Membangun Ketahanan Informasi Daerah (1)

Kegiatan KIM BIJAK dalam seminar Membangun Ketahanan Informasi Daerah.

LCCK Tingkat BAKORWIL (2)

Peserta Lomba Cerdik Cermat Komutikatif Tingkat BAKORWIL bertujuan untuk meningkatkan peran KIM dalam proses pembangunan di wilayah kelurahan maupun pedesaan dengan penguasaan IT bagi anggotanya.

PERTURA (3)

Menggali budaya melalui ajang Pertunjukan Rakyat (PERTURA) Tingkat Jawa Timur.

OTONOMI AWARD 2016 (4)

Penghargaan Otonomi Award Kota Malang Tahun 2016 menuju Kota yang Ramah dan Bermartabat.

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 74 (5)

Rangkaian Kegiatan Dalam Memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI ke 74

Tampilkan postingan dengan label Kelurahan Bandungrejosari. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kelurahan Bandungrejosari. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Desember 2014

Abah Anton di Bandungrejosari . . . Bagian 1

Bertempat di Balai RW IX Janti Utara Kelurahan Bandungrejosari,  Jumat (19/12) berlangsung rapat ke tiga membahas BLUSUKAN ABAH ANTON di Kelurahan Bandungrejosari. Sebagaimana rapat ke II yang berlangsung di Balai RW VII Perum Sukun Pondok Indah, rapat kali ini masih berlangsung "panik". Dalam artian penitia pelaksana masih terlihat gagap dalam menjalin acara demi acara. Namun patut diacungi jempol bahwa meski demikian kondisinya Bapak Drs H M Hasan MPd selaku Ketua Panitia bisa menggabungkan pemahaman demi pemahaman, Dan perencanaan berikutnya akan dilaksakan survey jalur sesuai dengan kesepakatan hasil rapat malam ini. 
Blusukan Abah Anton.   
“Dengan blusukan langsung ke tengah masyarakat, kita semakin mengetahui permasalahan riil yanga ada di masyarakat. Sehingga kita dapat mengambil solusi yang tepat,” demikian kata Abah Anton pada satu kesempatan. Pada setiap kunjungan langsung pada setiap 2 mingguan, walikota selalu melihat kondisi sarana prasarana fasilitas umum dan sosial masyarakat. Tidak sedikit, masyarakat menyampaikan aspirasinya terhadap permasalahan sosial kemasyarakatan yang ada di masing-masing wilayahnya kepada Abah Anton.
Tujuan umum Abah Anton adalah mewujudkan misi beliau "PEDULI WONG CILIK" sebagaimana yang diusung pada pemenangan Pilwali tahun 2013. Selain mengambil solusi atas permasalahan riil di lapangan, berbagai gerakan pembaharuan senantiasa digulirkan sebagai perwujudan solusi alternatif, Dan keberhasilannyapun berharap akan nampak segera. Khususnya seiring dengan Program Presiden Jokowi, mulai pengentasan kemiskinan, peningkatan lapangan baru dan mengurangi kesenjangan kaya miskin. 
Walaupun demikian, sebagai penggerak roda kebijakan dalam perwujudan programnya, Abah Anton (yang selalu beriringan dengan Umi Farida/Ketua TP PKK Kota Malang) menggandeng berbagai komunitas. Tak kurang dari 32 Perguruan Tinggi di Kota Malang dan Yayasan Damandiri mendampingi Program Posdaya, elemen Pengusaha dan Kelompok Usaha Bisnis dalam penguatan Lapangan Pekerjaan serta tak lupa memberikan santunan yang dihimpun dari kalangan dermawan. Mulai Klenteng En Ang Kiong sampai Pebisnis dengan sumbangan Beras, peralatan sekolah, Biaya Rehab Rumah sampai dengan membuka akses kepada lapangan kerja baru. 
Dan kalangan SKPD sebagai kelengakapan kedinasanpun tak kalah ringkas, tanggap dan tangkas menyikapi permasalahan dan tawaran solusi yang ditawarkan oleh Abah Anton. Sehingga wajar dalam evaluasi 1 (satu) tahun masa Pemerintahan Walikota-nya, beliau bersungguh-sungguh menyampaikan di koordinasi Walikota dengan SKPD bahwa projek kecil di berbagai kampung menjadi prioritas. Dalam arti dapat dinikmati langsung oleh masyarakat kecil, baik yang berdomisli di kampung maupun membuka akses bagi masyarakat miskin untuk menjadi lebih sejahtera. 
Berbagai prestsi yang diperoleh di masa pemerintahan satu tahun beliau adalah wajar, walaupun pada kesempatan evaluasi pada diskusi publik bertema Evaluasi Satu Tahun Kepemimpinan Baru Kota Malang di Ibis Styles Hotel, Jumat (26/9/2014) banyak hal yang belum tersampaikan kepada beliau. Namun berbagai penghargaan atas prestasi spesifik beliau , dipertegas dengan pemberian penghargaan WTP dari Wakil Presiden pada Jumat istimewa di 12 September 2014. Pelengkap prestasi umum, bahwa tata kelola prestasi itu dimulai dengan tata keluangan yang sehat transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Ceria Cerdas dan Cemerlang.   
Mengingat dalam perwujudan visi misi Walikota Malang yang diluncurkan pada peringatan 1 abad atau 100 tahun lahirnya Kota Malang, thema yang diusung adalah DENGAN SEMANGAT SATU ABAD KOTA MALANG, KITA WUJUDKAN MASYARAKAT CERIA, CERDAS DAN CEMERLANG MENUJU KOTA YANG BERMARTABAT. Konsep 3 C inilah yang menjadi sumbangan semangat besar bagi Kota Malang, karena tidak hanya melibatan Walikota (baca Pemerintah Daerah Kota Malang) namun juga semua elemen masyarakat yang ada. Dan raihan ini akan dilampui dengan percepatan di bidang teknologi infomasi dan komunikasi. Tak pelak lagi Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai ujung tombak tidak tanggung-tanggung all out memback up setiap kunjungan Abah Anton.
Ceria; dalam artian mengedepankan integrasi atau kebersamaan. Pemerintah maupun masyarakat harus memiliki rasa senasib dan seperjuangan. Suasana saling membantu satu sama lainnya serta memiliki sebuah keterikatan atau hubungan. Keadaan di mana setiap anggota masyarakat dapat beradaptasi dan bersikap komformitas. Apabila masing-masing individu dapat mengendalikan prasangka yang ada sehingga terhindar terjadi konflik hal itulah yang dapat disebut dengan masyarakat yang senantiasa dalam suasana ceria. Prestasi akan menjadi momen penting, dimana pada Senin (15/12) yang lalu Kabar dari Kantor Ketahanan Pangan sudah diperoleh khabar bahwa Kawasan Rumah Pangan Lestari Melati Putih 2 resmi menjadi Peringkat 1 program Adi Karya Pangan Nusantara. Satu prestasi manis di akhir tahun 2014.
Cerdas; berarti sistem demokrasi harus terbagun dengan baik dan kokoh. Sebuah demokrasi harus terwujud walaupun dalam perbedaan pandangan sekalipun. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga. Perbedaan pendapat dan kepentingan dianggap sebagai hal yang wajar. Jika sebuah perselisihan dapat diselesaikan dengan perundingan atau dialog untuk memcapai kompromi atau mufakat maka itulah wujud sebuah masyarakat yang cerdas
Aplikasi inipun sudah menjadi satu budaya sejak pemerintahan Lurah Zainul Amali S.Sos M.Si, dimana salah satunya adalah penyelenggaraan Pesta Pembayaran PBB dan Bazaar 3 kali sejak 2012. Juga berbagai inisiatif mempertemukan dan memberikan solusi cerdas (pelaksanaan PRONA sejak 2014 sudah mencapai lebih dari 1000 bidang). Juga tak kalah cerdasnya adalah keberadaan Radio Komunitas Duta Swara oleh KIM BIJAK dan negosiasi permasalahan sampah di Kemantren. 

Cemerlang; bermakna pembangunan harus berbasis pada konsep civil society. Sukarela dan swadaya menjadi ruh sebagai bagian dari bentuk masyarakat madani. Suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya. Sebuah proses penciptaan peradaban yang mengacu kepada nilai-nilai kebijakan bersama. Masyarakat dengan keadaan yang saling bergotong royong, rukun, aman, nyaman, dan sejahtera serta berperilaku yang sopan santun, saling menyayangi, saling membantu dan saling membutuhkan antara yang kaya dan yang miskin menjadikan masyarakat itu cermerlang. 
Hal yang sudah dicontohkan oleh Abah Anton dalam pengentasan kemiskinan adalah menyantuni yang lemah, yatim dan jauh dari akses kemakmuran. Walau masih belum tuntas penanganan kemiskinan di Kelurahan Bandungrejosari, namun pelbagai program penanggulangan kemiskinan berikut turunannya telah terlaksana dengan baik. Rehab Rumah P2KP dan PNPM yang dimulai tahun 2003, Gebyar santunan tahun 2011, pinjaman bergulir berbagai program ekonomi, sampai peningkatan kemampuan dan akses abilitas penyandang cacatpun menjadi tolok ukur kecermelangan Kelurahan Bandungrejosari. 
Namun semuanya akan teruji dari Blusukan Abah Anton di Kelurahan Bandungrejosari 11 Januari 2015, dimana konsep Ceria, Cerdas dan Cemerlang akan ditampilkan padu lewat sinergi dan harmonisasi irama padu membentuk penguatan Malang Kota Layak Huni dan Layak Investasi lewat permainan atau game Teknologi Informasi danKomunikasi.

Diambil dari beberapa sumber dan Media Centre Kendedes Kota Malang 
Share:

Rabu, 08 Oktober 2014

LPMK mengelola Dana Hibah lagi

Pelaksana pembangunan dalam kurun waktu 5 tahun belakangan ini sangatlah beragam. Sejumlah penyelenggara publik dalam 2 tahun terakhir sudah bersepakat menjadi pelaksana berbagai bidang. Sebut saja POKMAS (kelompok masyarakat) yang sangat umum dipergunakan kini mengikut pada aturan Peraturan Presideng no 54 tahun 2010 dan Perpres 74 Tahun 2012.
Hal ini juga terkait dengan berkembangnya pemerintahan Kelurahan menjadi SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Sehingga fungsi Kelurahan tidak saja menjadi tempat pelayanan publik seperti pengurusan KTP dan KK atau Surat Keterangan lainnya, namun juga menjadi pelaksana kegiatan fisik dan non fisik serta keuangan dengan tetap memegang koordinasi dengan satuan perangkat yang lebih tinggi. Sehingga setidaknya di tahun 2014 ini Kota Malang memiliki 99 SKPD. Baik yang bersifat teknis maupun umum seperti Kelurahan lewat pendekatan swakelola. Hal ini berkonsekuensi pada 57 Kelurahan menjadi pelaksana kegiatan teknis dan non teknis yang bersumber dana APBD Pemkot Malang di tahun 2012 dan 2014. Tentu saja dengan setumpuk persoalan administrasi yang tidak bisa terselesaikan dengan segera, dan membuat Pemerintahan Kota Malang terpaksa melakukan pelbagai pendekatan agar anggaran dapat terserap dengan sempurna.
Kesulitan yang sama pun pernah di alami oleh pelaksana Dana Hibah lain, yakni Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK). Satu lembaga pemberdayaan masyarakat tertinggi di Kelurahan. Periode 2009 sd 2011 dan 2013 mengalami kegiatan serupa. Saat itu dinamakan  Dana Hibah untuk Masyarakat Kelurahan melalui LPMK dan Dana hibah untuk LPMK.  
Kesulitan yang sama pun dialami,  yakni permasalahan administrasi pelaporan.   Bahkan Dana Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan  tahun 2013 masih menjadi meninggalkan 3 (tiga) Kelurahan yang belum menyelesaikan laporan pelaksanaan kegiatan senilai Rp 1,5 Milliar. (per  kelurahan mengelola Rp 500 juta). 
Untuk tahun 2015 Pemkot  Malang pun akan mencucurkan dana 500 juta rupiah untuk setiap Kelurahan di Kota Malang.  Namun hasil Koordinasi Camat dengan Walikota Malang, didapat kebijakan untuk mengurangi target capaian untuk Kelurahan 250juta dan Dana Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan lewat LPMK sebesar 250juta.
Untuk itu diharapkan ada kebijakan dan kearifan Pimpinan LPMK dan pelaksana kegiatan, yakni Lembaga Sosial Kemasyarakatan/LK (baik RW, PKK dan semua organ se tingkat Kelurahan) dalam menyusun rencana Kegiatan dan proposalnya. Sehingga Lurah bersama dengan Kasie PMK segera mengumpulkan seluruh komponen LK di Kelurahan agar dapat menetapkan usulan dan proposalnya tepat waktu.
Dan sebagai bagian dari proses anggaran, dari Senin hingga Rabu (6 - 8 Oktober 2014) juga berlangsung Pemeriksaan Reguler dari Inspektorat Kota Malang. Semoga kinerja yang ingin dicapai (khususnya yang terjelek) tidak akan terjadi,  Apalagi sampai di korupsi dan terpakai tidak sesuai dengan pertunjukan nya. Mari kita bangun kebersamaan dalam pelaksanaan Dana Hibah Kepada Masyarakat Kelurahan secara Transparan dan Akun tabel (dapat dipertanggungjawabkan). 
Share:

Kamis, 11 September 2014

TPS bermasalah lagi

TPS yang dibongkar per tgl 11 September 2014 jam 16.30

Kondisi TPS per tanggal 3 September 2014  jam 15.00 
Belum satu minggu sejak kesepakatan dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang, Ketua RW III, XII dan RW VII serta beberapa pengembang / Developer Perumahan ( Raflesia Regency, Cluster Sukun Pondok Indah, dan Draga Sukun Permai) berjalan rupanya telah menuai masalah baru. Masyarakat sekitar lapangan sepakbola Kemantren mempertanyakan tentang aktivitas pembangunan TPS baru dibelakang Lapangan Sepakbola dan pembangunan jalan masuk TPS yang memotong asset tanah lapang.
Hal ini disampaikan oleh Rusmanaji - selaku Ketua Karang Taruna Kelurahan Bandungrejosari didampingi pengurus lainnya (Gatot dan Cipung/Hadi Purwanto) dan tokoh masyarakat (Bp Moch Djaelani Radio Duta Suara dan mantan Ketua RW III Kemantren, Sdr Sih Wantjana Kader Lingkungan Kelurahan Bandungrejosari dan Sdr Ario Rachmono KIM BIJAK), saat menyampaikan keluhan warga kepada Lurah Bandungrejosari di Kantor Kelurahan. Selanjutnya beliau selaku Ketua Karang Taruna merasa perlu bertemu Bapak Lurah selaku wakil Pemearintah Kota Malang, dalam meneruskan aspirasi masyarakat. Utamanya terkait keluhan yang berkaitan dengan berkurangnya fasilitas umum/Lapangan Sepakbola Kemantren. Kalau tidak segera ditindak lanjuti belaiu khawatir asset Pemkot Malang ini akan menjadi Perumahan atau Fasilitas lain yang kemudian akan menggeser Fasilitas Olahraga dan Ruang Terbuka hijau satu-satunya di Kawasan ini.
kika Bp Zainul Amali,  Sih Wantjana,  Rusmanaji,  Moch Djaelani
Dalam penjelasannya Lurah Bandungrejosari Zainul Amali, S.Sos M.Si dengan piawai menyampaikan hasil  keputusan pemindahan TPS Kemantren ini adalah buah kesepakatan dari beberapa kali pertemuan yang difasilitasi oleh Panitia Relokasi TPS, dan sudah di dasarkan pada surat Lurah kepada seluruh LK (Lembaga Sosial Kemasyarakatan ) Kelurahan Bandungrejosari. Dan keputusan akhir yang dihadiri oleh pengembang, DKP, Dinas PUPPB, Ketua LPMK dan Ketua RW XIII, VII serta RW III pada Jumat 5 September 2014 di Ruang Rapat PKK Kelurahan Bandungrejosari adalah : 
a. Disepakati bahwa Lokasi TPS yang berada di Lokasi Utara PUSTU Kemantren akan dipindah ke bagian belakang Lapangan Sepakbola Kemantren, 
b. Pembangunan TPS baru akan dilaksanakan dan didanai sepenuhnya oelh Developer Graha Raflesia, 
c. Pembangunan fisik TPS baru akan dilaksanakan menunggu gambar konstruksi (DED) yang akan dilaksanakan oleh DKP Kota Malang, 
d. Akses jalan masuk dari jalan ke TPS akan dibangun dari kontribusi developer yang ada disekitar Kemantren, serta dipandu oleh Dinas PUPPB. Hal in idisebabkan alokasi dana kegiatan teknis Dinas PUPPB sudah tidak ada.
e. Mengingat pemindahan sampah dari lokasi Abd Jalil ke Lokasi TPS Kemantren memerlukan sarana motoris roda 3, maka beberapa pengembang sepakat untuk berkontribusi. Dari Cluster Sukun Pondok Indah dan Graha Sukun Permai bersedia menyumbang masing-masing satu motoris.
f. Agar Komitmen dari developer tidak menghambat proses relokasi , maka Motoris dari Graha Sukun Permai dan Cluster Sukun Pondok Indah akan diserahkan pada rabu, 10 September 2014.
Namun Pak Lurah juga menyayangkan beberapa pihak yang membuat pemindahan TPS menjadi tambah runyam, hal ini juga disampaikan beliau bahwa Fisik TPS Kemantren malah sudah dibongkar. Parahnya tidak diketahui siapa atau intitusi apa yang melakukan pembongkaran. Hal ini akan coba ditelusuri bersama dengan panitia, disertai aparat keamanan guna mendapatkan solusi terbaik. Serta mampu dilaksanakan bersama dengan masyarakat sekitar, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaaan relokasi. Dan dari hasil kesepakatan telah disetujui untuk :
1. Mengadakan Rapat Bersama dengan menghadirkan 13 RW di Kelurahan Bandungrejosari, LPMK dan pihak terkait pelaksanaan Relokasi TPS. Adapun waktunya segera, 
2. Sepakat bahwa TPS Abd Jalil memang harus dipindahkan diarea Kemantren yang akan ditempatkan di Tanah Fasum milik Pemkot Malang, 
3. Terkait dengan perlunya sarana prasarana motoris yang akan dipakai sebagai peralatan tambahan mengangkut gerabok sampak dari lokasi abd jalil ke Lokasi TPS Kemantren,
4. Bersepakat untuk mendukung hasil keputusan dan hasil musyawarah (yang akan diadakan di kemudian hari) walaupun secara ide pelaksanaan berbeda, 
5. Sanggup untuk memfasilitasi persoalan Relokasi TPS dengan sebesar-besarnya manfaat bagi masyarakat Kelurahan Bandungrejosari.
Peninjauan langsung ke lapangan oleh DKP, PUPPB, Lurah dan Panitia Relokasi TPS 03 September 2014
Rapat berakhir jan 11.30 WIB siang hari dengan memberikan kesempatan kepada Karang Taruna untuk dapat mensosialisasikan hasil pertemuan dengan Lurah Bandungrejosari. Dan berkaitan dengan adanya material yang sudah disediakan oleh salah satu CV , maka Bp Zainul Amali menyatakan (setelah berkoordinasi dengna Panitia Relokasi/Bp Ilham Sholeh MPd) untuk menghentikan sementara pengiriman dan pelaksanaan kegiatan pembangunan Jalan menuju TPS Kemantren.
Share:

Rabu, 10 September 2014

TPS bermasalah

Motor bantuan dari pengembang sudah tiba di Kantor Kelurahan Bandungrejsoari sore ini (10/9)
Persoalan tempat pembuangan sampah selalu menjadi persoalan pelik dan punya potensi menimbulkan gangguan dan gejolak sosial. Mulai bau yang menyengat, pandangan buruk, sampai persoalan harga diri selalu ada disetiap komunitas. Demikian yang dialami oleh lingkungan Abd Jalil Kemantren Gg III, dimana lokasi TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) berdekatan dengan Masjid Firdaus, TK ABA dan Balai RW III. Selain itu letaknya yang berada di pintu masuk RW VIII (Sukun Pondok Indah ) dan RW III Kemantren pun menjadi salah satu alasan. 
Keberadaan TPS pengganti pun sebenarnya telah dialokasikan di sebelah PUSTU (Puskesmas Pembantu) Kemantren yang jaraknya kurang lebih 300 meter dari TPS Abd Jalil. Namun dikarenakan lokasinya yang menanjak, dirasa cukup menyulitkan penarik sampah, sehingga sampai dengan pertengahan tahun 2014 belum pernah dimanfaatkan. Sementara lokasi yang ada sekarang masih menempati tanah yasan, dan pemilik tanah sudah mengajukan untuk pemindahan lokasi. Dan atas dasar kesepakatan telah dibentuk Panitia Relokasi TPS yang diketuai oleh Bp Ilham Sholeh MPd yang juga Ketua RW III.
TPS eksisting di sebelah PUSTU 
Dari hasil kesepakatan akhir pada hari Jum'at (7/9)yang dihadiri oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang, Ketua RW VII, Ketua RW XIII, delegasi 5 Pengembang/Developer telah disepakati untuk membagi kewenangan dan berkontribusi dalam rangka Relokasi TPS. Acara yang difasilitasi oleh Lurah Bandungrejosari telah mengambil kesepakatan :
1. Pemindahan Lokasi akan ditempatkan di belakang Lapangan Sepakbola Kemantren,
2. Berkaitan dengan pemindahan Lokasi
TPS eksisting (mengingat lokasi TPS yang ada berdekatan dengan PUSTU dan di depan Perumahan Rafflesia) maka Perumahan Rafflesia akan membangunkan TPS baru,
3. Sebagai kelengkapan pemindahan Gerobak Sampah dari jl Abd Jalil, maka Dev. Cluster Sukun Pondok Indah akan menyumbang 1 (satu) buah motor roda tiga, dan Graha Sukun Permai akan menyumbangkan 1 (satu) motor roda tiga pula,
4. Jalan menuju TPS akan dibangun oleh beberapa developer, mengingat Dinas PU tidak bisa menganggarkan pada tahun anggaran 2014,
Lokasi TPS lama di depan  Perumahan Graha Rafflesia
5. Dinas Kebersihan dan Pertamanan akan mengelola bersama dengan Panitia mekanisme penempatan kontainer sampah dan kebersihan site.
Sebagai hasil kesepakatan, pada siang hari telah datang 1 (satu) motor Happy dari Cluster Sukun Pondok Indah, sedangkan Graha Sukun Permai telah mengirimkan dana pembelian motor pada Ketua Panitia Relokasi TPS. Sedangkan Graha Rafflesia pada sekitar jam 16.00 telah mendatangkan material pembangunan TPS Relokasi.

    

Share:

Kamis, 21 Agustus 2014

Kreatif Lingkungan

Rekapitulasi nilai 
Sebagai rangkaian pesta peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 69, pada Kamis (21/8) berlangsung Penilaian Lomba Lingkungan Sehat. Mengambil lokasi 10 RT di wilayah hukum RW V Kelurahan Bandungrejosari, berlangsung penilaian lingkungan bersih, indah dan nyaman. 
Antusiasme warga saat jur lomba Kebersihan Lingkungan berkeliling bersama Ketua RW V 
Dalam keterangannya, Ketua RW V Bapak Kusnanto yang didampingi oleh Panpel HUT I ke 69 RW V menyampaikan, bahwa maksud kegiatan ini adalah sebagai wujud partisipatif kepedulian masyarakat dalam upaya mewujudkan Lingkungan Yang Bersih dan Hijau. Bersih diartikan sebagai kemudahan dalam berkegiatan sehari-hari, juga tetap antusias dalam peran serta dan bersosialisasi aktif dalam proses pembangunan Kelurahan. Hal ini ditampakkan beliau saat melintas di Kepuh Gg 2 yang merupakan wilayah RT.02, sudah dimulai kegiatan pembangunan gorong-gorong bersumber dana dari Propinsi Jawa Timur senilai 190 juta. Disamping itu juga revitalisasi gorong di RT.03 (Kepuh Gg 5) dan beberapa wilayah yang total anggarannya hampir 480 juta. Ditambah dengan aokasi APBD pada Dana Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Kelurahan (DPMK) Bandungrejosari senilai 24 juta. 
Patut disyukuri juga, bahwa di masa datang beberapa kegiatan sudah masuk proposalnya dan akan dilaksanakan di tahun depan. Salah satunya adalah pembangunan aspal hotmik di lingkungan RT.07 (jalan poros kampung Kepuh Gg 10). Juga rasa syukur atas melimpahnya pembangunan di wilayah Kepuh, karena rangkaian kegiatan Peringatan HUT RI ke 69 amat diminati oleh warganya. Mulai dari Lomba Bulutangkis, Lomba Volley, Karnaval, Lomba administrasi PKK RT serta Lomba Lingkungan Bersih. Dan akhir kegiatan akan dilaksanakan pada 24 Agustus 2014 dengan acara Gerak Jalan dan mancing mania disekitar Balai RW V. Serta ditutup dengan Hala Bi Halal warga dan Pemuka/ Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama. 
Sang Pelopor Lingkungan Indah, Bersih dan Hijau 
Panen sayuran bersama Pak Kusnanto 
Sang Kreator dan berani tampil beda
 Dalam penilaian Lomba Kebersihan yang berlangsung meriah, karena harapan yang muncul adalah mendapatkan nilai tertinggi. Mulai dari presentasi, kehadiran bersama tim Juri, sampai pada wawancara yang penuh canda bersama Ketua RW V. Hal ini sangat memudahkan dalam penilaian, yang disepakati oleh Tim Juri dengan kriteria Indah, Bersih dan Hijau. Dan kriteria tambahan adalah partisipasi warga serta inovasi krestif. Hal ini membuat nominator nilai tertinggi yang tahun lalu di capai oleh RT.01 (Kepuh Gg 2) harus bergeser kepada lingkungan yang baru. 
Hal ini dinilai wajar, mengingat bahwa tingkatan partisipasi warga (sebagaimana disampaikan Ketua RW V) secara umum sangat jauh berbeda dari tahun ke tahun. Disamping itu, selama 3 tahun terakhir peringatan HUT RI tidak pernah dirayakan secara meriah dikarenakan bersamaan dengan berlangsungnya bulan Ramadhan. 

Adapun hasil penilaian sore itu akan diumumkan secara terbuka pada Acara Gerak Jalan hari minggu 24 Agustus 2014. Bertindak sebagai juri adalah bp Sih Wantjana dari kader Lingkungan dan Bp Ario Rachmono dari KIM BIJAK. 
wujud kepedulian warga lewat aksi nyata lingkungan sehat dan bernilai ekonomis 
 


Share:

Selasa, 29 Juli 2014

Posko Lebaran 2014

Bersamaan dengan datangnya Hari Raya Idul Fitri 1435 H yang tahun ini jatuh pada hari senin 28 Juli 2014 berbagai kegiatan -baik yang sudah diagenda maupun mendadak- mulai ramai. Salah satu item yang rutin terlaksana adalah bidang informasi.

Melihat pada pelaksanaan kegiatan di lapangan, berbagai event yang bersinggungan langsung dengan lebaran umat Islam ini, syarat dengan informasi. Mulai informasi mudik lebaram, pasar murah lebaran, aneka pernak pernik sandang dan pangan murah, sampai arus mudik. Berbagai lembaga , media penyiaran -baik cetak dan elektronik- penuh dengan berbagai informasi. Saking penuhnya sampai-sampai masyarakat sebagai pengguna informasi makin dibuat bingung. Berbagai media yang ada belum bisa efektif untuk dipergunakan sebagai sarana untuk mengakses informasi sesuai dengan kebutuhannya. Malah kebanyakan menggunakan dengan feeling atau bahkan asal-asalan dengan kata kunci pokok e
Namun denikian belum sirnanya rasa sosial di masyarakat mengharuskan beberapa masyarakat dengan sukarela menyediakan diri dan kelembagaan yang ada, untuk memberikan bantuan. Berbagai bentuk dan aneka kegiatan, yang salah satunya adanya Posko Mudik Lebaran 2014. Sebagimana dilakukan oleh Linmas Bandungrejosari, RAPI Lokal Sukun dan SARGAB Malang Raya di jl S Supriadi/Kepuh Raya Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun Kota Malang. 
Kegiatan yang dimotori oleh RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) lokal Kecamatan Sukun ini melibatkan tidak kurang dari 20 (duapuluh) personil. Sebagaimana yang disampaikan oleh Bp Setiabudi (Pak Boret) lepas apel siaga Jumat (25/7) di lokasi ex STMJ Jl Raya S Supriadi Malang, bahwa kegiatan ini murni sosial dengan bentuk kegiatan penyediaan informasi bantuan komunikasi lewat radio HT (handy talky) pada frekuensi RAPI lokal Sukun 140.252 dan 150.126 (frekuensi SARGAB MalagnRaya). Disamping bantuan komunikasi, harapan juga bantuan lainnya sesuai dengan kapabilitas personil yang ada. Adapun kegiatannya diawali pada H-3 sampai dengan H+3 atau dari tgl 25 Juli sampai dengan 31 Juli 2014, mulai jam 09.00 sd 23.00 WIB. 
POSKO MUDIK Jl S Supriadi Bandungrejosari Malang 
Turut berperan serta mendukung kegiatan ini adalah RADAR MALANG, lewat pemasangan properti Tenda dan umbul-umbul. BRAVO ..... BRAVO .... BRAVO
Share:

Selasa, 08 Juli 2014

Persiapan PEMILU PRESIDEN 2014



Tepat pukul 16.00 bertempat di halaman Kantor Kelurahan Bandungrejosari Jl Raya Kepuh 30, prosesi awal pilpres di Kelurahan Bandungrejosari baru saja di mulai. 
Kegiatan apel siaga dengan dipandu oleh Babhinmas, mendengarkan pengarahan dari Ketua PPS dan Lurah Bandungrejosari. Yang mengarahakn pada pengelolaan kegiatan yang tertib dan disiplin dengan mengedepankan aspek kesiagaan agar pengiriman kotak suara ke masing-masing TPS  dapat terlaksana dengan baik. 
Masuk dalam formasi awal, adalah rekan-rekan dari Polresta Malang yang ditugaskan di Kelurahan serta 5 (lima) orang Panwas lapangan (PPL) dari Panwas Kecamatan Sukun. 
Pada pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 ini, Kelurahan Bandungrejosari ditempati oleh 40 TPS (tempat pemungutan suara) yang berlokasi di 13 RW dan 125 RT. Harapan masyarakat pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 dapat berjalan tertib dan perolehan suaranya pun dapat diumumkan dengan jelas dan transparan. 
Juga sempat disampaikan himbauan pada seluruh masyarakat, melalui berbagai media, agar saling menghormati satu sama lain juga tetap mengamanakan  masing-masing TPS. Baik segi keamanan yang kondusif, menghindari konflik antar warga utamanya adalah menggerakkan seluruh elemen dari gangguan keamanan dan ketertiban. 
Selamat berpesta demokrasi ......  

Share:

Minggu, 18 Mei 2014

PESTA RAYA Bayar PBB

Pesta Rakyat Kelurahan Bandungrejosari telah di tabuh tadi malam Sabtu (17/5) oleh Camat Sukun Kota Malang Drs. Priadi MM. 
Lurah Bandungrejosari menyampaikan pesan kepada masyarakat pada saat Pengobatan Gratis satu minggu yang lalu, bahwa kegiatan ini murni adalah ide masyarakat, dan sudah dilaksanakan selama 3 tahun. Dan setiap tahun pelaksanaannya senantiasa berkesan semarah, meriah, dan penuh prestasi. 
Untuk tahun ketiga pelaksanaan Pesta Bayar Pajak PBB ini mengambil thema Pesta Rakyat, dan secara nyata mendapat sambutan yang positif dari stake holder kelurahan Bandungrejosari. Hal ini ditunjukkan oleh ikon kegiatan tahun 2014 adalah Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKKAUB) Kelurahan Bandungrejosari Kota Malang. Dan bertindak sebagai sponsor utama kegiatan ini Dinas Pendapatan Kota Malang, Bank Jatim Cabang Malang serta Tim Penggerak. Selain itu dibantu sepenuhnya oleh Universitas Kanjuruhan dan Dealer Sepeda Motor Yamaha. 
Dalam kata sambutannya, Drs Priadi MM selaku Wakil Pemerintah Kota Malang menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Kelurahan Bandungrejosari dan Universitas Kanjuruhan Malang dalam mewujudkan acara ini berjalan sukses dan berhasil. 
Acara ini berlangsung selama 3 hari, mulai Sabtu 11 Mei, 17 dan 18 Mei 2014.
Panji/KIM BIJAK.  
Share:

Minggu, 28 April 2013

Posdaya

Pengembangan kewirausahaan merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Banyak potensi wilayah yang dapat diolah oleh masyarakat menjadi kegiatan produktif dan menghasilkan, dan akhirnya menambah pendapatan keluarga. Posdaya adalah salah satu wadah yang dapat dimanfaatkan bersama oleh masyarakat untuk membangun dan mengembangkan kewirausahaan. 
POSDAYA adalah forum komunikasi, silaturahmi, advokasi, penerangan dan pendidikan, sekaligus wadah kegiatan penguatan fungsi keluarga secara terpadu. Apabila memungkinkan Posdaya bisa dikembangkan sebagai wadah pelayanan keluarga secara terpadu, utamanya pelayanan kesehatan, pendidikan, wirausaha, dan pengembangan lingkungan yang memudahkan keluarga berkembang secara mandiri.
POSDAYA direalisasikan melalui media POSYANDU. Mengapa posyandu?, jawabannya tidaklah tanpa perhitungan dan tujuan yang jelas, jikalau kita bisa menerawang kedasar dari tujuan awal POSYANDU yaitu mencegah atau mendeteksi masalah kesehatan, gizi dan ekonomi masyarakat. POSYANDU juga merupakan suatu media yang telah tersedia dan melekat didasar ekosistem kemasyarakatan, sehingga tidak perlu lagi membuat suatu wadah atau media bahkan bangunan.
POSDAYA memberi dukungan pemberdayaan kepada keluarga dengan anak-anak dibawah usia 15 tahun, keluarga yang isterinya sedang mengandung, keluarga dengan remaja dibawah usia 25 tahun dan keluarga dengan anak dewasa. POSDAYA juga dapat dibentuk dengan dukungan anggota keluarga yang berusia lanjut, baik sebagai forum silaturahmi maupun untuk memberi kesempatan para lansia membantu keluarga yang lebih muda atau sebaliknya.
Upaya pemberdayaan yang ditawarkan dalam POSDAYA diarahkan untuk mendukung penyegaran fungsi keluarga, yaitu keagamaan, budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi dan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.
Pembentukan dan pengembangan POSDAYA dilakukan oleh anggota atau organisasi masyarakat seperti, organisasi sosial dan keagamaan seperti Pengurus Masjid, Panti Asuhan, lembaga lain atau perorangan. Pembentukan Posdaya bisa diprakarsai oleh lembaga pendidikan seperti pesantren /gereja/wihara/ sekolah melibatkan siswa/santri yang dibimbing para Guru/ustad/pastor (sebagai contoh bahwa  menolong sesama tidak dibatasi dengan agama). Posdaya dapat dikembangkan oleh Pemda dan seluruh aparatnya ditingkat kecamatan, desa, kelurahan, RW/RT namun tidak diperkenankan untuk mengatas namakan/embel-embel partai politik.
Agar upaya pemberdayaan bisa dilakukan dengan baik, dilakukan pendataan dan pemetaan keluarga dengan cermat. Sesuai hasil pendataan ditentukan prioritas sasaran, utamanya keluarga kurang mampu yang mempunyai anak-anak dibawah usia 15 tahun.

Tahap awal kegiatan POSDAYA dilakukan oleh tim teknis POSDAYA yang merangkul kader POSYANDU, RT & RW, DKM, Desa / Kelurahan yang kemudian menjadi tim pelaksana POSDAYA / Kader POSDAYA. Tahap berikutnya kegiatan POSDAYA jelas diawali melalui kegiatan POSYANDU ; memberikan contoh makanan sehat, PAUD ; Pendidikan gratis kepada anak usia dini (usia bawah lima tahun), BSB ; pendidikan gratis kepada anak usia remaja dan diusahakan pembentukan kepribadian dan kepekaan sosial, Kerja Bakti ; membersihkan dan merawat (sekolah, rumah ibadah, pasar, dll), Bea Siswa ; khusus orang miskin sekolah SD-SLTA, Warung POSDAYA ; pelatihan gratis pengusaha kecil (adminstrasi, pergudangan, kebersihan, keuangan dan pemasaran), koperasi ; mensejahterakan anggota dan orang miskin, kesehatan gratis ; pengobatan dan perawatan gratis khusus orang miskin melalui kemitraan.
Seluruh kegiatan POSDAYA diatas diharapkan bisa merangsang warga sekitar yang berkecukupan didaerah tersebut untuk dapat membantu keluarga yang kurang mampu dalam melakukan kegiatan ekonomi, wirausaha atau usaha koperasi melalui pengembangan kerjasama dalam usaha atau usaha bersama yang maju dan mandiri.

Share:

Kamis, 18 April 2013

BALSEM Kelurahan Bandungrejosari


Kecelakaan adalah sesuatu hal yang sering dijumpai di setiap jalan raya. Berbagai persoalan yang memicu terjadinya kecelakaan serign di bahasa dibeberapa kesempatan, baik lewat media cetak dan elektronik. Berbagai pelatihan dasar sampai lanjut pun sudah sering kita dengar, baik lewat SAR (search and rescue). Guna dan manfaat dari kegiatan di atas adalah untuk memberikan pertolongan pada korban dan berusaha menyelamatkan nyawa, bila itu memang mampu.
Melihat kenyataan, bahwa jalan depan Kelurahan Bandungrejosari Jl Kepuh 30 Malang, adalah ramai, terutama saat jam kerja (pagi hari), saat pulag sekolah siang hari dan saat pulang kerja (sore hari). Melihat kenyataan semacam ini terbersit keinginan beberapa kawan muda dari Universitas Brawijaya untuk mengadakan pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan bagi ibu rumah tangga dan warga sekitar Kelurahan (pinggir jalan raya Kepuh), lewat BALSEM (Basic Trauma Life Support for Emergency Management) dengan metode Role Play.
Topik yang dikedepankan adalah Upaya Penanganan Kegawatdaruratan Lalu Lintas pada Masyarakat RW 04 Kel Bandungrejosari Kec Sukun Kota Malang, dilaksanakan pada 6 dan 13 April 2013 dari jam 08.00 sd 15.00 WIB. Pelatihan yang didanai oleh Dirjen Dikti ini adalah satu upaya pendekatan mahasiswa kepada dunia nyata, yakni masyarakat umum, diikuti oleh 30 orang warga masyarakat RW 04.
Narasumber kegiatan ini berasal dari satuan Lalu Lintas Polresta Malang, kemahasiswaan Universitas Brawijaya jurusan Kedokteran dan dari LPMK Bandungrejosari berjalan lancar dan diakhiri dengan ujian serta diberikan sertifikat ketrampilan dasar,


Share:

Banjir Paving

Siang hari Sabtu 9/4 dirasa sangat luar biasa. Bak air bah dihujan deras, serombongan truk menurunkan muatannya berupa paving dan pasir menggenangi ruas jalan di Klayatan dan Kemantren raya. Sungguh pemandangan yang tidak terlupakan dan mungkin baru dilihat pertama kali oleh saya, saat menuju Kantor KIM Bijak untuk menyelesaikan beberapa urusan administrasi terkait dengan Gebyar Pesta Pembayaran Pajak PBB 2013.

Luar biasa karena turunnya paving kali ini tidak dinyana, atau barang kali saya yang tidak pernah melihat gunungan paving dan pasir menggenangi 2 ruas gang besar di lingkungan Klayatan dan Kemantren. Sehingga membuat rasa penasaran semakin jadi, saat minggu 10/4 sekitar jam 9.00 WIB puluhan warga mengerubuti gunungan paving dan pasir. Dan saya tak perlu khawatir karena pemakai jalanan tidak protes malah bangga. Bangga karena sebentar lagi jalanan di gang nam eh gang 2 dan gang 3 sudah tidak menggenang air lagi disaat hujan. Mengingat akan semakin berkurang jalan yang berwujud tanah dan berlubang. Hal ini saya rasa pas dengan tekad dan semangat Bapak Walikota Malang Drs Peni Suparto MAP, bahwa mulai tahun 2013 sudah tidak ada jalan yang berlubang dan berbentuk tanah. Sehingga diharapkan Kota Malang telah berubah menjadi Kota ramah lingkungan. Perlu keras untuk mewujudkan hal itu. Betul gak ? .
Rasa penasaran saya lanjutkan dengan turun ke lapang untuk mengamati sejauh mana masyarakat memahami arti dan makna banjir paving ini. Dan dari keterangan bapak Rohman, warga Kemantren diperoleh keterangan bahwa paving ini adalah dari pemerintah Kota Malang atas usulan Bapak Eddy Sofyan Jarwoko, yang saat ini mencalonkan diri sebagai Walikota Malang 2013 - 2018.
Saya tercenung sejenak, inikah wujud dari pembayaran pajak (termasuk PBB). Dan kala hal ini ditangkap oleh warga, saya cuma bermimpi ..... alangkah mulianya apabila masyarakat dapat membayar pajak sebelum jatuh tempo serta perencanaan yang disepakati dalam Musrenbang kelurahan dapat ditindak lanjuti dengan Proposal dari warga kepada Dinas terkait.
Artinya pembayaran PBB tahun 2012 yang mencapai 70 % dari pagu, ternyata berdampak pada ramainya pemabangunan di wilayah Kelurahan Bandungrejosari.
Luar biasa ..... MARI SUKSESKAN PESTA MEMBAYAR PBB,
Luar biasa ..... MRI BANGUN KELURAHAN DENGAN PAJAK KITA BERSAMA 

PEMBANGUNAN BALAI RW I, KLAYATAN Gg I Kel Bandungrejosari Sukun Kota Malang



Share:

Protes PRONA

Sejumlah warga terlihat menyesaki gedung Sasana Wahana Mulyo, Balai Kelurahan Bandungrejosari. Selasa 5/4 , lebih kurang 200 undangan peserta PRONA memasuki tahapan berikutnya, yakni Sidang PAnitia A yang berisi pengecekan administrasi usulan pensertifikatan massal PRONA tahun 2013 di Kelurahan Bandungrejosari.
Meski harus berdesakan dengan udara panas yang menyengat, tidak mengurangi attensi masyarakat yang mengusulkan pensertifikatan tanahnya lewat program PRONA tahun ini. Hal ini disampaikan oleh salah seorang peserta Prona Ibu Sumilah dari Kemantren ".... saya ingin engetahui dengan jelas bagaimana sebenarnya proses pensertifikatan tanah saya". Karena selama ini beliau berharap cemas karena tanah yang tealh dihibahkan oleh kedua orang tuanya sempat tertahan lebih kuang 5 (lima) tahun. Tertahannya status tanah (masih berupa akte hibah/waris) ini dikarenakan ketidak tahuan beliau dan keluarganya mengenai mekanisme atau tata cara mengurus sertifikat. Sehingga saat bapak ketua RW II Kemantren mengumumkan tentang Sertifikasi Massal PRONA Tahun 2013, beliau memberanikan diri maju dibantu anak-anaknya. Terutama suami beliau juga mendorong agar status tanahnya bisa bersertifikat.
Menurut Lurah Bandungrejosari Bp Zainul Amali S.Sos M.Si, program pensertifikatan tanah secara umum (lewat PRONA atau pun reguler) sudah banyak kemajuan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Utamanya permasalahan administrasi dan pengenaan pajak (baik pajak daerah maupun pajak pusat). Sehingga pengurusan / pensertifikatan tanah lewat PRONA tahun 2013 cukup sulit dan melelahkan. Karena manfaatnya yang sangat berarti bagi masyarakat Kelurahan Bandungrejoari maka tahun 2013 tetap dimintakan kepada Kantor Pertanahan Kota Malang sejumlah 350 unit,
Lebih lanjut, Bapak Lurah yang cukup kreatif ini menyampaikan, mulai tahun ini sidang panitia A di atas juga berlangsung di Kelurahan perserta program. Sehingga aspek keterbukaan dapat dinikmati oleh masyarakat. Ditambah lagi dengan sosialisasi oleh pihak Kantor Pertanahan Kota Malang, menambah wawasan tentang aspek pensertifikatan tanah warga. Khususnya bagi Ketua RW I sd XIII dan tokoh masyarakat lainnya.
Dari pihak Kantor Pertanahan Kota Malang pun disampaikan, bahwa dari 150 orang yang diundang siang itu, sertifikat tanahnya akan selesai pada bulan Juli 2013. Sedangkan sisanya akan diselesaikan tepat pada Hari Ulang Tahun Badan Pertanahan Nasional sekitar bulan Agustus.
Beberapa peristiwa unikpun sempat terjadi dan cukup meresahkan pihak panitia dan Kelurahan Bandungrejosari. Mengingat dari warga yang datang dan tidak ada berkasnya menjadi berang dan sempat dijelaskan oleh Lurah dan beberapa Ketua RW yang hadir. Usut punya usut ternyata beberapa yang hadir tidak mendapat undangan namun memaksa datang, akibatnya berkasnya tidak ada. Lha wong gak diundang kok datang. he he he .....


Share:

Minggu, 31 Maret 2013

RDK Bandungrejosari 2013 Disetujui

Berikut Rencana Definif Kegiatan yang telah diusulkan pada Pemerintah Kota Malang untuk Kelurahan Bandungrejosari Tahun Anggaran 2013.



Perbesar Tampilan Dokumen
Unduh Dokumen
Share:

Linmas Beraksi lagi

Mengikuti prestasi Juara I antar Sat Linmas tingkat Kecamatan Sukun yang di ukir dalam lomba PBB tingkat Kecamatan Sukun Nopember 2012, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Kelurahan Bandungrejosari akan berkiprah unjuk kebolehan dalam upacara HUT Kota Malang yang ke 99. Khususnya dalam kapasitas kesiapan satuan gerak menyongsong Pemilukada Kota Malang 2013. Seperti disampaikan oleh Kasatgas Linmas Kelurahan Bp Sugeng P, bahwa secara fisik telah ada peleton Kelurahan, yang bergerak aktif di setiap event (Kelurahan dan Kota). Hal ini dibuktikan dengan pembinaan yang terus menerus, pertisipatif serta berkembang sesuai dengan jamannya. Hal ini perlu dan penting dilakukan, mengingat kondisi kelurahan yang terletak dijantung pemerintahan Kecamatan Sukun. Lingkungan yang terbuka, dekat dengan akses dan fasilitas umum, utamanya adanya Universitas Kanjuruhan, mengharuskan adanya kesiap siagaan penuh. Ditambah lagi dengan maraknya pencurian dengan alat (Curat) , dengan kekerasan (Curas) dan Curanmor.
Pantaslah jika pembinaan ketrentaman dan ketertiban (trantib) oleh Babinkamtibmas dan Babinsa cukup menonjol. Sehingga berbagai upaya diwujudkan, anatara lain :
1. Bekerja sama dengan KIM BIJAK dalam pengadaan spanduk peringatan akan jambret ,
2. Pembinaan Radio Komunikasi (HT), dengan pelibatan tokoh dan partisipan. Salah satunya adalah dimulainya apel jaring setiap jam 20.00 dan 22.00 WIB, dimana sudah disepakati call sign dan tinjauan dan saran serta masukan dari jajaran warga dan linmas Kelurahan di 13 RW.
Pada kesempatan terpisah, Sabtu 30/3 bertempat di Kantor Kelurahan Bandungrejosari, bp Daryanto dari bagian Perlindungan Masyarakat BakesbangPol Kota Malang menyampaikan bahwa mulai tahun 2013 Pemerintah Kota Malang akan serius membina Kesatuan Linmas di 57 Kelurahan.
Anggaran lebih kurang 800 juta yang diusulkan kepada BKAD Kota Malang ini diharapkan akan menumbuhkembangkan sistem pembinaan terpadu, utamanya dalam pembinaan keamanan dan ketertiban (trantib). Juga kemitraan dengan jajaran TNI dan POLRI, yang dikelurahan adalah Babinkamtibmas dan Babinsa.Dimasa datang memang dimungkinkan adanya pembinaan yang bersifat progresif, namun itu semua bergantung pada kesiapan organisasi Linmas dimasing Kelurahan. Mengingat tidak semua Kelurahan di Kota Malang mempunyai kesiapan organisasi maupun administrasi.
Share:

Senin, 25 Maret 2013

Dana Hibah segera bergulir

Memasuki pertengahan bulan Maret Forum Komunikasi LPMK Kecamatan Sukun telah bersepakat untuk segera menindaklanjuti tahapan baru dalam berorganisasi. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kota Malang Tahun Anggaran 2013, serta merujuk pada Permendagri Nomor 32 tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Dana Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD, maka LPMK Bandungrejosari akan melaksanakan kegiatan Dana Hibah. Serangkaian kegiatan masyarakat yang usulannya telah dimasukkan kepada daftar usulan Musrenbang Kelurahan tahun 2012 akan menjadi menu utama kegiatannya. 
Seperti pelaksanaan kegiatan serupa, yang sudah terlaksana periode tahun anggaran 2009 sd 2011, kegiatan Dana Hibah Kepada LPMK tahun ini pun terdiri dari kegiatan Fisik dan Non Fisik. Hanya dengan sedikit perbedaan, pengelompokan kegiatan tahun anggaran 2013 mengacu pada kegiatan fisik konstriksi, kegiatan fisik non konstruksi dan kegiatan non fisik. Hal ini dilakukan untuk menyikapi aturan yang telah ada pada Permendagri 32 tahun 2011, serta mengarahkan pada pola pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa (PBJ) sesuai dengan Perpres 54 tahun 2010 dan perpres 70 tahun 2012. 
Meskipun berbeda dari sisi nomenklatur anggaran serta leading sektor pengendali kegiatan, namun secara mutlak memang ada beberapa hal positif yang bisa didapat dari pelaksanaan kegiatan yang serupa. Seperti halnya kegiatan Hibah yang dilaksanakan oleh SKPD Kelurahan Bandungrejosari tahun anggaran 2012, kegiatan ini mengedepankan pola ke gotong royongan dalam pelaksanaan kegiatan. Juga lebih mengedepankan pada proses perencanaan , pelaksanaan serta pengendalian kegiatannya. Harapan ke depan LPM Kelurahan Bandungrejosari dapat melaksanakan kegiatan serupa (dana hibah) lewat kerjasama dengan SKPD lain dalam lingkup Pemerintah Kota Malang. 
Selain itu pembeda dari kegiatan serupa tahun 2011 adalah bahwa anggaran kegiatan tidak melalui Badan KB dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) namun dilaksanakan oleh BKAD (Badan Keuangan dan Aset Daerah). Sehingga wajar apabila dalam pelaksanaannya masih banyak ketidak sesuaian. Namun ini dapat diterima dengan wajar, mengingat bahwa pola pemakaian anggaran ini juga mengikuti perkembangan peraturan perundangan yang berlaku saat ini, yakni Perpres 54 tahun 2010 dan Perpres 70 tahun 2012. Sedangkan dalam konteks pemakaian anggaran Dana Hibah mengacu pada Peraturan Walikota Malang no 39 tahun 2011. 

Rapat Forum Komunikasi Antar (FKA) LPMK Kecamatan Sukun membahas pelaksanaan teknis  Dana Hibah 2013
Adapun besar anggaran kegiatan adalah Rp.502.500.000, - dikemas dalam 24 kegiatan (termasuk BOP LPMK dan Biaya alokasi umum/BAU). Diharapkan oleh Pemerintah Kota Malang, melalui himbauan Walikota Malang pada rapat dengan Kepala SKPD, agar sebagian besar pemanfaatan Dana Hibah dapat terlaksananya 50 % pada bulan April 2013. Pembelajaran ini semoga bisa mengangkat harkat dan martabat masyarakat lewat Pemberdayaan Kelembagaan masyarakat, utamanya LPMK.  
Share:

Senin, 11 Maret 2013

Rencana Definitif Kegiatan LPMK TA 2013


No
Nama Kegiatan
Lokasi Keg, 
Alokasi Dana
1
Rehab Balai Warga
RW 3, 6, 13
61.500.000
2
Pembangunan Balai Serba Guna
RW 11, Poskotis, Poskeskel
30.500.000
3
Penguatan Kelembagaan RW melalui pelatihan dan pengadaan komputer
RW04. 05. 07. 09 12 PKK
84.250.000
4
Pembangunan Jalan Paving 
RW 01.02 dan 05
59.250.000
5
Pengadaan Almari Besi dan Kursi Besi 
RW 09 dan PKK
41.150.000
6
Pelatihan Kader Masyarakat
PIKKR, Kr Werdha dan Linmas
21.850.000
7
Pengadaan Peralatan Kegiatan Organisasi    Kemasyarakatan berupa Sound System dan Mesin Potong Rumput
LPMK dan Kader Lingkungan
36.900.000
8
Peningkatan Kebersihan,  Keindahan serta Penerangan jalan di Lingkungan  RW
RW 01 02 dan 07
04 dan 10
25.550.000
9
Pesta membayar PBB, Bazaar PKK dan Pengelolaan Informasi Pembangunan Kelurahan Bandungrejosari
LPMK, PKK dan KIM BIJAK
37.550.000
10
Pembangunan Plengsengan
RW 10
16.750.000
11
Pembangunan Sumur Resapan
RW 12
6.350.000
12
BOP LPMK
LPMK
2.500.000
13
Pemberian Makanan Tambahan Bayi dan Balita di Poyandu 
24 POSYANDU Kelurahan 
43.400.000
Total Kegiatan Rp 467.500.000,- ditambah BOP kegiatan rapat dll Rp 35.000.000,- Keseluruhan Rp 502.500.000,-


"Tumbuh Harmonis ber Etika"

Share:

Pengunjung

Hallo Bandungrejosari

Hippam News

Kalimat BIJAK

Untuk sukses, Anda harus menemukan sesuatu sebagai pegangan, sesuatu untuk memotivasi Anda, sesuatu untuk menginspirasi Anda.

Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci kesuksesan. Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan sukses.

Definition List

3R
3R singkatan dari reuse, reduce, dan recycle.
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Recycle berarti mengolah kembali (mendaur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

ADINDA
Adinda singkatan dari :
Akses informasi
Diskusi
Implementasi
Networkling
Diseminasi informasi
Aspirasi


Pengikut

Theme Support