Menggali potensi dan mencari solusi yang dilakukan oleh Abah Anton dalam Blusukan Walikota Malang di Kelurahan Bandungrejosari berlangsung sukses dan proses berkegiatannya patut ditiru oleh Kelurahan lainnya. Demikian disampaikan oleh Ketua Panitia Blusukan Walikota Malang di Kelurahan Bandungrejosari Moch Hasan MPd.
Blusukan Walikota Malang, atau sering dikenal sebagai Blusukan Abah Anton, menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Kelurahan Bandungrejosari dan Bagian Umum yang menjadi pelaksana operasional Pemerintah Kota Malang. Kegiatan yang berlangsung minggu 11 Februari yang lalu menjadi meriah tatkala pelaksana atau Panitia melibatkan semua komponen masyarakat dan kelompok peduli yang ada di Kota Malang. Tak kurang dari komponen masyarakat bawah atau yang dikenal sebagai wong cilik, lembaga pendidikan, kelompok kesenian, Lembaga Kemasyarakatan serta Kamling Udara Polres Malang Kota ini menyedot perhatian warga.
Sepanjang jalur perjalanan jalan kaki sepanjang kurang lebih 3 Km ini tak henti-hentinya mengelu-elukan Abah Anton dan Umi Farida (Walikota Malang dan Istri) yang didampingi oleh asisten Kota dan Kepala SKPD dan Lurah se Kecamatan Sukun. Sehingga patut lah sepanjang jalan tak hentinya Walikota beserta Ibu serign terhenti langkahnya lantaran harus menyempatkan diri berfoto Narsis bersama warga dan kelompok masyarakat sepanjang jalan. Disamping itu beliau langsung mendapatkan penjelasan tentang permasalahan yang ada dari berbagai sudut. Dan tak segan-segan pula, beliau menaruhkan derma dibeberapa tempat sebagai sumbangsih amanat kepemimpinan yang didukung oleh wong cilik. Mulai sumbangan kepada Masjid As Sakinah (lewat Bagian Kesra Pemkot Malang), Lembaga Dakwah Darul Istiqomah, Kelompok Kesenian Jaranan RW 06 dan banyak warga (secara pribadi) menjadi pundi amal Abah yang penampilannya selalu santun dan berusaha dekat dengan warganya. Tak kurang dari masyarakat lansia, jompo, beberapa yang menderita sakit pun dengan keikhlasan beliau kunjungi dan diajak berdialog.
Kemeriahan dan suasana antusias warga dalam penyelenggaraan ini kemudian menjadi bahan rujukan Kelurahan Merjosari sebagai penyelenggara Blusukan Abah Anton selanjutnya. Demikian Moch Hasan MPd selaku Ketua Panpel menyampaikan diharapn Lurah dan para Ketua RW dan LK (lembaga sosial kemasyarakatan).
Dan kesuksesan inipun tak lepasa dari beberapa kelemahan penyelenggaraan. Mulai dari mundurnya jadual acara, pengurangan dan penambahan acara yang tidak sesuai dengan perencanaan, ketiadaan waktu sambutan Ketua Panpel oleh MC (Ario Rachmono) bahkan sampai hilangnya nampan milik salah satu warga RW 10 pun turut menjadi bahan evaluasi. Namun dengan bijak tersampaikan oleh Moch Hasan, bahwa ini semua sudah terbayar lunas oleh sukses dan pujian dari Pemkot Malang.
Zainul Amali S.Sos M.Si -selaku Lurah- juga berterima kasih kepada masyarakat. Karena tanpa adanya kesepahaman dan jalinan komunikasi yang sudah menjadi tradisi, akan sulit mewujudkan penyelenggaraan yang menghabiskan dana lebih dari 20 juta yang bersumber pada swadaya masyarakat Kelurahan dan Kecamatan Sukun. Representasi ini diharapkan dapat menjadi pelajaran yang baik bagi keberlangsungan sinergi dan harmonisasi Masyarakat, Pemerintah dan Kelompok Peduli.