluar sudah memenuhi standar baku mutu untuk dikembalikan ke alam (tanah/sungai).
Teknologi pengelolaan tinja kian hari kian berkembang. Kini, sistem ini bukan hanya digunakan untuk mengolah air limbah agar tidak lagi mengancam air tanah, tapi juga digunakan untuk mengolah tinja dan urine menjadi sumber energi alternatif ramah lingkungan, yaitu biogas.
Pengadaan energi biogas dari limbah domestik ini sudah terbukti di beberapa daerah. Salah satunya adalah di sebuah peternakan sapi di Kota Batu. Komunitas peternak sapi mengolah kotoran sapi dan rumah tangganya dalam sanitasi komunal. Dari situ, dihasilkan energi biogas yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari warga. Dampaknya, mereka tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membeli minyak tanah ataupun mencari kayu bakar di hutan. Sistem sanitasi berbasis komunal ternyata menjadi sebuah solusi praktis bukan hanya pada kawasan permukiman padat penduduk.
IPAL KOMUNAL TA 2012 oleh  Dinas Kebersihan Kota Malang
Lokasi RT.004RW VI Kel Bandungrejosari
Selesai Pengerajaan Desember 2012  
Hanya saja, memang di daerah perkotaan sistem komunal yang mengarah pada pengadaan biogas masih jarang ditemukan. Permasalahan yang harus dihadapi adalah pada ketersediaan lahan di kawasan permukiman padat penduduk di perkotaan.
Permasalahan lahan demi sanitasi berbasis kolektif patut menjadi perhatian serius. Di kota besar, khususnya di permukiman padat penduduk tidak lagi dapat kita temui lahan yang cukup luas yang ‘rela’ digali dan dibangun suatu septic tank raksasa. Merelokasi rumah penduduk juga bukan sebuah solusi yang tepat.
Kondisi keterbatasan lahan ini ditambah dengan model perencanaan perkotaan di Indonesia yang masih acak-adut. Di pinggir-pinggir jalan yang ada di perkotaan terpendam berbagai macam jaringan infrastruktur, seperti telepon, air bersih, gas dan selokan air. Bisa dibayangkan ketika jaringan infrastruktur itu masih harus ditambah dengan pipa-pipa yang menghubungkan jamban di tiap-tiap rumah menuju ke IPAL.
Dari paparan singkat di atas terlihat bahwa sanitasi berbasis individu sudah tidak lagi efektif. Dan solusi yang tersisa adalah sanitasi berbasis komunal. Sistem ini merupakan solusi praktis bagi permasalahan pengelolaan tinja yang efektif. Namun permasalahan tidak serta-merta berakhir ketika berdiri sebuah sistem pengelolaan limbah kolektif di suatu lokasi. Kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan sehat juga menjadi salah satu faktor yang tak kalah penting dibanding pembangunan infrastruktur sanitasi berbasis komunal.
Apakah ada jaminan perubahan perilaku masyarakat ketika infrastruktur itu sudah tersedia? Apakah mereka tidak lagi melakukan aktivitas MCK di sungai? Mengingat sungai adalah ruang publik tempat warga berkumpul dan bertukar informasi setiap hari.
Diambil dari artikel dengan judul sama By Nino di http://kerangalam.wordpress.com
Share:

Minggu, 30 Desember 2012

Peringatan Kaum Perempuan

Membudayakan rasa persatuan dan kesatuan dalam mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat diwujudkan melalui kegiatan. Tanpa kegiatan, tanpa keterlibatan kader pembangunan masyarakat, tanpa peran serta anggaran dan perencanaan matang dalam berorganisasi maka mustahil persatuan dan kesatuan dapat terwujud. 

Hal ini disampaikan oleh Lurah Bandungrejosari Bp Zainul Amali SSos MSi, dalam kata sambutannya membuka acara Peringatan Lomba Hari Ibu ke 84 Kelurahan Bandungrejosari.

Merangkai kata sambutan, Ketua Panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini terwujud berkat menyatunya  anggaran dan aktivitas para Ibu PKK di 13 RW, dan dilaksanakan sebagai wujud nyata rencana organisasi POKJA 2 PKK Kelurahan.

Tema Nasional memperingati hari ibu tahun 2012 adalah Peran Perempuan dan Laki-laki dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Menuju Kesejahteraan Bangsa”, sedangkan peringatan Hari Ibu Kelurahan Bandungrejosari mengambil tema DENGAN SEMANGAT HARI IBU KITA TINGKATKAN KUALITAS PEREMPUAN DALAM MASYARAKAT, meliputi kegiatan :
  • Paparan kegiatan , oleh Ibu Ketua PKK RW,
  • Lomba merangkai TOGA,
  • Lomba Design Batik Khas Kelurahan Bandungrejosari.

Lebih dari sekedar kegiatan dan lomba, Lurah Bandungrejosari mengingatkan bahwa beberapa kegiatan di tahun 2013 menuntut peran serta semua lapisan masyarakat, termasuk kader PKK, dalam mewujudkan program Kelurahan Sadar Hukum . Adapun parameter yang telah ditetapkan oleh Menkum HAM adalah kriminal rendah, kesadaran mebayar pajak bumi bangunan tinggi, tingkat, penyalah gunaan narkoba rendah, kebersihan dan lingkungan. 

Kegiatan Lomba yang berlangsung sampai dengan jam 12.00 WIB, telah menghasilkan prestasi lingkungan sebagai berikut :  
  1. Lomba Merangkai TOGA, Juara 1 sd 6 adalah peserta dari RW 12, 05,13, 02, 08 dan RW09.
  2. Lomba Design Batik adalah RW 12, 13, 10, 01, 03 dan RW 07,
  3. Lomba Paparan (dengan peserta 13 Ketua PKK RW 01 sd RW 1), juara 1 sd 6 adalah peserta dengan nomor undian (08, 11, 04, 12, 06, dan 02).
 Acara berlangsung sampai jam 12.00 saat hujan deras sudah mulai reda. 
Share:

Pengunjung

Hallo Bandungrejosari

Hippam News

Kalimat BIJAK

Untuk sukses, Anda harus menemukan sesuatu sebagai pegangan, sesuatu untuk memotivasi Anda, sesuatu untuk menginspirasi Anda.

Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci kesuksesan. Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan sukses.

Definition List

3R
3R singkatan dari reuse, reduce, dan recycle.
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Recycle berarti mengolah kembali (mendaur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

ADINDA
Adinda singkatan dari :
Akses informasi
Diskusi
Implementasi
Networkling
Diseminasi informasi
Aspirasi


Pengikut

Theme Support