Membangun Ketahanan Informasi Daerah (1)

Kegiatan KIM BIJAK dalam seminar Membangun Ketahanan Informasi Daerah.

LCCK Tingkat BAKORWIL (2)

Peserta Lomba Cerdik Cermat Komutikatif Tingkat BAKORWIL bertujuan untuk meningkatkan peran KIM dalam proses pembangunan di wilayah kelurahan maupun pedesaan dengan penguasaan IT bagi anggotanya.

PERTURA (3)

Menggali budaya melalui ajang Pertunjukan Rakyat (PERTURA) Tingkat Jawa Timur.

OTONOMI AWARD 2016 (4)

Penghargaan Otonomi Award Kota Malang Tahun 2016 menuju Kota yang Ramah dan Bermartabat.

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 74 (5)

Rangkaian Kegiatan Dalam Memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI ke 74

Tampilkan postingan dengan label Lingkungan hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lingkungan hidup. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 09 Maret 2013

Bersih Kali Brantas

Pagi hari yang cerah fi Kota Malang, sabtu (9/3) warga masyarakat bersama TNI,  POLRI  dan Kelompok Peduli Lingkungan menyerbu Kali Brantas untuk bersih bersih. Kegiatan ini diminati oleh lebih dari 2000 orang pecinta lingkungan ini terselenggara di 13 titik, 11 titik diantaranya di Kota Malang. Demikian disampaikan oleh Humas Perum Jasa  Kota Malang Tri Harjono. 
Kegiatan yang diikuti oleh Menteri Lingkungan Hidup Prof Dr Balthazar Kambuaya serta Duta Lingkungan Tasya Karmila ini berjalan dengan baik dan meriah. Menteri LH yang sehari sebelumnya hadir di lokasi TPA Supit Urang Mulyorejo juga menyempatkan menggoreng tempe yang apinya berasal dari gas metan hasil pemanfaatan sampah. Menurut Balthasar, pemanfaatan gas metan ini merupakan upaya inovatif yang patut dikembangkan. Sebab, gas metan sampah itu tidak hanya bisa memanfaatkan energi alternatif. Namun, juga bisa mengelola sampah yang tersedia, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif.
Tak kurang dari 10 personil dari jajaran Linmas Bandungrejosari dan warga Kelurahan yang tergabung di SAR Kota Malang ikut serta turun ke Kali Brantas. Dipandu oleh Bp Wagirin, peserta dari Kelurahan Bandungrejosari mengikuti kegiatan bersih-bersih ini di 2 (dua) titik, yakni Jembatan Mergosono dan Jembatan Pasar Gadang Baru, berlangsung dari jam 07.00 dan berakhir jam 09.30 WIB. Sedangkan jajaran Kader Lingkungan Hidup mengambil peran kegiatan peresmian Fasilitas IPAL TPA Supit Urang. 


Share:

Menteri LH: Kurangi Sampah, Minimal 7 Persen

Sukun - Sampah bukan lagi merupakan barang sisa yang tidak berguna, namun dapat menjadi sumber daya jika dikelola menjadi barang berguna. Prinsip 3R (reuse, reduce, recycle) menjadi salah satu solusi mengolah sampah menjadi kompos atau memanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (pembangkit listrik tenaga sampah).

Menteri LH Balthazar Kambuaya meninjau sepeda motor berbahan bakar gas  metan
Dengan 3R, terjadi upaya pengurangan ekstraksi sumber daya, karena bahan baku dapat terpenuhi dari sampah yang didaur ulang dan diguna ulang. Dari sisi lingkungan, penerapan prinsip 3R merupakan langkah nyata upaya pengendalian dan pencemaran lingkungan, karena dengan melakukan 3R maka akan terjadi pengurangan beban pencemar (pollutant load) baik ke air, tanah maupun udara.

Demikian yang disampaikan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup RI, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, Jum'at (08/03) sesaat setelah meresmikan penggunaan gas metan di TPA Supit Urang, Kota Malang. "Sesuai komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26 persen pada tahun 2020, sektor limbah dan sampah ditargetkan menurunkan emisi GRK sekitar 6,1 persen. Guna mencapai hal tersebut, sektor pengelolaan sampah untuk masing-masing kabupaten/kota harus melakukan pengurangan sampah minimal 7 persen melalui kegiatan 3R," paparnya.

Menurut Kambuaya, masyarakat sangat berperan dalam menjaga kotanya menjadi kota bersih impian semua orang sesuai hak masyarakat sebagai warga negara. Perwujudan dari kota bersih akan berpengaruh terhadap peningkatan kesehatan, perekonomian, maupun kesejahteraan masyarakat. "Untuk itu, masalah sampah perkotaan harus dikelola dengan baik. Data KLH hingga Desember 2012, ada 1136 bank sampah di 55 kota dan di 17 provinsi dengan jumlah nasabah 96.203 orang. Sedangkan omsetnya lebih dari Rp 15 miliar," urainya.

Lebih jauh Kambuaya mengatakan, bahwasannya pengelolaan sampah dan sanitasi yang buruk akan menyebabkan menurunnya kesehatan masyarakat, meningkatnya produksi GRK, timbulnya bencana, serta mengakibatkan kerugian ekonomi. "Pemanfaatan gas metan pada TPA Supit Urang di kota Malang ini merupakan upaya serius pemerintah dalam menangani permasalahan sampah dan sanitasi, serta turut menurunkan GRK sektor limbah/sampah," sambungnya.

Pemanfaatan gas metan untuk memasak dan penerangan ini, tambah Kambuaya, merupakan inisiasi dari Pemkot Malang yang sangat baik dan sesuai dengan amanat UU No 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan PP No 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. "Apa yang dilakukan oleh pihak Pemkot Malang ini, merupakan cermin tingginya integritas dan kecintaan masyarakat terhadap pelestarian lingkungan, serta bisa menjadi contoh bagi kabupaten/kota yang lain," pungkasnya. (mc)
Share:

Senin, 25 Februari 2013

Menjalin Prestasi " MODEL"

Patut diacungi jempol pak RW yang satu ini. Beliau yang lahir 50 tahun yang lalu di Jombang, memang sejak masih belum menikah sudah menjabat RT. dan setidaknya beliau sudah menjabat sebagai Ketua RW di Janti selama 3 Periode. Satu Periode di era Janti masih RW 06, sampai Janti sudah terbagi menjadi 3 RW  ( RW06 Janti Selatan , RW 08 Janti Barat dan RW 09 Janti Utara). Dengan dimekarkan wilayah membuka kesempatan bagi para Ketua RW untuk mengembangkan wilayahnya. 
Dalam mengembangkan kemampuan wilayahnya Bapak Aksim Mintoroto banyak belajar dari beberapa proses perencanaan pembangunan di Kota Malang, khususnya yang ada di Bandungrejosari. Dan sebagai figur publik yang bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya, dalam rangka melaksanakan aktivitasnya sebagai instalatir listrik, beliau juga secara otodidak mempelajari tentang manajemen. Namanya juga belajar mandiri, terus terang pada awalnya banyak terobosan yang dilakukan beliau selalu menemui hambatan. 
Melalui aktivitas sebagai kader pembangunan masyarakat yang kemudian terpilih menjadi anggota BKM Guyub Rukun periode 2003 - 2006, beliau abnyak belajar tentang negosiasi. Baik yang bersifat manajemen, anggaran dan politik. Mengingat kemampuan belajar beliau yang terbatas, maka sistem belajar pun harus SKS (Sistem Kebut Semalam). Artinya kalau beliau merancang sesuatu terkait dengan pembangunan wilayah RW VI senantiasa berkaca pala kegagalan di msa lalu, dan harus dilalui bermalam malam. Berbagai pendekatanpun beliau lakukan. Sedikit kontroversi namun waktu jua yang mampu membuktikan. Karena berkat kegigihan belaiu selama periode kepemimpinan sebagai Ketua RW VI dari 2006 - 2009 dan 2009 - 2012 sudah 1.3 Millar dana APBD yang di gelontrkan di wilayah Janti Selatan. Dan informasi beliau terakhir, bahwa pada tahun 2013 (dimana ketua RW dan Tokoh Masyarakat sedang menyiapkan Dana Hibah melalui LPMK), beliau sudah mendapatkan kepastian mendapatkan anggaran APBD Kota Malang TA 2013 sebesr lebih kurang 100 juta. Dari stimulan paving 600 meter dan pengaspalan / penyemiran jalan poros Janti Selatan sepanjang 700 meter (seluas 2.800 meter). 
Di depan Balai RW yang akan diselesaikan Tahun 2013
Luar biasa. 
Namun tidak ada gading yang tak retak. Setiap manusia tidak ada yang selalu mulus jalannya, atau tidak mempunyai kesalahan. Namun patutlah kiranya bahwa sosok Aksim Mintoroto dijadikan model. Khususnya bagaimana manajemen Pembangunan Partisipatif dilaksanakan dengan mengupayakan potensi yang ada, baik sosial lingkungan dan politis. Beliau pun sangat terbuka dalam membagi pengalaman, dan yang mengasyikkan beliau selalu bermain musik tiap Sabtu malam. 
Tertarik ? Mari bergabung dengan Komunitas KIM Bandungrejosari, atau kirim komentar anda. Atau kirim email lewat kim.bdrejosari@gmail.com dan kelbandungrejosari@yahoo.co.id. 

Share:

Jumat, 21 Desember 2012

Juara Menabung ....

Kemantren --Bertempat di rumah bapak Rusman RT07 RW03 Bandungrejosari dilaksanakan evaluasi kegiatan UPKu BSM Mitra Mandiri. Kegiatan ini merupakan salah satu aktivitas kader lingkungan, khususnya yang ada di wilayah Kemantren, dalam mengupayakan sadar lingkungan dan budaya bersih dan sehat. Hadir dalam kegiatan adalah pengurus UPKu BSM , Ketua RT07 sd 09 RW 03 Bandungrejosari dan Bp Ario Rachmono selaku pengurus LPMK.
Dalam kalimat pembuka, yang juga sebagai pengantar kegiatan, ibu Ngatminah SPd (sering dipanggil bu Azis) selaku ketua kelompok menyampaikan hasil kegiatan per tanggal 10 bulan Desember  2012 serta kesulitan atau kendala dalam membina kelompok UPKu BSM Mitra Mandiri. Hal ini dirasa sangat memerlukan perhatian mengingat keberadaan anggota kelompok yang semula 25 orang, sekarang sudah menjadi 65 orang. Sedangkan modal awal 100 ribu (hasil urunan para ibu) sekarang sudah menjadi 853 ribu, dengan volume penjualan yang sudah berlipat. Utamanya setiap pembukaan gudang hari minggu, yang menurut penuturan beliau sampai dengan 2 pick up.
Disamping itu keberadaan gudang penerimaan, penimbangan dan penyimpanan kurang nyaman, terutama adanya atap seng yang bocor mengharuskan beberapa persediaan (utamanya karton dan kertas) harus di upayakan dijemur ulang. Mengingat Desember tahun ini curah hujan sudah berlangsung setiap hari dan cukup tinggi.
Selain kendala dalam mengoptimalkan kegiatan, Ibu Azis menyampaikan kepada forum rapat bahwa dalam ulang tahun pasukan kuning tanggal 12 Desember 2012 yang berlangsung di Jalan Bingkil Malang, UPKu BSM Mitra Mandiri menjadi juara 1 sebagai Kelompok UPKu BSM dengan jumlah tabungan terbanyak. Untuk itu Walikota Malang Drs PENI SUPARTO M.AP memberikan Piagam Penghargaaan atas hasil tersebut. Disamping itu , ibu Dra Heri Puji Utami selaku Ketua TP PKK dan Komisaris Bank Sampah Malang (BSM) memberikan uang pembinaan sebesar Rp 500 ribu dan sebuah Hand Phone MITO. 
Sebagai bagian akhir pertemuan, setelah pencerahan oleh Bp Ario Rachmono (yang juga Ketua KIM BIJAK) para pengurus menyepakati beberapa catatan untuk dilakukan bersama warga dan ketua RT 07 ad 09 RW 03 Kemantren, sebagai berikut : 
1. Melakukan Survey Kampung Sendiri, guna mendata potensi dan permasalahan yang ada di lingkungannya sendiri, 
2. Membangun mimpi untuk mewujudkan Kampung Bersih Sehat, melalui upaya pengorganisasian perencanaan yang akurat dan berkesinambungan, 
3. Memperbaiki infrastruktur UPKU BSM Mitra Mandiri, melalui re organisasi pengurus dan perencanaan kegiatan. Sebagaimana perencanaan di awal, UPKu BSM Mitra Mandiri akan membuat sub kegiatan Jual Sembako bagi warga RT 07 sd 09 RW 03 Kemantren serta warga  RW 03 umumnya. 
4. Memperbaiki sarana dan prasaran dasar kegiatan pembelian sampah, baik dari sisi pembinaan maupun peralatan timbangan dan perbaikan atap. 
5. Melaksanakan proses akuntabilitas dan transparansi kegiatan UPKu BSM , yang awalnya akan di mulai dengan pelaporan kegiatan dan Keuangan akhir tahun 2012.
6. Membina kemitraan dengan upaya pendekatan stake holder (pemangku kegiatan) BSM, baik di tingkat Kelurahan Bandungrejosari (lewat Kelembagaan LPMK) maupun bisnis dengan Mitra BSM dan Pemkot Malang. 
7. Menciptakan budaya bersih sehat manfaat, sebagaimana dicanangkan pada peresmian kegiatan yakni Bersih lingkungane, Sehat awak e tur Manfaat kanggo keluargane. 


Share:

Pencanangan NUKUS SINAM

RPA...Pagi yang cerah pagi ini 21122012 bertempat di Halaman Pasca Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang telah dilakukan pencanangan Program NUKUS SINAM. Pencangan NUKUS SINAM ini merupakan perpanjangan dari OBIT (One Billion Indonesian Trees for the World) pada dasarnya adalah menumbuhkan budaya menanam pohon bagi kelangsungan generasi Indonesia mendatang.
Program yang diamanatkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhono tahun 2011 di Sentul Bogor bertujuan agar menjadi gerakan nyata penanaman pohon secara serentak yang bertujuan untuk menambah tutupan lahan dan mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor, konservasi keanekaragaman hayati, penyerapan karbon untuk mencegah dampak perubahan iklim, serta mendukung pembangunan ketahanan pangan, energi, dan ketersediaan air untuk kesejahteraan masyarakat. Semakin banyak pohon yang ditanam, maka masyarakat akan semakin terlindung dan sejahtera. Banyak pohon banyak rejeki. Penempatan lokasi di Universitas Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) adalah sebagai tindak lanjut dari peran serta UNIKAMA pada pelestarian lingkungan. 
Seperti yang disampaikan oleh Satgas Kebersihan dan Penghijauan Kelurahan Bandungrejosari, Kusnanto (yang juga Ketua RW V dan Koordinator Kader Lingkungan Kelurahan Bandungrejosari),  program NUKUS SINAM ini adalah pengembangan OBIT dengan kearifan lokal Kecamatan Sukun. Dalam artian khusus, penanaman pohon tidak hanya dengan menanam Pohon di sekitar rumah, namun juga merawat dan membersihkan lingkungan. Sehingga dengan membudayakan penanaman, pemeliharaan serta membersihkan lingkungan sekitar, akan memunculkan generasi yang pintar dan sehat dan berperilaku PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Serta diimplementasikan kepada semua sisi kehidupan. Mulai kehidupan pribadi, dilingkungan kerja serta pada setiap kegiatan sosial kemasyarakatan. 
Pencanangan Gerakan menanam satu millar pohon di Kota Malang telah dilakukan tanggal 30 Nopember 2012 yang lalu mengambil tempat di SMKN 11 Bakalankrajan
Share:

Rabu, 05 Desember 2012

.... BANJIIIIIIIIIIIIIRRRR ........................

Hujan yang mengguyur Kota Malang selama kurun waktu 6 hari terakhir cukup deras, mengakibatkan debit air yang turun tidak dapat tertampung di beberapa selokan. Hal ini mengakibatkan beberapa kejadian klasik di pusaran rawan banjir bandungrejosari terjadi lagi.
Sampai dengan hari ini telah dilaporkan beberapa kejadian : 
Lokasi rumah Bp Sutrisno Jl Simpang Kepuh RT.008 RW.010
1. Di wilayah Janti Selatan satu bangunan tembok dipaksa rubuh oleh terobosan air bah pada minggu 02 Desember. 
2. Wilayah Janti Barat satu kolam pemancingan dipaksa mengeluarkan semua ikannya diganti dengan luapan lumpur, 
3. Wilayah Janti Utara, Plengsengan yang dibangun untuk mengahindari sebagai penghalang IPAL juga dipaksa untuk di celup dengan air bah. Namun laporan dari Ketua RW 09 tidak mengakibatkan kerusakan yang berarti, namun bangunan IPAL yang dibangun tahun 2009 terendam air beberapa saat. 
4. Terakhir tgl 10 Desember 2012, berbarengan dengan hujan lanjutan hari minggu telah merubuhkan separuh bangunan milik Bapak Sutrisno di RT.008 RW.010. 
Untuk tidak terulang kejadian yang sama. mari kita ronda lagi untuk melihat dan memberikan peringatan kepada penghuni pinggir bantaran kali agar waspada. 



Share:

Kamis, 22 November 2012

Bunda bersama Warga

RW.03 Kemantren ++Arus kebersamaam dalam pengelolaan sampah rumah tangga mulai mengimbas pada kegiatan warga, khususnya di RT.007 008 dan 009. Lewat ide sederhana yang dilontarkan oleh bapak Rusman, selaku mantan RT.007 RW kelurahan Bandungrejosari disampaikan bahwa keberadaan kader lingkungan di wilyaha rt 07 08 dan 09 (sebelum pemekaran wilayah adalah RT.007 RW III) perlu dilembagakan dan diaktualisaikan ke dalam kegiatan nyata.
Lewat pencerahan dari berbagai pihak, disepakati untuk dikukuhkan dalam satu forum bersama masyarakat. Dan dipilihnya Bunda Heri  dalam acara Peresmian UPKu BSM Mitra Mandiri semata-mata bahwa beliau adalah inspirator dan sekaligus Komisaris Bank Sampah Malang. 

Acara dimulai dari pertunjukan pesta rakyat berupa jaranan oleh Paguyuban Jaranan Kelurahan Bandungrejosari, kemudian dilanjutkan dengan prosesi atau upacara pembukaan serta peresmian berlakunya kegiatan UPKu BSM Mitra Mandiri.
Tak kurang dari Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Drs. WASTO SH MH, Direktur BSM RAHMAT HIDAYAT ST, Drs Alie Mulyanto MM Camat Sukun sejumlah Kader Lingkungan Kota Malang dan terutama warga RT 07 08 09 RW III Kel Bandungrejosari turut hadir dan memberi semangat serta dipandu 13 RW di Kelurahan ini bersama Bp Zainul Amali, S.Sos M.Si selaku Lurah, bertekat menjadikan UPKu ini memang terlaksananya dan berkelanjutan. 
Dari keterangan ibu Ngatminah SPd selaku Ketua UPKu BSM warga sudah mempunyai kegiatan ini sejak awal, namun belum melembaga. Untuk itu dengan adanya UPKu BSM ini diharapkan akan berlanjut kepada kegiatan Usaha yakni sembako dan kebutuhan masyaraakt setempat lainnya, dimana pola bayarnya akan dilakukan dengan memanfaatkan sampah rumah tangga. Hal ini sejalan dengan pengantar ketua panitia peresmian, Bp Jumain, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini mengacu jepada semangat BERDIKARI SECARA EKONOMI yang digelorakan BUNG KARNO. Sehingga patutlah pada skala kecil ini BSM dikembangkan menjadi Bersih Sehat Manfaat .
Bersih Lingkungane , Sehat awak e, 
Manfaat kanggo keluargane. 





Share:

Rabu, 21 November 2012

HARI POHON .... APAKAH ITU?

Raya Kepuh30,-  Tahukah Kamu bahwa hari ini adalah hari Pohon Internasional ?
Siang hari ini begitu dingin, maklum ada beberapa kejadian penting dan patut untuk dipayungi oleh udara yang sejuk. Terbukti memang untuk hari ini bahwa mendung tak berarti hujan . Karena hari rabu 21 Nopember 2012 adalah hari dimana tim penilai Lomba Adipura 2012 sedang berkunjung ke Kota Malang. Hari ini juga banyak yang sedang mengucap syukur karena mulai kemarin jamaah haji Kota dan Kabupaten Malang sudah tiba di Kota, berkumpul kembali dengan poro sanak poro kadang .... yaach pokoknya patut disyukuri ada hari ini terbersit suka cita warga Kota Malang dan semoga tersebar luas di seantero Indonesia dan kawasan dunia lain. Keindahan kota, taman yang sedang mekar, lalu lintas tertib dan penata usahaan dilingkup Pemerintah Kota juga sedang menggeiat menuju sehat. 
Indonesia adalah negara terkaya akan keanekaragaman hayati ke-2 di dunia dan merupakan salah satu negara yang sudah meratifikasi konvensi keanekaragaman hayati pada tahun 1994 melalui Undang-Undang No. 5/1994 tentang Pengesahan United Nations Convention on Biological Diversity (Konvensi PBB mengenai keanekaragaman hayati, CBD). Dan sudah banyak kebijakan yang sudah dibuat dan kemudian dilaksanakan bersama oleh masyarakat Kota Malang, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan Kader Lingkungan. Salah satunya di era Walikota Drs PENI SUPARTO MAP adalah Piala Adipura, Bank Sampah Malang, Kampung terapi RW .003 Kelurahan Sukun, RW Mandiri Kelurahan Lowokwaru, penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan masih banyak lagi.
Namun perlu disadari oleh kita bersama adalah BAGAIMANA HIDUP DAN BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT. Dan sumbangsih terbesar dari perjalanan hidup ini adalah apa sumbangan kita bagi lingkungan kita. Seperti tidak membuang sampah sembarangan, mendaur ulang sampah, dan terlebih dalam rangka perbaikan kadar oksigen adalah menanam pohon. Selain dapat mempertahankan air tanah, menahan erosi, juga sebagai sumber oksigen utama. 
Terkait dengan keaneka ragaman hayati di Indonesia inilah, mari kita tanam pohon disekitar kita. Dan tidak lupa mengajak pihak lain juga berpartisipasi aktif, baik berupa sumbangan bibit pohon, juga merawat keberadaan pohon untuk generasi mendatang. 
Masih penasaran tentang hari pohon .... ?
ataukah mo bertanya hari raya nasional dan internasional ?
Silakan klik disini.


Mari Selamatkan bumi, dengan ikut serta aktif menanam dan
memelihara keberadaan pohon di sekitar kita.


Jayalah Bhumi Arema , 
Jayalah Bhumi Nusantara 



Share:

Sabtu, 03 November 2012

Selamat Jalan kader Penggerak Masyarakat


saat jeda bersama kader kelurahan 
..Rakor PKK Kelurahan 


Bersama Kader PKK Kelurahan Bandungrejosari
Hari Lingkungan Hidup bersama
Kader Lingkungan Kota Malang


... saat rakor Kader Lingkungan Kota Malang
Beberapa Kenangan Ibu NANIK IRWANTINI .....


Share:

selamat jalan sahabat ...........

++Kepuh .. 29 10 2012++ Innalillahi wainnalillahi rojiun ... Ibu Nanik Irwantini telah berpulang ke ramatullah. Itulah kabar sedih yang kami terima siang panas terik matahari. 
..bersama sahabat kader lingkungan Kota Malang
Seorang teman, sahabat dan kader masyarakat berprestasi Kelurahan Bandungrejosari telah dipanggil oleh Tuhan Allah SWT. Sedih tak terasa saat melepas kepergian beliau di kediaman beliau di Kepuh. Beragam teman, sahabat, kolega beliau termasuk Bapak WASTO dan Bunda Heri Pudji Utami - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang bertemu untuk terakhir kalinya dalam rangka mempersembahkan doa agar beliau ditetapkan sebagai hamba yang layak mendapatkan hidayah Allah SWT di Surga Nya. 
Sebagai Kader Lingkungan Hidup Kecamatan Sukun, belaiu telah berjasa dalam menggali potensi Kelurahan Bandungrejosari dalam perbaikan perilaku hidup dan mempunyai kepribadian yang patut di teladani. Termasuk keberadaan beliau sebagai Ketua Paguyuban POSYANDU Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun. 
Tidak ada seorangpun yang menolak keberhasilan beliau dalam kehidupan bermasyarakat. Ketekunan dan sifat keras beliau untuk dapat memahami proses sehingga mempunyai kemampuan dalam melaksanakan kegiatan di bidang kesehatan dan lingkungan hidup. Khususnya di bidang kader penggerak masyarakat, jasa belaiu sangat luar biasa. Semua lini mengakui dan sepakat bahwa ia adalah sosok yang berhasil. 
Mendapati kenyataan bahwa beliau mempunyai kelemahan, adalah faktor hidayah yang dikaruniakan oleh Allah SWT sebagai upaya menjadi manusia yang terpuji. Dan tidak ada satu orangpun yang tidak mempunyai kelemahan, namun di tangan beliau kelemahan itu dijadikan kelebihan dan kelebihan itulah yang menjadi kekuatan Motivasi beliau untuk menjadi bisa, dalam arti bisa melaksanakan kegiatan yang diamanahkan kemudian tidak melihat melihat pada hasil hasil, patut menjadi kajian bersama. Karena dijaman serba cepat informasi  seperti sekarang inilah kemampuan kita sebagai warga negara menjadi sangat berarti. Sebagaimana pepatah jangan tanyakan apa yang diberikan Negara kepadamu tetapi tanyakan apa yang kita telah berikan kepada Negara Republik Indonesia 

SELAMAT JALAN SAHABAT . . . 
SELAMAT JALAN TEMAN ...........
SELAMAT JALAN PAHLAWAN LINGKUNGAN ......
SELAMAT JALAN PAHLAWAN KADER KESEHATAN ....
.............................


Share:

Jumat, 19 Oktober 2012

Rukun Agawe Santoso Juara I



Kelompok Tani Rukun Agawe Santoso Kelurahan Bandungrejosari Kec Sukun akhirnya terpilih menjadi Juara I tingkat Kota Malang penilaian Kelompok Tani Berprestasi. Kegiatan ini sejalan dengan bergulirnya kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari pada Program Ketahanan pangan TA 2012.

Sebagaimana dikenal di Kecamatan Sukun Kota Malang, kegiatan Kelompok Tani ini sarat dengan kegiatan. Mengingat keberadaan lahan di Kelurahan ini masih ada 20 % dimana mata pencaharian pertanian masih banyak di minati. Utamanya penduduk asli yang sebagian besar mata pencahariannya dari bertani. Kegiatan kelompok tani Rukun Agawe Santoso meliputi kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan. Menurut ketua kelompok tani rukun agawe santoso anggotanya mencapai 60 orang.
Olahan hasil pertanian juga ada, yang dikelola oleh Bpk. Khosim, serta pertanian sayur organik yang lebih banyak didominasi oleh ibu-ibu.
Potensi pertanian ini jika dikembangkan lebih jauh dapat memberikan manfaat yang besar bagi peningkatan ekonomi petani. Kerjasama yang baik harus terus dipupuk oleh kelompok tani dengan balai pertanian Kecamatan Sukun sehingga setiap program yang ada dapat diserap oleh petani. Penyuluhan tentang bagaimana meningkatkan hasil pertanian selalu dilakukan oleh petugas dari dinas pertanian secara berkala. Sehingga setiap perkembangan tentang pertanian akan dapat dengan segera diketahui oleh para petani.
Untuk budidaya ikan lokasi yang digunakan berada di RT 08 RW 13 dilahan milik Bpk. Sueb. Dengan semangat yang pantang menyerah para petani dapat mengembangkan budidaya ikan ini meskipun pada awal-awal mengalami beberapa kendala utamanya aliran air untuk kolam yang kurang memadai.
Untuk peternakan ada beberapa anggota kelompok yang telah melalukannya antara lain ternak kambing, ternak bebek, ternak ayam dan lain-lain.



Share:

Penandatanganan Dokumen C SIAP Kelurahan

Kenikmatan malan Nuzulul Qur"an atau malam 17 Ramadhan .1413 H dinikmati oleh Pak Lurah Bandungrejosari bersama dengan kelompok kerja Sanitasi Masyarakat Kelurahan Bandungrejosari Kec Sukun Kota Malang. Bapak Zainul Amali S.Sos M.Si Lurah Bandungrejosari selaku Ketua Kelompok Kerja Sanitasi Masyarakat Kelurahan Bandungrejosari (POKJASAN) menegaskan bahwa dengan ditanda tanganinya dokumen C SIAP Kelurahan Bandungrejosari memberikan tanda pada masyarakat kelurahan bahwa kegiatan berikutnya sudah bisa dilaksanakan. Disamping itu ditegaskan oleh beliau bahwa C SIAP merupakan upaya bersama masyarakat dan tenaga ahli (konsultan) dalam membangun kesepakatan perencanaan pembangunan Sanitasi Masyrakat .
Perencanaan C SIAP (Community on Sanitation Improvement Action Plan) berguna bagi masyarakat Kelurahan Bandungrejosari, mengingat di dalam perencanaan jangka menengah (PJM Sanitasi) tersebut memuat semua aspek permasalaham, kegiatan dan data sanitasi dasar serta pola pembangunan berjangka guna mewujudkan masyarakat sehat, khususnya yang berkaitan dengan sanitasi.
Seperti yang dikatakan oleh fasilitator kegiatan bp Syaiful - selaku fasiitator pemberdayaan masyarakat- bahwa kegiatan yang terkait dengan sanitasi meliputi air bersih (potensi, permasalahan dan aspek pengermbangan pemakaian air bersih), IPAL (Instalasi pembuangan air limbah), rumah tidak layak huni serta perilaku masyaraakt terkait dengan sanitasi (sering disebut PHBS). Dan di dalam kegiatan sanitasi masyarakat berbasis PNPM Mandiri perkotaan ini bertujuan khusus pada pola nol BABS (tidak ada masyarakat yang Buang Air Besar Sembarangan). 
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++


Share:

Jumat, 12 Oktober 2012

AKSI SOSIAL PENANAMAN POHON UNIKAMA 2012



Berbagai Aksi yang terekam dalam Gerakan Penanaman Pohon UNIKAMA 2012 bersama KIM BIJAK dan SATGAS KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN PENGHIJAUAN Kel BANDUNGREJOSARI 4 OKTOBER 2012.
MEJENG BOLEH .........DING

KARNIVALISASI MABA DAN KADER HIJAU  UNIKAMA


SAKSI SEJARAH BHUMI HIJAU UNIKAMA

Share:

++ Gerakan Tanam Pohon++

Berbarengan dengan prosesi pengenalan kampus Universitas Kanjuruhan Kota Malang, segenap civitas akademis UNIKAMA melaksanakan bakti karya lingkungan bersama masyarakat sekitar kampus. Kegiatan ini diikuti oleh lebih kurang 1.700 orang mahasiswa baru berbagai jurusan dan bersala dari berbagai daerah di Indonesia ini mengambil thema lingkungan. Pihak rektorat, yang di wakili oleh Bapak Rusno dan panitia pelaksana kegiatan P3T UNIKAMA bapak Andi bersama jajaran keamanan (Polsek dan Koramil) serta masyarakat sekitar (Satgas Keindahan, Penghijuan dan Keindahan Lingkungan) melaksanakan Gerakan Tanam Pohon Bersama.
tanam untuk generasi mendatang
Kegiatan yang diprakarsai bersama oleh Lurah Bandungrejosari dan Rektor UNIKAMA serta  difasilitasi oleh KIM BIJAK, bertujuan khusus memberikan pemahaman bersama kepada mahasiswa baru tentang pentingnya upaya menghijaukan lingkungan, juga sinergi harmonisasi kegiatan bersama masyarakat sekitar kampus. Dengan demikian diharapkan timbul kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan, baik sosial kemasyarakatan, kebersihan, serta keindahan. 
Selain penanaman Glodogan, juga secara bertahap akan ditambahkan penanaman kol banda, andong merah dan puring, yang juga tanaman khas Kota Malang. Dipilihnya pohon Glodogan dimaksudkan agar dapat berfungsi sebagai penghijauan, penahan sinar matahari dan sebagai peredam kebisingan sekitar kampus.  
Pananaman pohon yang berlangsung pada Kamis 4 Oktober 2012, pembiayaannya didukung oleh pihak UNIKAMA sedang swadaya lainnya berupa tenaga kerja dan pemeliharaan ditanggung oleh masyarakat sekitar (terdiri dari RW V, X dan RW XI). Dan akan berlangsung sampai dengan akhir Desember 2012. 

Share:

Jumat, 05 Oktober 2012

Bandungrejosari Dihijaukan Mahasiswa


Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun Kota Malang nampaknya akan semakin tampak hijau, sebab pada Kamis (4/10) mahasiswa baru Universitas Kanjuruhan (Unikan) Malang secara serempak menanam sejumlah pohon di beberapa titik dalam program Go Green. Dalam kegiatan ini setidaknya 1.700 mahasiswa baru dikerahkan.

Maba Unikan melakukan penanaman bibit pohon

Diungkapkan oleh Pembantu Rektor III Unikan, Drs Rusno MM, penanaman glodogan tiang di beberapa titik tersebut merupakan salah satu bentuk pelaksanaan komitmen dalam gerakan penghijauan. Penghijauan ini kami prioritaskan di daerah sekitar kampus yakni di Kelurahan Bandung Rejosari yang merupakan daerah yang sudah cukup padat penduduk,” ucap Rusno Kamis (4/10).

Diakuinya, hal yang paling sulit dalam program ini adalah melanjutkan program perawatan setelah penanaman. Karena itu pihak kampus menggandeng Satgas Kelurahan Bandung Rejosari dan masyarakat sekitar untuk melakukan perawatan pascapenanaman.

“Unikan menyediakan pupuk, bibit hingga melakukan penanaman, untuk selanjutnya kami harap pihak kelurahan dan masyarakat mau membantu dalam perawatan,” harap Rusno.

Kegiatan Go Green ini menurutnya merupakan salah satu bentuk pendidikan karakter cinta kepada lingkungan sebagai perwujudan dari olah rasa. Di kampusnya, pendidikan karakter memang menjadi suatu hal yang wajib diberikan kepada para mahasiswa. Selain olah rasa, para mahasiswa juga dibekali dengan olah hati, olah piker dan olah raga.

Kecuali kegiatan Go Green, olah rasa mahasiswa juga disentuh melalui kegiatan bakti sosial dengan menyantuni anak yatim. “Dalam bakti sosial ini kami juga ingin membantu masyarakat di sekitar Unikan yang kurang beruntung,” tambahnya. (cah/dmb)
Share:

Sabtu, 29 September 2012

==SINERGI DENGAN UNIKAMA==

Bertempat di ruang C5 Universitas Kanjuruhan Malang, berlangsung rapat teknis antara Purek III bidang Kemahasiswaan, Satgas Kebersihan dan Penghijauan Kelurahan Bandungrejosari dan Panitia P3T Unikama. Kegiatan yang bertajuk Peran Unikama dalam kehidupan bermasyarakat  dilaksanakan dalam rangka proses penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2012/2013. 
Rapat teknis ini adalah bagian dari kesepakatan pihak rektorat Unikama dengan Kelurahan Bandungrejosari dalam menyongsong Lomba Kebersihan dan Penghijauan antar RW se Kota Malang tahun anggaran 2012/013. Dimana lokasi penilaian berada pada 3 (tiga) RW, yaitu RW V Kepuh, RW X (Simpang Kepuh) dan RW XI Keben yang juga adalah lingkungan Kampus UNIKAMA. 

Adapun kegiatan yang telah disepakati adalah dalam rangka optimalisasi kegiatan Bakti Sosial Mahasiswa baru, diharapkan menunjukkan kemajuan yang bersifat kualitas bukan pada kuantitas semata.  Untuk itu dari pihak institusi yang diwakili oleh bapak Ruseno memberi pengharapan besar pada kegiatan ini agar tetap berkesinambungan. Utamanya pada program penghijauan dan kebersihan, selain menyelamatkan air tanah juga pendidikan karakter dengan menitik beratkan pada gotong royong dan rasa memiliki lingkungan. Dengan demikian ikon UNIKAMA sebagai KAMPUS MULTI KULTURAL dapat diwujudkan dengan sinergi harmonis dengan lingkungan sekitar kampus.
Hasil dari pertemuan pagi adalah sebagai berikut : 
  1. Penanaan Pohon Glodhogan tiang sebanyak 100 titik, bekerja sama dengan satgas kebersihan dan Penghijauan Kel Bandungrejosari mengambil tempat sepanjang jalan Keben,
  2. Pengaspalan jalan keben dari Gerbang Barat sampai dengan SMP 12, 
  3. Baksos ke panti asuhan Al Ikhlas dan Panjura, 
  4. Kebersihan lingkungan di Klayatan RW 12.
Selain dengan Satgas Kebersihan dan Penghijauan Kelurahan Bandungrejosari, pihak rektorat juga menggandeng pihak Koramil dan Polsekta Sukun. Selain sebagai nara sumber pada pendidikan karakter juga diharapkan memberikan masukan tentang situasi keamanan dan ketertiban. Mengingat untuk tahun ajaran 2012 mahasiswa UNIKAMA berjumlah 1.700 orang. 
Sebagai bagian akhir bapak Roseno menyampaikan agar kerja sama dapat meningkat kualitasnya dari tahun ke tahun bersama masyarakat sekitar. Untuk itu sebagai akhir dari P3T, panitia akan mengadakan Kirab Budaya dan pertunjukan seni tari di seputar kampus Sabtu 6 Oktober 2012 dari jam 09.00 - 12.00 WIB. 



Share:

Rabu, 26 September 2012

KRPL Bandungrejosari Mencari Ikon

Memiliki ribuan tanamanan organik yang tersebar diseluruh RW Kelurahan Bandungrejosari, kelompok tani RT 14 RW 12 Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) terus berkreasi. Untuk bisa memenuhi permintaan pasar yang begitu tinggi, berbagai inovasi kini sudah disiapkan sebagai gebrakan.

Ibu Sugeng di Kebun KRPL Kel. Bandungrejosari
Ibu Sugeng di Kebun KRPL Kel. Bandungrejosari
Jika sebelumnya kelompok yang ada di Kecamatan Sukun ini lebih banyak bertanam sayuran, kini KRPL sudah mulai melirik tanaman pepaya dan memelihara ikan. Dengan semakin banyaknya tanaman dan bibit ikan yang dipelihara diharapkan semakin mensejahterakan masyarakat.

Ketua KRPL Kelurahan Bandungrejosari, Ibu Sugeng mengungkapkan saat ini untuk pepaya akan dikembangkan papaya kuning khas Bandungrejosari. Pepaya jenis ini sudah ada ditemukan di pekarangan warga, kini sedang diusahakan untuk di kembangkan sebagai ikon KRPL Bandung Rejosari.

“Pepaya kuning khas Bandungrejosari saat ini sedang kami proses untuk dibudidayakan secara masal. Semoga dalam waktu dekat bisa berkembang, sehingga KRPL ini memiliki andalan yang tidak ditemukan di tempat lain,” jelas Sugeng, Selasa (25/9).

Tidak hanya pepaya, Sugeng menjelaskan untuk menambah penghasilan warga di rumah-rumah kelompok KRPL Bandungrejosari saat ini juga giat memelihara ikan. Dua jenis ikan yang di kembangkan di pekarangan yang sempit saat ini adalah jenis ikan nila dan lele.

“Ikan nila dan ikan lele sengaja kami pilih, karena pembudidayaannya mudah, dan menjualnya gampang,” tegas Sugeng.

Kembali ke masalah sayur organik, Sugeng menyebutkan meski sayur organik yang ditanam KRPL Bandung rejosari harganya lebih mahal di banding sayuran biasa, berapapun banyak hasil panen selalu habis terjual. Sebab selain rasanya lebih enak dibandingkan sayuran biasa yang dijual di pasar, mengkonsumsi sayuran organik ternyata lebih sehat.

Selain pepaya dan beternak ikan, saat ini di KRPL Bandungrejosari sudah memiliki berbagai jenis sayuran yang dikembangkan. Diantaranya adalah terong ungu, tomat, cabe, bayam hijau, bayam merah, talas, melon, pucuk merah, kol banda, sawi, kangkung, gambas jumbo, bengkoang jumbo, dan lain sebagainya. (cah/dmb)

Share:

Selasa, 25 September 2012

Pelestarian Lingkungan Sebagai Sarana Pencegahan Bencana Alam

Murka alam dalam wujud bencana alam seolah telah menjadi rutinitas yang dihadapi dalam kehidupan rakyat dan bangsa Indonesia. Pada setiap musim hujan kita selalu mengalami bencana sebagai rutinitas tahunan seperti terjadinya bencana tanah longsor, banjir dan banjir bandang dibeberapa daerah. Sedang pada saat musim kemarau akan ditemui bencana kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, gagal panen. Belum lagi terjadinya bencana alam akibat kondisi geologi alam wilayah Indonesia yang rawan terjadi gempa, tsunami dan letusan gunung berapi. Bencana banjir dan banjir bandang serta tanah longsor di sebagian wilayah Indonesia sepanjang januari sampai juni 2006 adalah contoh terkini dari kejadian tersebut. Dalam mengatasi masalah tersebut pemerintah masih terkesan seperti “pemadam kebakaran”, berupaya memadamkan api setelah terjadi kebakaran, berupaya menangani bencana setelah bencana terjadi, bukannya melakukan optimalisasi langkah pencegahan dan minimalisasi kemungkinan timbulnya bencana. Disamping itu masih sering terjadi kekisruhan dalam koordinasi penanganan bencana yang akan ditangani oleh masing-masing sektor serta perencanaan penanganan bencana secara jangka panjang. Dalam sebagian besar bencana-bencana tersebut biasanya orang, baik yang awam maupun ahli selalu menghubungkannya dengan keberadaan hutan. Segala sesuatu yang terkait dengan hutan baik itu institusi pemerintah (Departemen Kehutanan, KLH, Dinas kehutanan, Bapedalda), NGO/LSM, Swasta (pengelola atau pemanfaat hutan) maupun masyarakat biasanya akan menyuarakan pandangan, kritik dan sarannya masing-masing. Namun sangat jarang muncul usulan atau gagasan konkret yang dapat membantu mengatasi masalah secara berkesinambungan.
Telah banyak teori dan pengalaman dari negara lain yang dilontarkan para ahli untuk membantu mengatasi dan mencegah bencana melalui manajemen pengelolaan bencana, Managemen pengelolaan sampah itu bisa bermacam-macam mulai dari penanganan kemungkinan terjadinya bencana, penanganan selama bencana sampai penanganan pasca bencana. Pemerintah telah mencoba menerapkan beberapa langkah penanganan antisipasi bencana, namun sekali lagi belum nampak hasil pencegahan timbulnya bencana alam secara efektif. Contoh: penanganan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) prioritas, pembuatan bangunan pengendali banjir (dam, waduk, talud sungai), pembuatan sudetan-sudetan sungai dll. “Concern” sektor kehutanan terhadap upaya penanggulangan bencana sebenarnya terfokus pada eksistensi dan keberadaan hutan.
Sesuai dengan UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Hutan menurut statusnya dibedakan ke dalam hutan negara, hutan hak dan hutan adat. Hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah, hutan hak adalah hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah, sedang hutan adat adalah hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat. Oleh UU tersebut, penguasaan hutan negara diberikan kepada penyelenggara negara (Pemerintah) untuk diurus demi pencapaian kemakmuran rakyat Indonesia.
Sesuai fungsinya hutan negara dibedakan ke dalam hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi. Oleh karena itu rusak dan terdegradasinya hutan negara yang saat ini mencapai sekitar 59,7 juta Ha dari luasan keseluruhan 120,3 juta Ha, dengan laju kerusakan 2,8 juta ha/tahun menjadi tanggung jawab Pemerintah, yang pada kenyataannya hingga saat ini hutan-hutan tersebut terus mengalami rongrongan dari aktifitas-aktifitas illegal.
Upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah melalui penataan pengusahaan hutan, rehabilitasi hutan dan lahan, perlindungan dan konservasi kawasan, seolah tidak dapat mengimbangi laju kerusakan yang terjadi, sehingga menjadi logis apabila kejadian bencana alam masih sering terjadi. Membangun Hutan Rakyat Sebenarnya ada potensi tersembunyi yang sangat besar untuk ikut mengimbangi tingkat kerusakan hutan yang semakin besar tersebut, yaitu keberadaan hutan hak atau secara umum kita sebut sebagai hutan rakyat. Berdasarkan data yang diolah oleh BPS yang bekerja sama dengan Departemen Kehutanan (walaupun data tersebut tidak memperlihatkan potensi luasan hutan rakyat) menunjukkan besarnya potensi hutan rakyat tersebut. Data tersebut memperlihatkan bahwa terdapat rata-rata sekitar 3,43 juta penduduk yang mengusahakan hutan rakyat dengan jumlah pohon dari 10 jenis tanaman yang didata (akasia, bambu, cendana, jati, mahoni, pinus, sengon, rotan, sonokeling dan sungkai) mencapai sekitar 238,76 juta pohon/rumpun. Apabila diasumsikan secara kasar jarak tanamnya 4 x 4 meter, maka diprediksi terdapat hutan rakyat seluas 380 ribu Ha, memang kelihatannya kecil, namun perlu dicatat bahwa yang diolah baru 10 jenis pohon dari sekitar 20 jenis pohon yang diusahakan oleh rakyat, serta belum termasuk potensi tanaman tahunan buah-buahan.
Pemerintah sendiri melalui Departemen Kehutanan sejak beberapa tahun lalu sebenarnya telah melakukan upaya fasilitasi pembangunan hutan rakyat, namun gaungnya belum begitu nampak secara nasional, sehingga pengembangan potensi hutan rakyatnya belum optimal. Oleh karena itu mencegah bencana alam dengan mengedepankan pembangunan hutan rakyat layak dijadikan salah satu pilihan efektifitas pencegahan bencana alam. Mendorong peningkatan pembangunan hutan rakyat sebenarnya bukan hanya dikarenakan oleh besar potensinya saja, tetapi memuat dan mengandung alasan-alasan logis akan terjaminnya keberhasilan pembangunannya. Pertama, penanaman tanaman tahunan yang dilakukan oleh masyarakat di lahan miliknya sendiri, hampir dapat dipastikan akan dilandasi oleh alasan-alasan konkret dan logis secara ekonomis mengapa mereka mau menanam. Hal ini dengan sendirinya akan diikuti oleh rasa memiliki (“sense of belonging”) dari masyarakat itu sendiri terhadap eksistensi tanamannya, sehingga mereka akan selalu merawat, menjaga dan melindungi tanamannya tersebut. Alasan ekonomis yang secara umum dapat dikedepankan adalah bahwa tanaman tahunan tersebut dapat dijadikan tabungan (“saving”) yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan untuk keperluan-keperluan jangka panjang. Kedua, Peningkatan luasan hutan rakyat juga telah menjadi salah satu priotitas kebijakan pembangunan pemerintah (Departemen Kehutanan) sejak Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu. Departemen Kehutanan telah berkomitmen untuk menfasilitasi pembangunan hutan rakyat seluas 2 juta Ha sampai dengan tahun 2009 (seperti disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kehutanan tahun 2005-2009).
Komitmen ini tentunya akan dibarengi dengan langkah-langkah kebijakan lanjutan dan khususnya pendanaan untuk ikut mendorong terwujudnya perluasan hutan rakyat, salah satunya adalah pengerahan sebagian dana untuk gerakan rehabilitasi hutan dan lahan (GERHAN) untuk membangun hutan rakyat. Ketiga, keberhasilan semakin meluasnya hutan rakyat akan ikut menambah besaran lahan/areal yang bervegetasi hutan pada lahan-lahan diluar hutan negara, dengan demikian coverage tanaman tahunan akan bertambah dalam skala nasional. Bertambahnya penutupan hutan secara nasional akan diyakini akan ikut memberi andil dalam pencegahan bencana alam. Keberhasilan pencegahan bencana alam melalui pembangunan hutan rakyat akan sangat ditentukan pula oleh dukungan pemetaan potensi lahan-lahan rawan bencana alam, khususnya yang berada di luar hutan negara. Kejelasan posisi daerah-daerah rawan bencana akan membantu penentuan lokasi-lokasi pembangunan hutan rakyat. Disamping itu untuk memberikan dorongan kepada masyarakat agar membangun hutan rakyat di lahan miliknya, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah inovatif, antara lain dengan menetapkan insentif-insentif bagi masyarakat yang menanami lahannya dengan tanaman tahunan, misal: tanah yang ditanami tidak ditarik Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), menyediakan bibit-bibit gratis sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar, membebaskan perdagangan kayu rakyat dari pungutan-pungutan seperti layaknya dalam perdagangan kayu umumnya.
Keberhasilan pembangunan hutan rakyat diharapkan memberi efek berganda mulai dari berkurangnya bencana alam, meluasnya penutupan (“coverage”) lahan secara nasional, ikut andil dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat sampai sebagai pendukung penentuan indikator kesuksesan kinerja pemerintah. * Perencana Madya Pada Pusat Rencana dan Statistik Kehutanan,
Share:

Usaha-Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup

Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup.
Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi hal-hal berikut ini. 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2. Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri. 3. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. 4. Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991. Selain itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini  :

  1. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
  2. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
  3. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
  4. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan.
  5. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
Sementara itu, sebagai seorang pelajar apa upaya yang dapat kalian lakukan dalam usaha pelestarian lingkungan hidup? Beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut: :


  1. Menghemat penggunaan kertas dan pensil,
  2. Membuang sampah pada tempatnya,
  3. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,
  4. Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta, 
  5. Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.
Disamping itu usaha pelestarian lingkungan hidup ini harus dimulai dari setiap individu dengan menitikberatkan pada kesadaran akan pentingnya lingkungan bagi kehidupan manusia dan pelestarian alam.
Share:

Senin, 24 September 2012

Sukun Juara PHBS Nasional

Arti Sukun suka rukun yang selama ini identik dengan salah satu Kecamatan di Kota Malang karena masyarakatnya yang hidup rukun  dan suka membangun ternyata bukan isapan jempol belaka. Terbukti dalam lomba Perilaku hidup bersih dan Sehat (PHBS) mewakili Jatim, Kecamatan ini ini berhasil memetik kemenangan di tingkat nasional, Minggu (23/9).

Gebrass gerakan warga Sukun yang ditakuti nyamuk lakukan dialog dengan masyarakat
Bisa memenangi lomba di tingkat nasional, tentu tidak akan bisa terjadi tanpa kerukunan dan kekompakan masyarakat dan pemerintahannya. Sebab yang dinilai dan diadu dalam lomba sangat komplek, melawan berbagai Kota di Indonesia.

Begitu cintanya akan pola hidup bersih dan sehat, nyamukpun harus berfikir berulangkali jika ingin masuk ke Sukun. Sebab di Kecamatan ini terdapat gerakan berantas sarang nyamuk (Gebras) yang sangat tidak disukai nyamuk.

Selain Gebrass, berapa obyek dinilai yang bisa membuat nama Sukun kondang di Indonesia diantaranya, SDN 1 Sukun, Bank Sampah , RW3, RW5, dan RW 8. Dengan kesuksesan ini tidak hanya mengangkat nama Kecamatan Sukun, namun juga bisa mengangkat nama Kota Malang sebagai kota yang hobi berprestasi.

Kadinkes Kota Malang, dr Enny Sekar Rengganingati membenarkan kalau Sukun memenangi lomba PHBS di tingkat nasional. Namun jangan hanya puas sekedar menang lomba, namun bagaimana masyarakat terus menjaga pola hidup bersih dan sehatnya sehingga bisa semakin sehat dan sejahtera.

“Kegiatan Gebrass tidak hanya di sukun, namun sudah serentak dilakukan di Kota Malang, harapannya Kota Malang bisa semakin sehat dan sejahtera,’ jelas Enny, Minggu (23/9).

Untuk terus menjaga prestasi ini, dan lingkungan di Sukun tetap sehat para kader lingkungan dan petugas kesehatan harus tidak boleh pernah lelah mendidik masyarakat mampu mengidentifikasi masalah sendiri. Dengan masyarakat yang sudah bisa mengidentifikasi masalah sendiri khususnya di bidang kesehatan, tentu nya akan bisa mencarikan solusi untuk bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Gebrass disebutkan Enny awal-awalnya memang hanya gerakan pemberantasan sarang nyamuk belaka. Namun setelah melihat keberadaanya sangat bagus untuk mengedukasi masyarakat, akhirnya sekarang berkembang menjadi berbagai kegiatan segala masalah kesehatan mulai dari TBC, HIV dan AIDS, Kebersihan lingkungan, ASI Ekslusif dan Gizi. (cah/dmb)
Share:

Pengunjung

Hallo Bandungrejosari

Hippam News

Kalimat BIJAK

Untuk sukses, Anda harus menemukan sesuatu sebagai pegangan, sesuatu untuk memotivasi Anda, sesuatu untuk menginspirasi Anda.

Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci kesuksesan. Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan sukses.

Definition List

3R
3R singkatan dari reuse, reduce, dan recycle.
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Recycle berarti mengolah kembali (mendaur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

ADINDA
Adinda singkatan dari :
Akses informasi
Diskusi
Implementasi
Networkling
Diseminasi informasi
Aspirasi


Pengikut

Theme Support