Membangun Ketahanan Informasi Daerah (1)

Kegiatan KIM BIJAK dalam seminar Membangun Ketahanan Informasi Daerah.

LCCK Tingkat BAKORWIL (2)

Peserta Lomba Cerdik Cermat Komutikatif Tingkat BAKORWIL bertujuan untuk meningkatkan peran KIM dalam proses pembangunan di wilayah kelurahan maupun pedesaan dengan penguasaan IT bagi anggotanya.

PERTURA (3)

Menggali budaya melalui ajang Pertunjukan Rakyat (PERTURA) Tingkat Jawa Timur.

OTONOMI AWARD 2016 (4)

Penghargaan Otonomi Award Kota Malang Tahun 2016 menuju Kota yang Ramah dan Bermartabat.

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 74 (5)

Rangkaian Kegiatan Dalam Memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI ke 74

Senin, 22 Desember 2014

Blusukan Abah Anton . . . Bagian 2

Menindak lanjuti hasil rapat Panitia Blusukan di Balai RW IX Janti Utara,  Jum'at (19/12) Ketua Panitia Blusukan Drs, M. Hasan MPd beserta Ketua RW dan Pak Lurah Zainul Amali mengadakan penjelajahan route Blusukan Abah Anton yang direncanakan tanggal 11 Januari di Kelurahan Bandungrejosari.  Beberapa Panitia Blusukan juga ikut bersama rombongan Lurah dan Ibu Ketua TP PKK Kelurahan, mencoba turun lapang agar pelaksanaan dapat tercapai sesuai dengan tujuan, baik waktu maupun sasaran yang akan dituju saat Blusukan.

Harapan akan muncul investor dalam blusukan serta program nyata bagi kesejahteraan warga Kota Malang
Route Blusukan Abah Anton
Dari hasil peninjauan route bersama Lurah dan panitia serta Ketua RW telah disepakati beberapa hal : 
1.  Menimbang agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lancar, maka beberapa route terpaksa mendapatkan pengurangan. Utamanya pada poros yang tidak berpotensi usulan, 
2.   Beberapa route mendapatkan penguatan, utamanya yang berkaitan dengan kerjasama multi Pihak. Seperti route KRPL dari Klayatan gg  II ke Polsek Sukun, di alihkan ke Klayatan Gg III menuju Universitas Kanjuruhan. Bertujuan agar Pimpinan Unikama dapat bersinergi dengan Masyarakt dan Pemerintah Kelurahan. 
3.  Route panjang menuju makam RW II akan disatukan dengan route Keben Timur, sehingga diharapkan akan ada inovasi dan kreatifitas dari pemuka masyarakat serta LK (Lembaga Sosial Kemasyarakataan) dalam presentasi kebutuhan tanah makam, 
4.    Dan etape terakhir terpaksa dihilangkan dan sesuai dengan alternatif pertama dari dari Pos Kamling RW X langsung berbelok ke kanan menuju ke Bazaar Perencanaan dan Panggung Utama. 
Beberapa permasalahan Ki TPS dipermukiman Ka Rehab Rumah tidak Layak Huni

Dan pagi tadi pengarah acara sdr Ario Rachmono BS bersama penanggung jawab route Bp Sugeng langsung berjalan kaki mencoba mengikuti jalur yang sudah disepakati sebelumnya dengan berjalan kaki. Dengan demikian urutan route blusukan sebagai berikut :

  Etape  I

15 menit
PAUD RW IX – masuk gang ke arah Selatan – melewati gg 5 – IPAL dan Budi daya Cacing
Peresmian PAUD RW IX
Hadrah TK/PAUD NU
Jembatan Janti - Gerbang RW VI - Janti Selatan VII - Jembatan RW VI - rehab rumah dan Majelis Taklim Darul Istiqomah
Melihat Rehab Rumah serta bersilaturahim dg jamaah
Menuju RT 04 - Janti Barat 3 - Masjis As Sakinah Janti Barat
Melihat Plengsengan dan Pemberian bantuan bagi pembangunan Masjid As Sakinah

Masjid As Sakinah  menuju Klayatan Gg I


  Etape II
Klayatan Gg I – Makam lama Klayatan Gg I
Presentasi RW IV Home Industri dan
Lingkungan Areal Makam
  10 menit
– Plengsengan RW XII – Pertigaan Toko Bagong ke Barat  menuju Balai RW I
Presentasi RW XII ttg keberadaan Plengsengan dan upaya longsoran


Presentasi Balai RW I dan langkah berikutnya

  20 menit
Balai RW I – Perus Raket ABADI – mengarah pertigaan Pos – belok kanan menuju Gapuro RW I – Masjid Al Ihsan  - Pertigaan Tisen – menuju Tugu Duplikat
-.   Presentasi RW XII ttg BSM, santunan dan UKM
-.   Mempertemukan Abah Anton dg Guru SMP

Tugu Duplikat – KRPL 1 – KRPL (Kebun Bibit) dan Tugu KRPL – mengarah ke Klayatan Gg III melewati Anggrek Mart – Jembatan dan pertigaan Jl Raya Kepuh – Kelurahan Bandungrejosari  
-.   Presentasi KRPL juara
-.   Presentasi Pangan Olahan
-.   Pengajuan Pembangu- nan Tugu KRPL



  Etape 3

  15 menit
Raya Kepuh – Gerbang Unikama -  TPS Keben – Keben Timur – Makam Janti Selatan
-.   Disambut Rektor atau Pimpinan Yayasan Unikama
-.   Presentasi TPS dan Asrama Unikama
-.   Presentasi Makam janti Selatan
  Etape  4

   20 menit
Makam Janti Selatan – Gereja Katholik -  Toko bangunan Pak Tris – Rehab Rumah  - IPAL RW X – Pos Kamling – menuju areal Bazaar
-.  Presentasi ttg perumahan
-.  Presentasi lahan longsor
-.  Sambang rehab rumah
-.  Presentasi dan melihat langsung IPAL RW X


-.  Melihat Bazaar perenca naan dan Produk Unggulan  
 
Format Acara Blusukan
Mengingat ada pembeda dalam kegiatan Blusukan Abah Anton di Kelurahan Bandungrejosari, maka konsep di tawarkan oleh Lurah Bandungrejosari adalah konsep Ceria, Cerdas dan Cemerlang. Selain menjadi motor penggerak dalam mewujudkan Visi dan Misi Walikota H Moch Anton, keberhasilan diberbagai bidang / prestasi yang jarang dimiliki oleh kebanyakan atau mengambil istilah Pak Lurah Zainul Amali, gak banyak Lurah yang mau melakukannya ... karena kalau mau berhasil dan berprestasi musti kerja keras dan berani untuk terus bergerak. 
Penerimaan 335 Sertifikat Hak Milik, Program PRONA 2014 di Kantor Kelurahan Bandungrejosari
Mengambil keberhasilan Kota Malang sebgai Kota Pintar (Smart City) lewat Teknologi Informasi dan Teknologi, maka TIK bersama Pertura akan dikombinasikan dalam perwujudan Blusukan di Kelurahan Bandungrejosari. Mengingat ada 2 (dua) hal terkait TIK yang dimiliki oleh Kelurahan Bandungrejosari. Yaitu Sebagai Kelurahan Sadar Informasi dan Juara Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di Propinsi Jawa Timur. Selain itu keberadaan program yang tidak semua Kelurahan memiliki pun ada di Kelurahan ini. Mulai UPKU PPKM, UPKU Penyandang Cacat, Kawasan Rumah Pangan Lestari (yang tahun ini menjadi Juara Adi Pangan Nusantara), IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) dan yang luar biasa adalah penyelenggara PRONA (Progran Nasional Agraria) di Kota Malang (dari tahun 2011 sd 2014 tercatat lebih dari 1000 bidang tanah sudah mendapatkan sertifikat Hak Milik/SHM).
Dan sebagai Kelurahan yang berada dipusat Pemerintahan Kecamatan, maka harapan ke depan proses Blusukan Abah Anton ini akan menjadi inspirasi dan dapat mewujudkan keinginan Walikota Malang untuk dapat segera melihat kekurangan warganya, Pro Poor (peduli wong cilik) dan segera mencari solusi lewat penganggaran yang terbuka transparan dan dapat segera dinikmati keberhasilannya dalam mensejahterakan warganya. 

Peran KIM dan Radio Duta Swara.
Guna mendukung keberhasilan serta memasarkan produk Dinas Kominfo Kota Malang, peran Kelompok Informasi Masyarakat dan Forum KIM Kota Malang akan dimaksimalkan. Dalam konsep dukungan diseminasi informasi akan bekerja sama dengan keberadaan Relawan TIK dan Unikama. 
Sebagaimana diketahui, keberhasilan pelaksanaan KIM di Kota Malang sudah menjadi referensi pembelajaran berbagai Kota di Indonesia. Namun memberikan pemahaman kepada Pemerintahan Kelurahan dan berbagai Dinas tentang peran penting pemeberdayaan masyarakat di bidang informasi masih dirasa kurang. Namu dengan keberadaan webblog Kelurahan yang dibangun oleh Bidang APTIKA diharapkan akan mendorong keberadaan KIM di 57 Kelurahan serta dapat membantu berbagai DInas dan Instansi di Kota Malang dalam mewujudkan informasi yang jujur aktual dan komunikatif, Baik lewat keberadaan informasi langsung lewat blog KIM serta diaran langsung dan wawancara langsung Radio Komunitas Duta Swara di lapangan. 
Dan sebagai salahsatu komponen diseminasi informasi maka peran pertura akan ditampilkan live, baik lewat bazaar dan panggung komunikatif di Panggung Utama.     
Share:

Sabtu, 20 Desember 2014

Abah Anton di Bandungrejosari . . . Bagian 1

Bertempat di Balai RW IX Janti Utara Kelurahan Bandungrejosari,  Jumat (19/12) berlangsung rapat ke tiga membahas BLUSUKAN ABAH ANTON di Kelurahan Bandungrejosari. Sebagaimana rapat ke II yang berlangsung di Balai RW VII Perum Sukun Pondok Indah, rapat kali ini masih berlangsung "panik". Dalam artian penitia pelaksana masih terlihat gagap dalam menjalin acara demi acara. Namun patut diacungi jempol bahwa meski demikian kondisinya Bapak Drs H M Hasan MPd selaku Ketua Panitia bisa menggabungkan pemahaman demi pemahaman, Dan perencanaan berikutnya akan dilaksakan survey jalur sesuai dengan kesepakatan hasil rapat malam ini. 
Blusukan Abah Anton.   
“Dengan blusukan langsung ke tengah masyarakat, kita semakin mengetahui permasalahan riil yanga ada di masyarakat. Sehingga kita dapat mengambil solusi yang tepat,” demikian kata Abah Anton pada satu kesempatan. Pada setiap kunjungan langsung pada setiap 2 mingguan, walikota selalu melihat kondisi sarana prasarana fasilitas umum dan sosial masyarakat. Tidak sedikit, masyarakat menyampaikan aspirasinya terhadap permasalahan sosial kemasyarakatan yang ada di masing-masing wilayahnya kepada Abah Anton.
Tujuan umum Abah Anton adalah mewujudkan misi beliau "PEDULI WONG CILIK" sebagaimana yang diusung pada pemenangan Pilwali tahun 2013. Selain mengambil solusi atas permasalahan riil di lapangan, berbagai gerakan pembaharuan senantiasa digulirkan sebagai perwujudan solusi alternatif, Dan keberhasilannyapun berharap akan nampak segera. Khususnya seiring dengan Program Presiden Jokowi, mulai pengentasan kemiskinan, peningkatan lapangan baru dan mengurangi kesenjangan kaya miskin. 
Walaupun demikian, sebagai penggerak roda kebijakan dalam perwujudan programnya, Abah Anton (yang selalu beriringan dengan Umi Farida/Ketua TP PKK Kota Malang) menggandeng berbagai komunitas. Tak kurang dari 32 Perguruan Tinggi di Kota Malang dan Yayasan Damandiri mendampingi Program Posdaya, elemen Pengusaha dan Kelompok Usaha Bisnis dalam penguatan Lapangan Pekerjaan serta tak lupa memberikan santunan yang dihimpun dari kalangan dermawan. Mulai Klenteng En Ang Kiong sampai Pebisnis dengan sumbangan Beras, peralatan sekolah, Biaya Rehab Rumah sampai dengan membuka akses kepada lapangan kerja baru. 
Dan kalangan SKPD sebagai kelengakapan kedinasanpun tak kalah ringkas, tanggap dan tangkas menyikapi permasalahan dan tawaran solusi yang ditawarkan oleh Abah Anton. Sehingga wajar dalam evaluasi 1 (satu) tahun masa Pemerintahan Walikota-nya, beliau bersungguh-sungguh menyampaikan di koordinasi Walikota dengan SKPD bahwa projek kecil di berbagai kampung menjadi prioritas. Dalam arti dapat dinikmati langsung oleh masyarakat kecil, baik yang berdomisli di kampung maupun membuka akses bagi masyarakat miskin untuk menjadi lebih sejahtera. 
Berbagai prestsi yang diperoleh di masa pemerintahan satu tahun beliau adalah wajar, walaupun pada kesempatan evaluasi pada diskusi publik bertema Evaluasi Satu Tahun Kepemimpinan Baru Kota Malang di Ibis Styles Hotel, Jumat (26/9/2014) banyak hal yang belum tersampaikan kepada beliau. Namun berbagai penghargaan atas prestasi spesifik beliau , dipertegas dengan pemberian penghargaan WTP dari Wakil Presiden pada Jumat istimewa di 12 September 2014. Pelengkap prestasi umum, bahwa tata kelola prestasi itu dimulai dengan tata keluangan yang sehat transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Ceria Cerdas dan Cemerlang.   
Mengingat dalam perwujudan visi misi Walikota Malang yang diluncurkan pada peringatan 1 abad atau 100 tahun lahirnya Kota Malang, thema yang diusung adalah DENGAN SEMANGAT SATU ABAD KOTA MALANG, KITA WUJUDKAN MASYARAKAT CERIA, CERDAS DAN CEMERLANG MENUJU KOTA YANG BERMARTABAT. Konsep 3 C inilah yang menjadi sumbangan semangat besar bagi Kota Malang, karena tidak hanya melibatan Walikota (baca Pemerintah Daerah Kota Malang) namun juga semua elemen masyarakat yang ada. Dan raihan ini akan dilampui dengan percepatan di bidang teknologi infomasi dan komunikasi. Tak pelak lagi Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai ujung tombak tidak tanggung-tanggung all out memback up setiap kunjungan Abah Anton.
Ceria; dalam artian mengedepankan integrasi atau kebersamaan. Pemerintah maupun masyarakat harus memiliki rasa senasib dan seperjuangan. Suasana saling membantu satu sama lainnya serta memiliki sebuah keterikatan atau hubungan. Keadaan di mana setiap anggota masyarakat dapat beradaptasi dan bersikap komformitas. Apabila masing-masing individu dapat mengendalikan prasangka yang ada sehingga terhindar terjadi konflik hal itulah yang dapat disebut dengan masyarakat yang senantiasa dalam suasana ceria. Prestasi akan menjadi momen penting, dimana pada Senin (15/12) yang lalu Kabar dari Kantor Ketahanan Pangan sudah diperoleh khabar bahwa Kawasan Rumah Pangan Lestari Melati Putih 2 resmi menjadi Peringkat 1 program Adi Karya Pangan Nusantara. Satu prestasi manis di akhir tahun 2014.
Cerdas; berarti sistem demokrasi harus terbagun dengan baik dan kokoh. Sebuah demokrasi harus terwujud walaupun dalam perbedaan pandangan sekalipun. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga. Perbedaan pendapat dan kepentingan dianggap sebagai hal yang wajar. Jika sebuah perselisihan dapat diselesaikan dengan perundingan atau dialog untuk memcapai kompromi atau mufakat maka itulah wujud sebuah masyarakat yang cerdas
Aplikasi inipun sudah menjadi satu budaya sejak pemerintahan Lurah Zainul Amali S.Sos M.Si, dimana salah satunya adalah penyelenggaraan Pesta Pembayaran PBB dan Bazaar 3 kali sejak 2012. Juga berbagai inisiatif mempertemukan dan memberikan solusi cerdas (pelaksanaan PRONA sejak 2014 sudah mencapai lebih dari 1000 bidang). Juga tak kalah cerdasnya adalah keberadaan Radio Komunitas Duta Swara oleh KIM BIJAK dan negosiasi permasalahan sampah di Kemantren. 

Cemerlang; bermakna pembangunan harus berbasis pada konsep civil society. Sukarela dan swadaya menjadi ruh sebagai bagian dari bentuk masyarakat madani. Suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya. Sebuah proses penciptaan peradaban yang mengacu kepada nilai-nilai kebijakan bersama. Masyarakat dengan keadaan yang saling bergotong royong, rukun, aman, nyaman, dan sejahtera serta berperilaku yang sopan santun, saling menyayangi, saling membantu dan saling membutuhkan antara yang kaya dan yang miskin menjadikan masyarakat itu cermerlang. 
Hal yang sudah dicontohkan oleh Abah Anton dalam pengentasan kemiskinan adalah menyantuni yang lemah, yatim dan jauh dari akses kemakmuran. Walau masih belum tuntas penanganan kemiskinan di Kelurahan Bandungrejosari, namun pelbagai program penanggulangan kemiskinan berikut turunannya telah terlaksana dengan baik. Rehab Rumah P2KP dan PNPM yang dimulai tahun 2003, Gebyar santunan tahun 2011, pinjaman bergulir berbagai program ekonomi, sampai peningkatan kemampuan dan akses abilitas penyandang cacatpun menjadi tolok ukur kecermelangan Kelurahan Bandungrejosari. 
Namun semuanya akan teruji dari Blusukan Abah Anton di Kelurahan Bandungrejosari 11 Januari 2015, dimana konsep Ceria, Cerdas dan Cemerlang akan ditampilkan padu lewat sinergi dan harmonisasi irama padu membentuk penguatan Malang Kota Layak Huni dan Layak Investasi lewat permainan atau game Teknologi Informasi danKomunikasi.

Diambil dari beberapa sumber dan Media Centre Kendedes Kota Malang 
Share:

Kamis, 18 Desember 2014

Permodelan dalam kegiatan KIM

Sinergi KIM dalam membangun jaringan komunikasi
Kegalauan penggiat Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) akhirnya meningkat sejalan dengan pemahaman mendalam tentang dunia informasi. Kunjungan banding keperbagai daerah dan saling berbagi berita dengan sesama KIM dan elemen penggiat informasi lainnya justru menjadikan KIM menjadi semakin menggeliat. Tergelitik dengan kurang suksesnya Dinas dalam mengantisipasi kegiatan, bahkan tidak mengenalkan konsep anggaran membuat pelaku kegiatan KIM mencari parameter-parameter kunci agar tidak mencapai Galau tingkat Dewa, demikian beberapa penggiat membuatkan istilah. 
Permodelan Sistem .
Model adalah representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu (yang disepakati) dari suatu sistem nyata. Sistem nyata adalah sistem yang sedang berlangsung dalam kehidupan dan dijadikan titik perhatian masalah. Dengan demikian, pemodelan adalah proses membangun atau membentuk sebuah model dari suatu sistem nyata dalam bahasa formal tertentu.  Model adalah suatu representasi yang memadai dari suatu sistem. 
Model disebut memadai jika telah sesuai dengan tujuan dalam pikiran analis (pemodel). Istilah kuncinya adalah (i) sistem, (ii) representasi, (iii) tujuan, dan (iv) memadai.   
Demikian juga dalam membuat permodelan KIM pun mempunyai tujuan akhir setidaknya mencakup beberapa step/langkah kegiatan, yaitu : 
Step/Langkah 1 adalah membuat formula. Dimana termasuk di dalamnya adalah satu keinginan akan kebutuhan yang ada didesign agar sesuai dengan maksud, dalam hal Kelompok Informasi Masyarakat adalah mendisain satu kehiatan riil, mudah dimengerti, dapat dipahami, terlaksana dan berdurasi panjang. 
Step/Langkah 2 adalah membuat deskripsi atau gambaran. Baik infrastruktur dan pelaku kegiatan serta objek yang akan dijadikan materi permodelan. Dan gambaran ini menjadi kunci karena akan dilengkapi dengan parameter yang mudah untuk dinilai dan dievaluasi. Guna akhir deskripsi ini adalah mudah untuk dirombah agar sesuai dengan tujuan awal 
Step/Langkah 3, ini yang dianggap penting, yaitu analisis. Parameter yang terbentuk dari penggambaran yang jelas, analitik dan punya nilai resiko rendah pasti dijadikan acuan agar bila dapat terlaksana maka komponen anggaranpun dapat terserap dengan baik. Disamping itu design analisisnya pun mudah dipahami dan mengikutsertakan pelaku sebagai resiko terbesar. 
Step/Langkah 4 Intrepretation of analysis to obtain solution. Setidaknya penggambaran analisis akan muncul solusi. Mematikan dinamika kelompok akan memperkaya kegiatan (sebenarnya). Hal ini mengingatkan akan beberapa kegiatan yang tidak menyandarkan pada dinamisasi kelompok akan membuat kegiatan hanya meninggalkan SK (Surat Keputusan) dan Papan Nama Kelompok, tanpa piala dan tanpa prestasi. Bersyukur tidak menimbulkan masalah. 
Karakteristik suatu model yang baik sebagai ukuran pencapaian tujuan pemodelan, yaitu:
  1. Tingkat generalisasi yang tinggi.
  2. Mekanisme transparansi.
  3. Potensial untuk dikembangkan.
  4. Peka terhadap perubahan asumsi.  
Ludruk dan Kentrung (Pertura) sebagai sarana diseminasi informasi
Permodelan dalam kegiatan KIM. 
Kota Malang telah sukses dalam membentuk permodelan, yakni dengan lahirnya KIM Tlogomas dengan basis kegiatan KIM Berbasis Potensi Wilayah. Dimana dapat dilihat lewat kegiatan KIM Tlogomas   telah mampu mendukung Kelurahan Tlogomas menjadi Juara Nasinal Kelurahan Berhasil tahun 2014. Harapan Dinas Kominfo Kota Malang dimasa datang, Kota Malang akan mampu membangun Kelompok Informasi Masyarakat di 47 Kelurahan berkaca pada keberhasilan permodelan yang telah melahirkan KIM Tlogomas. 
Namun demikian, permodelan KIM tentu saja dan wajar dipenuhi dengan kritik dan saran yang membangun. Baik yang bersifat infrastruktur organisasi, dinamika pelaku sampai dengan sistem anggaran. Meski dianggap wajar dalam perkembangan pembinaan Dinas, namun waktu dan perkembangan  Teknologi Informasi dan Komunikasi mengharuskan masing masing elemen bersikap dewasa dalam menyikapinya. Khususnya berkenaan dengan keterbukaan informasi dan potensi yang akan dikembangkan hendaknya harus mengedepankan solusi serta peka terhadap asumsi. Hal inilah yang kemudian hari dapat menjadi nilai tambah kegiatan KIM. 
Argumentasi dalam  kegiatan hendaknya dapat dikompromikan parameternya, sehingga tidak merusak dinamika kelompok. Apalagi dengan membuat klaim atau tuntutan pengakuan atas suatu fakta bahwa seseorang berhak (memiliki atau mempunyai) atas sesuatu, dikesampingkan terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan misi yang diemban oleh penggiat KIM adalah sebagai mitra Pemerintah dan bukan pesaing. Sehingga keberhasilan kegiatan dapat mempekuat gambaran analisis dengan pendekatan solusi. Inilah yang dimasa depat dapat menjadi magnet yang kuat dalam mendesiminasikan informasi kepada masyarakat (Top Down) dan memberikan gambaran kepada Pemda Kota Malang dalam mengungkap data keberhasilan (Bottom Up). 
Terpenting dari informasi Kelurahan inilah yang dapat dijadikan gambaran riil Bapak Walikota Malang Abah Anton saat hendak melaksanakan Blusukan di wilayah Kelurahan di 5 Kecamatan di Kota Malang.
Blusukan Abah Anton bersama Umi Farida diberbagai Kelurahan di Kota Malang
Standardisasi KIM . 
Sebagai tindak lanjut dari prmodelan adalah aktivitas yang berkualitas dan mempunyai nilai tambah bagi masyarakat Kota Malang dan Jawa Timur. Agar juga dapat diikuti oleh semua daerah di Indomesia. Untuk itu patutlah diacungi jempol bagi Penggiat KIM pada Forum KIM Jawa Timur yang sudah berkoordinasi dalam membangun sikap agar terbangunnya KIM di 38 Kota Kabupaten di Jawa Timur. Tentu saja standardisasinya dapat terbaca sempurna oleh Dinas Kominfo di Jawa Timur untuk dapat disempurnakan dalam mendukung daya saing Propinsi Jawa Timur bagi terwujudnya Indonesia Hebat. Tentu saja komponen anggaran tetap harus dikenalkan dan dikelola secara terbuka, akuntable dalam mendukung semua program kesejahteraan di Indonesia tercinta ini. Setidaknya diseminasi informasi, baik yang bersifat Bottom Up dan Top Down mendukung misi Presiden Jokowi dalam mengurangi angka kemmiskinan, membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi kesenjangan. 
Dan tidak lupa bahwa dalam perkembangan awal yang akan dijadikan moment sukses KIM adalah elemen pendukungnya, yakni Relawan TIK,Telecentre dan Pertura (Pertunjukan Rakyat) yang juga sudah terbangun di 38 Kota Kabupaten di Jawa Timur. Sekali lagi tetap menjunjung tinggi semangat kebersamaam diantara sesama Penggiat Informasi dengan tetap mengedepankan solusi dan peka terhadap asumsi.
Share:

Senin, 08 Desember 2014

Menyambung tali yang putus . . . Evaluasi akhir tahun KIM BIJAK

ki .KIM KAMBOJA  ka Peresmian E-Village di Kab Banyuwangi 
Seberapa banyak peran hasil pembangunan yang sudah diterima dan dimanfaatkan oleh masyarakat sudah tidak layak kita perdebatkan. Keberhasilan Pemerintah Daerah dalam mencairkan dana pembangunan lewat APBD/APBN tanpa terasa sudah kita nikmati. Namun akibat pembangunan dan kesinambungan pembangunan pun juga masih dipertanyakan, diperdebatkan. 
Disatu sisi pembangunan Jalan Jembatan dan sarana Prasarana dalam bentuk asset daerah pun sudah tak terhitung, baik adanya maupun rusaknya. Berbagai akibat darinya pun sudah kita rasakan, mulai harga naik, banjir dan tanah longsor, kemiskinan yang terasa menyesakkan dada, perasaan iri yang lain dapat kok dirinya tidak dapat mengakses (dapat sich tapi gak sebanyak tetangga sebelah). Sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari di masyarakat.
Namun tersadar atau tidak, sudahkah kita sebagai "penikmat" pembangunan juga berkontribusi pada Pemerintah dan masyarakat lain yang aksesnya terbengkelai atau bahkan tidak punya akses sama sekali. Mereka yang tidak berdaya sama sekali dalam kehidupan, tidak bisa mengambil keputusan bahkan hilang akal, hanya karena tidak mendapatkan akses informasi yang berguna bagi kehidupannya, lingkungan dan masa depannya. Inilah yang dalam pengalaman terakhir penulis dalam mendorong keberadaan, kemandirian dan pengambangan Kelompok Informasi di Propinsi Jawa Timur.
Tidaklah jujur kita menyampaiakan bahwa Pemerintah tidak berpihak pada masyarakat karena ini dan itu, mengingat dalam kesempatan terpisah (kalau pun tidak dikatakan rahasia) masih mengalami kesulitan dalam mendesiminasikan atau meneruskan informasi tentang visi misi dan kebijakan pembangunan. Hal ini terkait langsung dengan regulasi atau tatanan aturan yang membentengi perilaku dan kegiatannya. Namun dengan membuka sedikit peluang dan keterbukaan "pendampingan" pada Kelompok Informasi Masyaraakt (KIM) berharap banyak friksi antara pemerintah dan stake holder pembangunan dengan masyarakat akan dapat diminimalkan. 
Dalam perkembangan terakhir sejak melalui sebagai Juara LCCK Propinsi Jawa Timur, pada Pekan Informasi Propinsi Jatim 2013 di Sumenep, penulis menilai banyak melihat perkembangan yang luar biasa pada KIM. Berbagai prestasi , walau tidak dinilai secara formal, telah mampu memberikan akses informasi yang murah kepada masyarakat untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan karakter dan keberadaan lingkungannya. Sebut saja keberadaan KIM Melati Sidoarjo, KIM Swara Guna Surabaya, KIM Sinar Harapan Tlekung KIM Kunir mas Lunajang, KIM Kamboja Pamekasan, KIM Batoro Ktong Ponrogo yang Juara Blog LCCK 2013, KIM Detak dan bebrapa KIM di Bojonegoro, Relawan TIK Bojonegoro dengan detik.comnya, dan masih banyak lagi. Hal ini membuktikan bahwa banyak perilaku informasi dalam bentuk kelompok ini yang mampu berkembang dan mampu bermitra dengan Pemerintah Daerah setempat dalam mendesiminasikan informasi kepada masyarakat lewat berbagai media. Sebut saja KIM BIJAK dengan Radio Komunitas DUTA SWARA, telah mampu mengembangkan informasi lewat kolaborasi campursari dan dangdut koplo. Bahkan dengan motto saluran informasi dan hiburan, telah mengembangkan siaran langsung Musrenbangkel dan menjadi Event Organizer Gebyar Pembayaran Pajak PBB dan Bazaar PKK di Kelurahan Bandungrejosari adalah tidak terbayangkan sebelumnya. Juga KIM Sinar Harapan dengan E Magazine dan suka ria dengan photografinya, telah mampu menarik minat pemuda dalam mengappresiasikan sebagai agen informasi daerah yang sudah berusia 758 tahun.
Dan Pemerintah Daerah pun tidak menutup kegiatan KIM hanya dengan lomba. Kita tengok di seluruh Kota kabupaten di Jawa Timurpun sudah dibuatkan model Pertunjukan Rakyat (Pertura) sebagai bagian lain dari proses kemitraan Pemerintah Daerah dalam mendesiminasikan informasi pembangunan. dsamping itu juga pengembangan KIM Berbasis Potensi di Kota Malang melalui KIM Tlogomas
Namun segala keberhasilan tersebut masih dalam konteks berhasil, belum terorganisir rapi. Sehingga kemanfaatannya masih dipertanyakan. Gerakan sosial apakah yang digerakkan dan apakah bisa mandiri, klau dibawah dinas apakah dananya  dan seterusnya .Fasilitasi Forum KIM juga menimbulkan banyak pertanyaan dan makin membuat ragu pelaku KIM. 
Untuk itulah diperlukan fasilitasi Pemda yang jujur, adil dan mengedepankan azas manfaat. Tentu saja dengan dikenalkan pada sistem penganggaran. Tidak terkesan dibuat untuk kemudian dibubarkan. Dan sangatlah tidak mungkin membuat satu organisasi namun tidak didukung dengan anggaran, diberi anggaran namun tidak diarahkan bahkan bisa berkembang kemudian dijadikan pesaing, tidak dibina, tidak diarahkan dan kemudian dikotakkan. 
Sebagai satu dari sekian banyak aset Daerah yang sudah dibangun, Kelompok Informasi Masyarakat dalam tataran regulasi yang ada, patut diperhitungkan dalam rangka mengurangi berbagai salah pengertian dan keraguan kepada Pemerintah, baik daerah maupun pusat. Juga kesewenangan dalam berpolitik, dan tidak dipergunakan sebagai alat politik, mengingat keberadaannya yang sangat strategis. Baik programnya maupun pelakunya. 
ki Gebyar PBB Bandungrejosari 2012 dan ka Gunung Semeru Lumajang
Kegiatan kunjungan Banding di Kementrian Kominfo Jakarta, KIM Babakan Kota Bandung dan Pusyantek Cmahung Kabupaten Bandung menjadi pelajaran yang sangat berharga dalam mengenalkan kelompok Informasi di berbagai daerah. Dan kelanjutan kunjungan banding ke KIM Batoro Katong dalam rangka belajar tentang Blog KIM adalah satu upaya membawa KIM pada dunia nyata, khususnya proses mengumpulkan, mengelola dan menyebarluaskan informasi lewat pemanfaatan media berbasis internet.
Sebagai bagian akhir, penulis sangat berharap agar perkembangan dinamisasi peralatan dan anggaran mampu mendorong KIM untuk lebih aktif dalam kegiatan diseminasi informasi, lewat kegiatan di Dinas Kominfo atau bagian infokom maupun kegiatan SKPD lainnya. Terbentuknya program SMART CITY, Kelurahan Sadar informasi, Desa Cyber adalah sebagai basis kegiatan menggali informasi, penyebaran luasan informasi dan dikuatkan dengan kemudahan layanan akses informasi (Pelayanan Satu Atap) serta program berbantuan yang terkait dengan pengaduan dan pelayanan formal/informasi dapat menjadi bersinergi dalam berkegiatan. Kemanfaatan yang dapat diambil setidaknya adalah munculnya berita berbasis RW dan Kelurahan yang akan berguna bagi Kepala Daerah dalam mengevaluasi kegiatannya dan dapat menggandakan fungsi Humas dalam meberikan akses informasi yang tepat bagi hidup dan berkehidupan yang sejahtera bagi masyarakat.  

....................... bagian dari pembicaraan dengan relawan informasi melalui media sosial Facebook

Ario Rachmono BS adalah Ketua Kelompok Informasi BIJAK Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun periode 2010 - 2014, Kader Pemberdayaan Masyarakat, Sekretaris pada LPMK Bandungrejosari 2011-2014, Ketua Forum Kecamatan Sehat di Kecamatan Sukun 2014-2017 dan Libang Forum KPM Propinsi Jawa Timur 2014 - 2017.  



Share:

Sabtu, 06 Desember 2014

IPAL Klayatan . . . . Pemberdayaan Sanitasi ?

"Dengan selesainya pembangunan IPAL Komunal di Klayatan ini, maka tugas berikutnya setelah tim Pembangunan akan beralih kepada Kelompok Pengelola dan Pemanfaat IPAL", demikian salah satu kalimat pembuka yang disampaikan kepada KIM BIJAK oleh Fasilitator BEST yang bergerak di Komunitas Pemanfaat IPALKomunal Suyudi. Beliau ditugasnkan oleh IWASH, salah satu LSM yang berkopensi terhadap pengelolaan Instalasi Pengelolaan air bersih di Indonesia. 
Berkaitan dengan kesulitan pengelolaan dan agar pembangunan IPAL Komunal di Kelurahan Bandungrejosari dapat berkelanjutan, maka beliau diminta untuk menjadi pendamping kegiatan lanjutan IPAL, khususnya di kelompopk Pengelola dan Pemanfaat (KPP).
Beliau yang diterjunkan di Malang raya mulai Desember 2014, diharapkan dapat mengadakan serangkaian kegiatan di 3 lokasi IPAL yang ada di Kelurahan. Satu Lokasi di Klayatan, satu di Janti Utara dan Janti Selatan (RW 6).
Kegiatan di awal Desember ini diawali dengan identifikasi wilayah, yang saat itu didampingi oleh Ketua RW 12 Djarnoko Prihambodo dan Ketua KPP Puryanto. Harapan lanjut agar masyarakat mampu mengelola dan melanjutkan program green city Kota Malang. Khsusnay berkaitan dengan Program Sanitasi berbasis Komunitas.

Share:

KLAYATAN KEMANTREN

Kawasan depan SDN Ampera, yang selalu menjadi korban gerusan air bah nampak rapi kini
Klayatan dan kemantren pada 2 (dua) hari terakhir semakin cantik. Hujan yang mengguyur Kota Malang, khususnya di areal Kelurahan Bandungrejosari makin membuat semarak dan suasana Green City. 
Sudah sepatutnya masyarakat Kelurahan Bandungrejosari, khususnya kawasan kemantren Gg ii Klayatan Gg 2 (walau tidak seluruhnya), berterima kasih kepada Walikota Malang H Moch Anton dengan digelontorkannya aspal hot mix. Selain menjadi impian sejak hampir 10 tahun terakhir punya jalan ekonomis yang mulus, rapi. Hal ini akan menaikkan nilai jual daerah, khususnya dalam penilaian Kawasan Bersih dan Hijau. Atau dikenal dengan Kampung Bersinar.  Dengan terpenuhinya jalan hotmix ini warga berharap banyak agar kegiatan ekonomi  dapat berjalan normal, utamanya adanya kesadaran baru dari semua warga (khususnya yang tinggal dikanan kiri jalan Klaytan dan Kemantren) dapat ikut membersihkan saluran air. Yang dalam kegiatan tahun anggaran 2014 ini juga beberapa sudah diperbaiki. 
Lurah Bandungrejosari Zainul Amali S.Sos M.Si, pada kesempatan lain juga menyampaikan hasil evaluasi kinerja pembangunan Kota Malang pada kepeminpinan 1 tahun, disampaikan akan tetap memberikan prioritas kepada usulan kegiatan yang bernilai di bawah 200 juta, dan terkait langsung ke pembangunan Sarpras Lingkungan permukiman. Tujuannya adalah agar masyarakat secara luas mampu menyerap pembangunan berbasis APBDutu Kota Malang pada masa kepemerintahan beliau. 
Sedangkan untuk kegiatan besar yang manfaatnya diras tidak langsung pun mengalami penundaan. 
Dengan tersampaikan misi pembangunan berbasis permukiman dan komunitas ini, Lurahpun berkeinginan agar semua kelembagaan sosiak (LK) di Kelurahan mampu untuk membuat proposal kepada Pemerintah Kota Malang sesuai dengan kebutuhan wilayahnya, dan juga bersepakat agar juga diikuti lewat dan Instansi teknis terkait. Hal ini mempu mendorong warga untuk mempercepat terwujudnya lingkungan yang hijau berseri, indah dan nyaman. Dengan demikian pada kesempatan berikutnya bisa didorong untuk memikirkan akses pembangunan yang manfaatnya bisa untuk khalayak yang lebih luas, semisal perluasan tanah Makam di Kawasan Timur, Aset Pemkot berupa Lapangan Sepakbola dan Persampahan di Kawasan Kemantren. 
Balai Kelurahan di rehab pengecatan dan pemasangan kusen baru

Share:

Pengunjung

Hallo Bandungrejosari

Hippam News

Kalimat BIJAK

Untuk sukses, Anda harus menemukan sesuatu sebagai pegangan, sesuatu untuk memotivasi Anda, sesuatu untuk menginspirasi Anda.

Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci kesuksesan. Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan sukses.

Definition List

3R
3R singkatan dari reuse, reduce, dan recycle.
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Recycle berarti mengolah kembali (mendaur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

ADINDA
Adinda singkatan dari :
Akses informasi
Diskusi
Implementasi
Networkling
Diseminasi informasi
Aspirasi


Pengikut

Theme Support