Membangun Ketahanan Informasi Daerah (1)

Kegiatan KIM BIJAK dalam seminar Membangun Ketahanan Informasi Daerah.

LCCK Tingkat BAKORWIL (2)

Peserta Lomba Cerdik Cermat Komutikatif Tingkat BAKORWIL bertujuan untuk meningkatkan peran KIM dalam proses pembangunan di wilayah kelurahan maupun pedesaan dengan penguasaan IT bagi anggotanya.

PERTURA (3)

Menggali budaya melalui ajang Pertunjukan Rakyat (PERTURA) Tingkat Jawa Timur.

OTONOMI AWARD 2016 (4)

Penghargaan Otonomi Award Kota Malang Tahun 2016 menuju Kota yang Ramah dan Bermartabat.

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 74 (5)

Rangkaian Kegiatan Dalam Memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI ke 74

Kamis, 21 Agustus 2014

Kreatif Lingkungan

Rekapitulasi nilai 
Sebagai rangkaian pesta peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 69, pada Kamis (21/8) berlangsung Penilaian Lomba Lingkungan Sehat. Mengambil lokasi 10 RT di wilayah hukum RW V Kelurahan Bandungrejosari, berlangsung penilaian lingkungan bersih, indah dan nyaman. 
Antusiasme warga saat jur lomba Kebersihan Lingkungan berkeliling bersama Ketua RW V 
Dalam keterangannya, Ketua RW V Bapak Kusnanto yang didampingi oleh Panpel HUT I ke 69 RW V menyampaikan, bahwa maksud kegiatan ini adalah sebagai wujud partisipatif kepedulian masyarakat dalam upaya mewujudkan Lingkungan Yang Bersih dan Hijau. Bersih diartikan sebagai kemudahan dalam berkegiatan sehari-hari, juga tetap antusias dalam peran serta dan bersosialisasi aktif dalam proses pembangunan Kelurahan. Hal ini ditampakkan beliau saat melintas di Kepuh Gg 2 yang merupakan wilayah RT.02, sudah dimulai kegiatan pembangunan gorong-gorong bersumber dana dari Propinsi Jawa Timur senilai 190 juta. Disamping itu juga revitalisasi gorong di RT.03 (Kepuh Gg 5) dan beberapa wilayah yang total anggarannya hampir 480 juta. Ditambah dengan aokasi APBD pada Dana Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Kelurahan (DPMK) Bandungrejosari senilai 24 juta. 
Patut disyukuri juga, bahwa di masa datang beberapa kegiatan sudah masuk proposalnya dan akan dilaksanakan di tahun depan. Salah satunya adalah pembangunan aspal hotmik di lingkungan RT.07 (jalan poros kampung Kepuh Gg 10). Juga rasa syukur atas melimpahnya pembangunan di wilayah Kepuh, karena rangkaian kegiatan Peringatan HUT RI ke 69 amat diminati oleh warganya. Mulai dari Lomba Bulutangkis, Lomba Volley, Karnaval, Lomba administrasi PKK RT serta Lomba Lingkungan Bersih. Dan akhir kegiatan akan dilaksanakan pada 24 Agustus 2014 dengan acara Gerak Jalan dan mancing mania disekitar Balai RW V. Serta ditutup dengan Hala Bi Halal warga dan Pemuka/ Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama. 
Sang Pelopor Lingkungan Indah, Bersih dan Hijau 
Panen sayuran bersama Pak Kusnanto 
Sang Kreator dan berani tampil beda
 Dalam penilaian Lomba Kebersihan yang berlangsung meriah, karena harapan yang muncul adalah mendapatkan nilai tertinggi. Mulai dari presentasi, kehadiran bersama tim Juri, sampai pada wawancara yang penuh canda bersama Ketua RW V. Hal ini sangat memudahkan dalam penilaian, yang disepakati oleh Tim Juri dengan kriteria Indah, Bersih dan Hijau. Dan kriteria tambahan adalah partisipasi warga serta inovasi krestif. Hal ini membuat nominator nilai tertinggi yang tahun lalu di capai oleh RT.01 (Kepuh Gg 2) harus bergeser kepada lingkungan yang baru. 
Hal ini dinilai wajar, mengingat bahwa tingkatan partisipasi warga (sebagaimana disampaikan Ketua RW V) secara umum sangat jauh berbeda dari tahun ke tahun. Disamping itu, selama 3 tahun terakhir peringatan HUT RI tidak pernah dirayakan secara meriah dikarenakan bersamaan dengan berlangsungnya bulan Ramadhan. 

Adapun hasil penilaian sore itu akan diumumkan secara terbuka pada Acara Gerak Jalan hari minggu 24 Agustus 2014. Bertindak sebagai juri adalah bp Sih Wantjana dari kader Lingkungan dan Bp Ario Rachmono dari KIM BIJAK. 
wujud kepedulian warga lewat aksi nyata lingkungan sehat dan bernilai ekonomis 
 


Share:

Rabu, 20 Agustus 2014

Inovasi tiada henti

Ir Bambang Nugroho MT
Kabid SKDI 
Setelah meluncurkan program kerjasama dengan media elektronik Malang TV dalam SELAYANG PANDANG BERSAMA KIM , menghidupkan kembali SENI PERTUNJUKAN RAKYAT (PERTURA) SAMBIWARA, menciptakan lagu Tribina Cita Kota Malang, maka Bidang SKDI Kominfo Kota Malang membuat gebrakan baru yakni Dinding Kota Kelompok Informasi Masyarakat. 
Menjadi Kepala Bidang SKDI (Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi) pada Dinas Kominfo Kota Malang, Ir Bambang Nugroho MT sudah membuat banyak inovasi. Menggebrak awal tahun dengan Revitalisasi Forum KIM (yang sudah diinisiasikan dan dikukuhkan kelembagaannya oleh Menkominfo RI tahun 2013), beliau langsung menggebrak dengan mengubah paradigma KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) melalui pendekatan Potensi Kelurahan. Dan tidak tanggung tanggung dimulai dari Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru dengan terbentuknya KIM Tlogomas
Tampilan Layar Kaca Program KIM bersama Malang TV
Kelurahan Tlogomas, yang juga tempat kediaman Walikota Malang HM Anton ini, langsung dipola dan disinergikan dengan semua elemen dan potensi Kelurahannya. Mulai kelompok masyarakat potensial (Karang Taruna PKK dan Lembaga Kemasyarakatan/LK yang di dalamnya ada RW BKM serta LPMK) dipadu dengan sisi Pemerintahan (Lurah dan staffnya) dan stake holder Kelurahan ( Universitas Kanjuruhan , Radio Andalus serta Ponpes Bahrul Maghfiroh) dipandu untuk menyatukan informasinya dan ditampilkan lewat kelembagaan KIM Tlogomas. Hal ini tentu membuat kegemparan tersendiri, mengingat mengelola informasi dalam kelembagaan masyarakt awam adalah tidak mudah. 
Namun keberhasilan beliau yang dibantu staff SKDI (Joko Poernomo, Yono SH dan Dra Lies Krisnani) langsung membuahkan hasil dengan terpilihnya Kelurahan Tlogomas menjadi Kelurahan Teladan Tingkat Nasional 2014 bersama 5 Kelurahan lain di Indonesia. 
Pengurus Forum KIM Kota Malang 2014-2017
Gebrakan ini kemudian diteruskan dengan Seminar tentang KIM dan sarasehan Forum KIM Kota Malang membuahkan ide untuk membentuk dinding kota informasi KIM Kota Malang, yaitu dengan mengintegrasikan warta dan kegiatan yang booming serta bermanfaat bagi masyarakat Kota Malang. Demikian diungkapkan oleh Febri, salah seorang staf SKDI di Rabu siang (20/8). Ia menuturkan juga bahwa meskipun belum dirilis ke publik, namun inisiatif beliau dan operasionalnya ditangani bersama staf merupakan buah pikir yang inovatif dan mengangkat pola kreatifitas media. Dan boleh diacungi jempol, jujur saja, mengingat pola serupa pernah dilontarkan dalam Sarasehan Forum KIM Kota Malang. Namun sampai saat ini masih belum terwujud. 
Belum bisa diminta informasi lanjutannya, mengingat beliau sedang berkegiatan di salah satu tempat pertemuan di tengah Kota. Dan harapan yang tersimpan dalam ide ini pastilah untuk mendampingi terwujudnya Masyarakat Sadar Informasi dalam rangka terwujudnya Malang Bermartabat, yaitu visi Walikota terpilih H Moch Anton dan seluruh jajaran SKPD di Kota Malang. 
Tampilan blog kimkotamalang
Guna melengkapi keberhasilan beliau, besok Kamis (22/8) akan dilaksanakan Sarasehan dengan Media cetak dan elektronik, dengan mengangkat thema Kemitraan. Kita dukung bersama, dan harapan ke depan KIM yang terbangun di 10 Kelurahan ini dapat mewujudkan keberhasilan beliau lewat aktivitas keseharian di 10 Kelurahan. Dan gagasan, ide dan proses inovasi kreatif ini semoga bisa didukung oleh 47 Kelurahan yang ada di Kota Malang. 
Ibu Niken dari KEMEN KOMINFO saat monev di Radio Duta Swara, media informasi KIM BIJAK 2014



Share:

Karnaval dan Jaran Kepang









Lihat wajah dan cerianya warga Rukun Warga 05 Kepuh dalam pelaksanaan Karnaval tahunan 17 Agustus. 
Berbagai inovasi kreatif dalam menggambarkan suasana kegembiraan dan seakan juga menggambarkan harapan semua elemen dalam mengisi kemerdekaan bagi  Republik Indonesia dan program Daya Saing (peningkatan kualitas Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia).

Sebagai penyemarah penggugah partipasi warga, hari Kamis 21 Agustus 2014 juga akan dinilai kebersihan, keindahan dan kenyaman lingkungan di wilayah RW 05 Kepuh.

Semarak juga lingkungan sehat bersih indah dan nyaman. 







Share:

Senin, 18 Agustus 2014

Bersyukur dalam tindakan

Rasa syukur akan berkah Kemerdekaan bergaung di seluruh pelosok tanah air tercinta Indonesia. Dari persiapan hari H yakni 17 Agustus sampai keramaian dan kemeriahan terasa sudah di langit Nusantara terkasih. 
Bersyukur telah merdeka, DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA yang ke 69, bersyukur telah melaksanakan perhelatan akbar yakni Pemilu Calon Anggota Legislatif (PILEG) dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (PILPRES). Sungguh luar biasa ...... seakan tak terucapkan kata kata disetiap RT dalam pelaksanaan syukuran tahun ini. Seakan tertahan semua air mata untuk ditumpahkan, mengingat tidak sedikit waktu tenaga dan biaya yang sudah dikorbankan serta berbekal bathin yang masih tetap tegar untuk makin sadar mempertahankan kemerdekaan ini pada tahun-tahun mendatang. 
Walaupun secara umum Kelurahan Bandungrejosari tidak mengadakan acara pada hari H 17 Agustus, namun secara merata 124 RT serempak mengadakan kegiatan tasyakuran dan mengucap harap untuk tahun berikutnya lebih semangat dalam mengisi kemerdekaan. Menyumbangkan seluruh potensi untuk lingkungan sekitar, untuk Kota Malang tercinta serta untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sadar ataupun tidak semua harapan terasa tidak terbelenggu lagi saat itu, dan tetap bersatu padu dalam mengisi Kemerdekaan RI ini dengan lebih semangat bertenaga dan lebih bermartabat. Itulah salah satu harapan para tetua kampung atau sering disebut poro pinisepuh" saat berpesan pada generasi muda dan kaum muda. 


Seakan semua lorong di perumahan dan di pelosok Janti Raya, Kemantren, Klayatan, Keben dan Raya Kepuh penuh dengan do'a dan tak kurang semangat dan harapan 13 Ketua RW seakan mendorong warga. Hal ini nampak pada Karnaval 17 Agustus siang, yang terselenggara bersama masyarakat dan semua tokoh RW 05 Kepuh. 
Semoga semua harapan dapat dipahami untuk menjadikan masyarakat sadar arti dan makna BERBANGSA DAN BERNEGARA, juga semua Stake Holder Kelurahan pun memahami. Salah satunya adalah dengan mewujudkan pelaksanaan dana hibah Kelurahan tahun 2014 dapat terserap dan terlaksana dengan baik, tanpa temuan dan transparan. Demikian juga dengan program lainnya yang sedang berjalan pun dapat terlaksana transparan, yakni Bantuan Langsung Masyarakat melalui BKM GUYUB RUKUN senilai Rp 100.000.000,- (seratus Juta Rupiah) dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di RW 10 senilai Rp 350.000.000,- (Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).

People Power on the street .... warga RW 05 Kepuh turun ke Jalan 
MERDEKA .... MERDEKA ....MERDEKA 
Share:

Kamis, 14 Agustus 2014

Revitalisasi pengurus Forum Kecamatan Sehat

Bertempat di Balai Kecamatan Sukun, Selasa 12/8, berlangsung rapat kerja (Raker) Forum Malang Kota Sehat, yang siang itu dihadiri oleh lebih kurang 22 orang. Terdiri dari Pengurus Forum Kecamatan Sehat, Ketua Pokja Kelurahan Sehat dan Pokja 4 TP PKK Kelurahan. Agenda raker adalah penyegaran Forum Kecamatan Sehat dan pemilihan pengurus baru, mengingat kepengurusan sebelumnya sudah berakhir. 
Bambang Irawan
Sekretaris Kecamatan Sukun
 Melihat kondisi Forum yang kurun 2 tahun terakhir tidak ada kegiatan, Pak Bambang Irawan (Sekcam Sukun) selaku wakil Pemerintah Daerah sekaligus Pembina Tingkat Kecamatan Sukun, menyampaikan : 
1. Sebagaimana Lembaga pada umumnya, dalam Forum Kecamatan Sehat ini adalah Lembaga Sosial Kemasyarakatan (LK) dimana kerelawanan mendominasi SDM dan anggarann. Untuk itulah diperlukan penyegaran (Refesh) agar dapat tetap nerjalan sesuai dengan tupoksinya, 
2. Penyegaran dimaksud adalah berkenaan dengan kinerja organisasi secara umum, yakni peningkatan kualitas SDM dan Program MKS. terkait Tupoksi Forum, 
4. Mengingat bahwa Forum ini adalah sarat dengan visi sosial, maka wajar apabila Lembaga ini mengalami pasang surut, namun perlu selalu dikembangkan dan disosialisasikan pada semua pihak tentang visi dan misi terkait Program Malang Kota Sehat, 
5. Kepedulian Pemerintah Daerah perlu ditingkatkan dari ke dua belah pihak, dalam arti selalu ada peningkatan komunikasi dari waktu ke waktu. 
6. Berkaitan tidak adanya dana yang diolah pada Program MKS, maka diperlukan upaya logis dalam menjalankan Program ini agar bermanfaat untuk masyarakat. Salah satunya adalah lewat Forum Musyawarah Kelurahan (Musrenbangkel) atau lewat Program CSR dari Dunia Usaha dan Perguruan Tinggi.
Siti Khoiriyah - Dinas Kesehatan
Kota Malang 
Melanjutkan paparan dari Kecamatan, Pengurus Forum Kecamatan sehat menyampaikan bahwa secara organisasi Forim ini sudah berakhir tahun 2012 (sesuai Surat Keputusan dari Kecamatan). Namun bergeraknya waktu mengharuskan event pergantian pengurus dan penyegaran organisasi belum bisa dilaksanakan. Selain kegiatan Nasional seperti Pemilu, juga ketiadaan waktu dari angggota pengurus (yang kebanyakan adalah pelaku usaha) untuk merapat dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah. Untuk itu harapan ke depan Forum ini dapat melakukan upaya komunikasi dan pewartaan yang sehat kepada semua stake holder Kecamatan Sukun, agar dapat meneruskan kebijakan Pemerintah Kota Malang menuju Kota Bermartabat.
Dari hasil musyawarah dan mufakat semua peserta, terpilih sdr Ario Rachmono BS (Ketua Pokja Sehat Kelurahan Bandungrejosari) sebagai Ketua, dibantu oleh Sdr Bambang Sudharmono (Kebonsari) sebagai Wakil Ketua, dan Ibu Yani Agustin (TP PKK Kelurahan Bandungrejosari) sebagai bendahara. Sebagai kelengkapan organisasi juga disepakati Kasie Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Kecamatan Sukun sebagai sekretaris.
Diakhir acara, Ibu Siti Khoiryah (Bu Khoir) dari Dinas Kesehatan Kota Malang selaku pembina, menyampaikan terima kasih dan bersyukur bahwa acara berlangsung tertib. Harapan Pemerintah Kota Malang untuk mewujudkan Kota Bersih, Sehat dan Nyaman bagi warganya segera terwujud.  
Salah satu wujud keberhasilan Program Malang Kota Sehat adalah dengan diraihnya Piala Adipura Kencana
kategori Kota Besar Tahun 2014. 
Share:

Selasa, 12 Agustus 2014

Kota Malang , kota layak huni dan layak investasi

"Selamat Ulang tahun AREMANIA yang ke 27" ..... patut lah kiranya disampaikan untuk komunitas kreatifnya Arek Malang.  

Pecel Kawi .... nostalgia kawasan
Sebagai Kota yang beranjak besar .... menuju kota Metropolis pantaslah Kota Malang berbenah dan menampilkan yang terbaik untuk warganya. Berbagai prestasi telah diraih, berbagai kreatifitas telah dibuat dan menjadi ikon kota dingin ini. Juga beragam investor telah ditancapkan oleh pemimpin dan seluruh stake holder Kota Malang agar menjadikan kota ini tidak hanya layak buat warganya, namun juga bagi pendatang dan wisatawan (TRIBINA CITA Kota Malang). Utamanya dalam harapan dapat menjadi kota inspiratif dalam rangka sumbangsih Kota Bermartabat menuju Indonesia yang Bermartabat pula. 
Kabar terbaru adalah Malang termasuk jajaran Kota Layak huni dan selayaknya pantas untuk investor lebih melebarkan sayapnya di Kota Dingin ini. Bukan saja akan menjadi contoh bagi kota lainnya, namun juga dapat meningkatkan daya saing warganya menuju warga terbaik di Bhuni AREMA.

bersantai di kedai bersama teman 
Balai kota Malang di malam hari

Just Negosiasi atau hanya kumpul bareng teman ....... kenangan yang tak terlupakan  



Share:

Sabtu, 09 Agustus 2014

Anak Desa sudah membuat 900 LKM

Ario Rachmono BS
Penggiat KIM Kota Malang
Banyak orang berpikir kreatif ketika berhadapan dengan masalah. Berangkat dari kesulitan mencari modal untuk memperluas kebun ubi jalar di kampungnya, di Baso, Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Masril Koto bertekad membuat bank petani.
Bank inilah yang kemudian mengantarkan pria asli Minang itu memenangi berbagai penghargaan sebagai social entrepreneur. Dengan semangat dan ketekunan, Masril membangun lebih dari 900 bank petani berbentuk lembaga keuangan mikro-agribisnis (LKMA) di seluruh Indonesia. Sistem bank ini juga diadopsi oleh pemerintah dan menjadi cikal bakal Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan Nasional.
Seperti sebagian pria Minang lain, Masril muda merantau ke Jakarta pada 1994. Seorang teman ibunya mengajak Masril, saat itu buruh di Pasar Padang Luar, Bukittinggi, membantunya di usaha percetakan di Jakarta. Tak cuma memproduksi kantong, karena lokasinya dekat dengan kampus Trisakti di Cempaka Putih, pemilik percetakan juga berbisnis jasa fotokopi.
Masril yang hanya tamat kelas 4 SD ini ikut membaca materi-materi kuliah. Pria kelahiran 13 Mei 1974 ini juga belajar berorganisasi dari para mahasiswa. Tempat Masril bekerja menjadi tempat berkumpul para perantau asal Sumbar. "Di Jakarta, saya belajar berorganisasi," ujar Masril.
Setelah empat tahun di Ibu Kota, Masril pulang ke Agam. "Saya tidak tahan melihat kekerasan yang terjadi di saat krisis," kenang Masril.
Setibanya di kampung, dia terkejut mendapati pemuda di kampungnya mulai terkotak-kotak. Ada kelompok perantau dan pemuda yang belum pernah merantau. Melihat kondisi itu, Masril merangkul para remaja untuk bergotong royong membangun lapangan basket. Lapangan ini yang akhirnya menjadi tempat berkumpul para pemuda di kampung Masril. Di situ pula terbentuk organisasi kepemudaan Karang Taruna di kampungnya, Banu Hampu.
Supaya bisa mendanai berbagai kegiatan organisasi, Masril berinisiatif membangun ruko di tanah desa yang akan menjadi milik para pemuda. "Kebetulan ada jalan baru di depan ruko," tutur Masril. 
Untuk membangun enam ruko, Masril berutang ke toko bangunan. Selama dua tahun, uang sewa dari lima ruko dibayarkan ke toko bahan bangunan. Sementara, uang sewa satu ruko sisanya menjadi milik organisasi pemuda di sana yang akhirnya berkembang menjadi Yayasan Amai Setia.

Diundang Bank Indonesia
Masril menikah dengan Ade Suryani yang berasal dari kecamatan berbeda di Agam. Masril mengikuti keluarga istrinya di Nagari Koto Tinggi, Baso. Kembali, Masril menemui berbagai masalah. Satu yang paling mencuri perhatiannya adalah masalah modal memperluas kebun.
Setelah melalui serangkaian diskusi, baik dengan petani maupun instansi pemerintahan terkait, para petani ubi jalar di Baso ingin adanya sebuah bank petani. Masril kembali tampil. "Saya merasa punya talenta berorganisasi," kata dia. 
Demi merintis bank petani, Masril keluar masuk bank di Padang. Ia menanyakan cara-cara mendirikan bank, tetapi ia tak pernah mendapat jawaban memuaskan. "Sepertinya kami tak mungkin membuat bank sendiri," ujar dia.
Tak patah semangat, Masril terus berkonsultasi dengan Dinas Pertanian di kabupatennya. Hingga suatu ketika, ada sebuah pelatihan akuntansi yang diselenggarakan untuk kelompok tani tersebut. Masril pun mendapat kesempatan berkenalan dengan pegawai Bank Indonesia (BI). Merasa bertemu orang yang tepat, dia bertanya segala sesuatu tentang seluk-beluk pendirian bank. Masril pun diundang datang ke kantor BI. 
Masril Koto
"Sekitar 2005, saya baru datang ke BI. Pengalaman pertama saya datang ke gedung perkantoran di kota," ujar dia.
Berbekal penjelasan dari BI, Masril dan para petani segera menyusun rencana membuat bank petani. Dia mengumpulkan modal dari para petani, dengan cara menjual saham, senilai Rp 100.000 per saham. Dari 200 petani di Baso, terkumpul modal Rp 15 juta. Setelah empat tahun melewati perjuangan melelahkan, baru pada awal 2006, bank yang dikelola lima pengurus ini mulai beroperasi. Masril pun ditunjuk sebagai ketua.
Dalam hitungan hari, seluruh modal terserap habis menjadi kredit. Masril kembali bingung karena tak ada uang yang mengendap. Dari situ, dia lantas berpikir perlunya iuran pokok bagi nasabah yang dibayar setahun sekali untuk biaya operasional. Masril juga membuat beberapa produk tabungan, sesuai dengan kebutuhan petani, seperti tabungan pupuk. Oh, iya, agar meyakinkan, Masril yang paham produk percetakan membuat saham dan buku-buku tabungan dan catatan kredit seperti bank pada umumnya.
Keberhasilan bank petani ini segera tersebar luas. Banyak organisasi masyarakat datang ke bank petani ini untuk melakukan studi banding. Bahkan, dalam kunjungannya meninjau gempa di Padang pada 2007, beberapa menteri mampir ke bank petani yang kemudian berubah nama menjadi LKM Prima Tani ini.
Sayang, lantaran tak lagi sepaham dengan visi yang diemban para pengurus LKM, Masril keluar pada 2009. Saat itu aset sudah mencapai Rp 150 juta. "Saya ingin menularkan keberhasilan ini untuk petani lainnya," tutur dia.
Mulailah Masril berjuang seorang diri menjadi relawan. Ditemani sepeda motor kesayangan, dia memperkenalkan konsep LKM agribisnis ini ke kelompok-kelompok petani di Sumatera Barat, tanpa bayaran sepeser pun. "Mereka hanya mengisi bahan bakar sepeda motor saya," kata Masril. 
Pada 2010, seorang warga Jepang menemuinya dan meminta Masril membantu membuat LKM agribisnis untuk 2.000 petani di Sumbar. Ini merupakan pencapaian besar karena rata-rata kelompok tani yang ia kelola hanya setingkat desa, terdiri dari 200 petani. Namanya pun kian berkibar sebagai pencetus bank petani. 
Tak berhenti di Sumbar, Masril juga menularkan konsep bank petani ini ke seluruh daerah di Indonesia. "Saya ingin mengajak petani berdaulat secara pangan dan ekonomi di desanya," katanya. 
Kini, ada sekitar 900 LMK yang telah dibentuk Masril, dengan aset mulai dari Rp 300 juta hingga Rp 4 miliar per LMK. Dia menaksir, total kelolaan dana LKMA secara keseluruhan mencapai Rp 90 miliar dengan 1.500 tenaga kerja yang merupakan anak petani.
Masril yang kini sering tampil sebagai pembicara, sebagai wakil BI atau dosen undangan di berbagai universitas, menargetkan 1.000 LKMA pada 2016. Dia menitikberatkan pendirian LKMA di Indonesia Timur, khususnya daerah yang belum terjamah institusi keuangan.
Semoga ini dapat menginspirasi seluruh kader pemberdayaan masyarakat dan seluruh komponen PNPM Mandir Perkotaan, Komunitas BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) serta LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat) 
       
Share:

Jumat, 08 Agustus 2014

Meranggas . . . siapa yang bertanggung jawab

Memasuki bulan Agustus 2014, usai perayaan dan rasa syukur telah lulus dan berkah menjadi muslim yang merdeka pada Iedul Fitri 2014, cuaca serasa tidak bersahabat. Kalau pun warga Kota Malang asli pasti merasakan dinginnya udara ...... panasnya siang hari yang menyengat.
Namun disela-sela riah rouhnya euforia kemenangan tercorenglah perasaan kita. Dalam perjalanan ke kantor redaksi KIM, nampak berjejer pohon pusuk merah yang telah meranggas. Seolah menyatakan dirinya telah mati. 
Mati karena tidak terawat, enggan hidup karena tidak disiram. Lah terus salah siapa ?
Pohon pucuk merah dan pot tersebut didanai lewat Dana Hibah LPMK sejumlah lebih kurang 20 unit. Dalam kegiatan pelaksanaannya, juga di teruskan dengan peran serta PKK RW II Klayatan sebanyak kurang lebih 20 unit. Adapun penempatan pot dan bunga pucuk merah tersebut berada pada areal wilayah RW II, yaitu sepanjang Klayatan Gg III. Harapan program saat itu adalah mempu membuat suasana jalan sepanjang Klayatan Gg III cerah hijau dan mampu menyumbang oksigen bagi wlayah. Disamping itu dapat mempercantik jalan yang selalu ramai dipadati pemakai jalan, mengingat selain menjadi jalan pokok kegiatan ekonomi warga setempat juga menjadi jalur alternatif warga kelurahan Bakalankrajan dan Wagir. Bahkan dipakai juga jalan alternatif untuk warga di Kebon agung dan arah menuju Kelurahan Mulyorejo. 

Share:

Rabu, 06 Agustus 2014

Immang, Kandidat Doktor Fisika pada Usia ke-23

Kisah ini banyak terdapat di koran dan majalah luar negeri dan beberapa di Indonesia . . . tak masalah. Yang penting dapatkan sesuatu yang baru .... inspiratif. 


Saya tulis sebagaimana aslinya biar bumbunya dapat teman-teman browsing di Internet ..... 

Makassar - Di balik kesederhanaan dan senyum ramahnya, mungkin tidak ada yang menyangka, Firmansyah Kasim (23) merupakan kandidat Doktor Fisika Partikel Universitas Oxford di Inggris. 
Saat ditemui detikcom di Warkop Bundu, jalan Rusa, Makassar, Senin (4/8/2014), pria yang akrab disapa Immang ini mengaku tidak pernah membayangkan sebelumnya bisa sekolah di luar negeri. Immang merupakan penerima beasiswa dari pemerintah Indonesia, melalui beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). 
Ketika duduk di bangku SMA, di SMA Islam Athirah, putra bungsu pasangan Kasim dan Farida kelahiran 26 Januari 1991 ini pernah meraih medali emas di 38th International Physics Olympiad, Juli 2007 di Isfahan, Iran dan pada April 2007 juga meraih medali emas di Asian Physics Olimpiad (APhO) di Beijing,Tiongkok, termasuk beberapa penghargaan internasional lainnya.
Selain sibuk menimba studi di negeri Ratu Elizabeth ini, Immang merupakan warga Indonesia pertama yang aktif di Lembaga Penelitian Fisika Partikel di Universitas Oxford. Selain itu pula ia juga aktif sebagai peneliti di CERN (Conseil Europe;ene pour la Recherche Nucleaire) laboratorium penelitian Fisika Partikel dan Nuklir terbesar di dunia, yang berada di Jenewa, Swiss. 
Di jurusan Fisika Partikel Oxford ini pula Immang sealmamater dengan fisikawan dunia, Stephen Hawking. Jika tak ada aral menghalang, dalam 2 tahun ke depan Immang akan meraih gelar Doctor Philosopy atau biasa disingkat  DR. Phil bidang Fisika Partikel, gelar kebanggaan alumni Universitas Oxford.
Immang berharap akan semakin banyak anak Indonesia yang mengikuti jejaknya, menimba ilmu di universitas ternama di dunia. Syaratnya, tekun belajar dan pandai memanfaatkan peluang beasiswa sekolah di luar negeri.
"Saya berharap bisa mengabdikan diri untuk bangsa setelah selesai menimba ilmu di Oxford dan semakin banyak pula putra-putri Indonesia yang mendapat kesempatan memperoleh pendidikan berkualitas, seperti di Oxford," pungkas alumnus jurusan Teknik Elektro ITB ini.

Ditulis oleh Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews Senin, 04/08/2014 16:32 WIB
Share:

Buah Kratifitas Anak Muda . . . .

Siang panas .... namun sejuk .... terpikir acara komunitas Pertemuan Forum KIM Jawa Timur. Sambil berkomunikasi dengan rekan rekan satu alumni di SMP 2 Kota Malang yang habis reuni Santu 02/08 kemarin, sampai-sampai tak terasa waktu menjelang makan siang. Iseng buka kabar kabari di face book ketemualah satu cerita nyata ... yach terasa biasa membacanya. Namun dari pengalaman keliling kampung dan sambang kelurahana di Kota Malang, sebenarnya banyak cerita motivasi semacam ini. 
Anak muda yang mengembangkan potensi, menularkan ide, bahkan berinovasi untuk mengupayakan satu langkah untuk negerinya, dengan memanfaatkan internet. Simak baik-baik dan hayati .....

SUASANA ruang tamu di rumah Arfi’an Fuadi, 28, di Jalan Canden, Salatiga, Jawa Tengah, masih dipenuhi nuansa Idul Fitri. Jajanan Lebaran seperti kacang, nastar, dan kue kering memenuhi meja untuk menjamu tamu yang berkunjung.
Di sebelah ruang tamu terdapat ruangan yang lebih kecil. Di dalamnya ada tiga unit komputer. Rupanya, di ruangan kecil itulah Arfi –panggilan Arfi’an Fuadi– bersama sang adik M. Arie Kurniawan dan dua karyawannya mengeksekusi order design engineering dari berbagai negara.
Kiprah dua bersaudara itu di dunia rancang teknik internasional tak perlu diragukan lagi. Tahun lalu Arie memenangi kompetisi tiga dimensi (3D) design engineering untuk jet engine bracket (penggantung mesin jet pesawat) yang diselenggarakan General Electric (GE) Amerika Serikat. Arie mengalahkan sekitar 700 peserta dari 56 negara.
”Lomba ini membuat alat penggantung mesin jet seringan mungkin dengan tetap mempertahankan kekuatan angkut mesin jet seberat 9.500 pon. Saya berhasil mengurangi berat dari 2 kilogram lebih menjadi 327 gram saja. Berkurang 84 persen bobotnya,” ungkap Arie ketika ditemui di rumah kakaknya, Senin (4/8).
Yang membanggakan, Arie mengalahkan para pakar design engineering yang tingkat pendidikannya jauh di atas dirinya.
Misalnya, juara kedua diraih seorang PhD dari Swedia yang bekerja di Swedish Air Force. Sedangkan yang nomor tiga lulusan Oxford University yang kini bekerja di Airbus. ”Padahal, saya hanya lulusan SMK Teknik Mekanik Otomotif,” jelas Arie.
Sekilas memang tak masuk akal. Bagaimana bisa seorang lulusan SMK yang belum pernah mendapatkan materi pendidikan CAD (computer aided design) mampu mengalahkan doktor dan mahasiswa S-3 yang bekerja di perusahaan pembuat pesawat? CAD adalah program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk.
Rupanya, ilmu utak-atik desain teknik itu diperoleh dan didalami Arie dan kakaknya, Arfi, secara otodidak. Hampir setiap hari keduanya melakukan berbagai percobaan menggunakan program di komputernya. Mereka juga belajar dari referensi-referensi yang berserak di berbagai situs tentang design engineering.
”Terus terang dulu komputer saja kami tidak punya. Kami harus belajar komputer di rumah saudara. Lama-lama kami jadi menguasai. Bahkan, para tetangga yang mau beli komputer, sampai kami yang disuruh ke toko untuk memilihkan,” kenang Arfi.
Sebelum menjadi profesional di bidang desain teknik, dua putra keluarga A. Sya’roni itu ternyata harus banting tulang bekerja serabutan membantu ekonomi keluarga. Arfi yang lulusan SMK Negeri 7 Semarang pada 2005 pernah bekerja sebagai tukang cetak foto, di bengkel sepeda motor, sampai jualan susu keliling kampung.
Sang adik juga tak jauh berbeda, jadi tukang menurunkan pasir dari truk sampai tukang cuci motor. ”Kami menyadari, penghasilan orang tua kami pas-pasan. Mau tidak mau kami harus bekerja apa saja asal halal,” tutur Arfi.
Baru pada 2009 Arfi bisa menyalurkan bakat dan minatnya di bidang program komputer. Pada 9 Desember tahun itu dia memberanikan diri mendirikan perusahaan di bidang design engineering. Namanya D-Tech Engineering Salatiga. Saksi bisu pendirian perusahaan tersebut adalah komputer AMD 3000+. Komputer itu dibeli dari uang urunan keluarga dan gaji Arfi saat masih bekerja di PT Pos Indonesia.
”Gaji saya waktu itu sekitar Rp 700 ribu sebagai penjaga malam kantor pos. Lalu ada sisa uang beasiswa adik dan dibantu bapak, jadilah saya bisa membeli komputer ini,” kenangnya.
Setelah berdiskusi dengan sang adik, Arfi pun menetapkan bidang 3D design engineering sebagai fokus garapan mereka. Sebab, dia yakin bidang itu booming dalam beberapa tahun ke depan. ”Kami pun langsung belajar secara otodidak aplikasi CAD, perhitungan material dengan FEA (finite element analysis), dan lain-lain,” jelasnya.
Tak lama kemudian, D-Tech menerima order pertama. Setelah mencari di situs freelance, mereka mendapat pesanan desain jarum untuk alat ukur dari pengusaha Jerman. Si pengusaha bersedia membayar USD 10 per set. Sedangkan Arfi hanya mampu mengerjakan desain tiga set jarum selama dua minggu.
”Kalau sekarang mungkin bisa sepuluh menit jadi. Dulu memang lama karena kalau mau download atau kirim e-mail harus ke warnet dulu. Modem kami dulu hanya punya kecepatan 2 kbps. Hanya bisa untuk lihat e-mail.”
Di luar dugaan, garapan D-Tech menuai apresiasi dari si pemesan. Sampai-sampai si pemesan bersedia menambah USD 5 dari kesepakatan harga awal. ”Kami sangat senang mendapat apresiasi seperti itu. Dan itulah yang memotivasi kami untuk terus maju dan berkembang,” tegas Arfi.
Sejak itu order terus mengalir tak pernah sepi. Model desain yang dipesan pun makin beragam. Mulai kandang sapi yang dirakit tanpa paku yang dipesan orang Selandia Baru sampai desain pesawat penyebar pupuk yang dipesan perusahaan Amerika Serikat.
”Pernah ada yang minta desain mobil lama GT40 dengan handling yang sama. Untuk proyek itu, si pemilik sampai harus membongkar komponen mobilnya dan difoto satu-satu untuk kami teliti. Jadi, kami yang menentukan mesin yang harus dibeli, sasisnya model bagaimana dan seterusnya. Hasilnya, kata si pemesan, 95 persen mirip,” jelasnya.
Selama lima tahun ini, D-Tech telah mengerjakan sedikitnya 150 proyek desain. Tentu saja hasil finansial yang diperoleh pun signifikan. Mereka bisa membangun rumah orang tuanya serta membeli mobil. Tapi, di sisi lain, capaian yang cukup mencolok itu sempat mengundang cibiran dan tanda tanya para tetangga.
”Kami dicurigai memelihara tuyul. Soalnya, pekerjaannya tidak jelas, hanya di rumah, tapi kok bisa menghasilkan uang banyak. Mereka tidak tahu pekerjaan dan prestasi yang kami peroleh,” cerita Arfi seraya tertawa.
Sayangnya, dari 150 proyek itu, hanya satu yang dipesan klien dalam negeri. ”Satu-satunya klien Indonesia adalah dari sebuah perusahaan cat. Mereka beberapa kali memesan desain mesin pencampur cat,” lanjutnya.
Meski punya segudang pengalaman dan diakui berbagai perusahaan internasional, Arfi dan Arie masih belum bisa berkiprah di desain teknik Indonesia. Penyebabnya, mereka hanya berijazah SMK.
”Kalau ditanya apakah tidak ingin membantu perusahaan nasional, kami tentu mau. Tapi, apakah mereka mau? Di Indonesia kan yang ditanya pertama kali lulusan apa dan dari universitas mana,” ujarnya.
Stigma ”hanya berijazah SMK” ditambah sistem pendidikan Indonesia yang dinilai kurang adil itulah yang ikut mengandaskan keinginan Arie melanjutkan pendidikan ke jenjang S-1 di Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Arie tidak bisa masuk jurusan itu karena hanya lulusan SMK mekanik otomotif.
”Saya ingin kuliah di jurusan itu karena ingin memperdalam ilmu elektro. Kalau mesin saya bisa belajar sendiri. Tapi, saya ditolak karena kata pihak Undip jurusannya tidak sesuai dengan ijazah saya. Padahal, lulusan SMA yang sebenarnya juga tidak sesuai diterima. Ini kan tidak adil namanya,” cetus Arie.
Meski ditolak, Arie tidak kecewa. Bersama sang kakak, dia tetap ingin menunjukkan prestasi yang mengharumkan nama bangsa. Dan itu telah dibuktikan dengan menjuarai kompetisi design engineering di Amerika yang diikuti para ahli dari berbagai negara. Selain itu, mereka tak segan-segan menularkan ilmunya kepada anak-anak muda agar melek teknologi 3D design engineering.
”Ada beberapa anak SMK yang datang ke kami untuk belajar. Sekarang ada yang sudah kerja di bidang itu. Ada juga yang bakal ikut kompetisi Asian Skills Competition sebagai peserta termuda,” jelasnya.
Mereka juga punya keinginan mengembangkan teknologi energi terbarukan. Salah satunya dengan mengembangkan desain pembangkit listrik tenaga angin.
”Kami bekerja sama dengan anak-anak SMK untuk mengembangkan biodiesel dari minyak jelantah. Lalu, Mas Ricky Elson (pembuat mobil listrik yang dibawa Dahlan Iskan dari Jepang, Red) pernah menghubungi lewat Facebook, ingin menjalin kerja sama dengan kami. Tentu saja kami terima,” ungkapnya.
Dengan semua upaya itu, mereka punya satu impian, yakni mengembangkan sumber daya lokal Salatiga untuk menjadikan kota kecil itu pusat pengembangan manufaktur teknologi kelas dunia. Layaknya Silicon Valley di San Francisco, Amerika Serikat.
”Kami ingin membuktikan bahwa Indonesia bisa menjadi pusat industri manufaktur dunia. Terlebih lagi, teknologi 3D printing bakal menjadi tulang punggung industri masa depan. Itulah kenapa 3D design engineering sangat penting,” tandasnya.

Seperti ditulis oleh M. Salsabyl Ad’n, Salatiga

Share:

Pengunjung

Hallo Bandungrejosari

Hippam News

Kalimat BIJAK

Untuk sukses, Anda harus menemukan sesuatu sebagai pegangan, sesuatu untuk memotivasi Anda, sesuatu untuk menginspirasi Anda.

Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci kesuksesan. Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan sukses.

Definition List

3R
3R singkatan dari reuse, reduce, dan recycle.
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Recycle berarti mengolah kembali (mendaur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

ADINDA
Adinda singkatan dari :
Akses informasi
Diskusi
Implementasi
Networkling
Diseminasi informasi
Aspirasi


Pengikut

Theme Support