Membangun Ketahanan Informasi Daerah (1)

Kegiatan KIM BIJAK dalam seminar Membangun Ketahanan Informasi Daerah.

LCCK Tingkat BAKORWIL (2)

Peserta Lomba Cerdik Cermat Komutikatif Tingkat BAKORWIL bertujuan untuk meningkatkan peran KIM dalam proses pembangunan di wilayah kelurahan maupun pedesaan dengan penguasaan IT bagi anggotanya.

PERTURA (3)

Menggali budaya melalui ajang Pertunjukan Rakyat (PERTURA) Tingkat Jawa Timur.

OTONOMI AWARD 2016 (4)

Penghargaan Otonomi Award Kota Malang Tahun 2016 menuju Kota yang Ramah dan Bermartabat.

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 74 (5)

Rangkaian Kegiatan Dalam Memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI ke 74

Senin, 10 Juni 2013

Persembahan Adhipura Kencana Kota Malang 2013

Sekali lagi, dan tak bisa dipungkiri lagi, Kota Malang masih menjadi harapan terbesar bagi kualitas lingkungan dan partisipasi masyarakat pendukung keberadaan Kota Bersih Indah Sejuk Hijau dan Aman. Sekali melengkapi kualitas kepemimpinan Walikota Malang Drs Peni Suparto MAP, bersamaan dengan hari lingkungan hidup 5 Juni 2013, telah ditetapkan para pengabdi lingkungan hidup.
Dari beberapa sumber, penghargaan Adipura Kencana 2013 telah diraih oleh Kota Malang dan Kota Balikpapan (Kategori Kota Besar). sedangkan piala serupa juga diraih oleh Kota Bontang dan Kota Tulungagung (Kota Sedang) dan Kota Lamongan (Kota Kecil). Bersamaan juga Kota Surabaya dan Kota Tangerang kategori Kota Metropolitan. Hal ini tertuang dari Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 192 Tahun 2013 tentang Penghargaan Adipura Tahun 2013. 
Program Adipura telah dilaksanakan setiap tahun sejak 1986, kemudian terhenti pada tahun 1998. Dalam lima tahun pertama, program Adipura difokuskan untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi "Kota Bersih dan Teduh". Program Adipura kembali dicanangkan di DenpasarBali pada tanggal 5 Juni 2002, dan berlanjut hingga sekarang. Pengertian kota dalam penilaian Adipura bukanlah kota otonom, namun bisa juga bagian dari wilayah kabupaten yang memiliki karakteristik sebagai daerah perkotaan dengan batas-batas wilayah tertentu. 
Thema Peringatan Lingkungan tahun 2013 adalah "Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi Untuk Selamatkan Lingkungan” mengikuti tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dikeluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup PBB, United Nations Environment Programme (UNEP), yaitu “Think.Eat.Save”. Tema ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang mudah serta membuka kesadaran kita semua atas pentingnya menyikapi pemanfaatan mata rantai makanan dan sumber daya alam termasuk pemanfaatan bahan makanan secara bijak. 
Ada tiga hal dalam penilaian Adipura Kencana diantaranya yakni, clean land, clean water, dan clean air (bersih tanah, bersih air dan bersih udara). Kriterianya mulai dari pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, dan pengendalian pencemaran air untuk kriteria Kota Kecil dan Sedang. Kriteria Kota Besar, juga penilaian pengendalian pencemaran udara. 
Menurutnya, pengelolaan sampah minimal 7 persen dari timbunan sampah, pengelolaan ruang terbuka hijau 30 persen dari luas wilayah administrasi , konservasi dan peningkatan kualitas air (biopori sumur terapan), instalasi pengolahan air limbah domestik, serta energi baru terbarukan dan efisiensi energi.
"Juga transportasi massa yang berwawasan lingkungan, maupun peran serta masyarakat dan swasta, termasuk pengembangan inovasi dan teknologi, serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim juga menjadi penilaian,"papar Sudirman Djayaleksana kepada Jurnal Nasional Jumat (7/6).




Share:

Rabu, 05 Juni 2013

JALINKESRA

1. LATAR BELAKANG
    TITIK NOL kinerja pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur tahun 2009, menunjukkan data penduduk miskin Jawa Timur sebesar 6.022.590 jiwa (16,68%) dan Data PPLS 08, jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) sebesar 3.079.822 Rumah Tangga Miskin (RTM) by name by address terbagi ke dalam strata Sangat Miskin, sebanyak 493.004 (16%); Miskin, 1.256.122 (41%); dan Hampir Miskin, 1.330.696 (43%).
    Walikota Malang Drs. Peni Suparto, MAP
    Gubernur Jawa Timur H SOEKARWO
    Kelompok rumah tangga strata sangat miskin ini relatif belum pernah menjadi target spesifik prioritas berbagai penanggulangan kemiskinan secara eksklusif. Mereka lebih sering diposisikan sebagai kelompok sasaran yang terikutsertakan dalam berbagai program penanggulangan kemiskinan tanpa mempertimbangkan dan membedakan strata kemiskinan mereka. Program penanggulangan kemiskinan selama ini mengalami kendala membidik strata sangat miskin secara spesifik dan tepat sasaran, karena ketiadaan basis data mengenai keberadaan mereka (by name & address). Akibatnya, kemiskinan sering diperlakukan sebagai bersifat homogen, padahal kebutuhan rumah tangga strata sangat miskin agar dapat menapaki anak tangga demi anak tangga, keluar dari kemiskinan relatif berbeda dengan strata miskin, apalagi strata hampir miskin.
    Bertitik tolak dari latar belakang pemikiran di atas, maka dibutuhkan sebuah program penanggulangan kemiskinan yang dirancang secara khusus dan eksklusif untuk membidik strata rumah tangga sangat miskin sebagai sasaran, yang mempertimbangkan karakteristik sosial ekonomi dan wilayah geografis rumah tangga sasaran, melalui Program“Jalan Lain menuju Kesejahteraan Rakyat Bantuan Rumah Tangga Sangat Miskin”, yang dipendekkan menjadi, “Jalin Kesra Bantuan RTSM”. Program ini dilaksanakan mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.
     2. Definisi
      Program Jalin Kesra Bantuan RTSM dirancang (design) sebagai program keberpihakan Gubernur Jawa Timurterhadap orang miskin (Pro Poor) yang fokusnya adalah memberikan bantuan terhadap Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) berupa bantuan uang dan pangan (cash transfer) dan natura produktif.
       3. Visi
        Visi Program Jalin Kesra Bantuan RTSM adalah “Terwujudnya Kesejahteraan dan Keberdayaan Rumah Tangga Sangat Miskin”. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar RTSM. Keberdayaan berarti RTSM mampu memobilisasi potensi,aset personal dan social yang dimilikinya, dan mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi kemiskinan yang melilit hidup mereka, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
         4. Misi
          Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Program Jalin Kesra Bantuan RTSM mengemban misi:
          1. Meningkatkan ketahanan sosial ekonomi RTSM produktif dalam memenuhi kebutuhan hidup, dan meningkatkan kualitas hidup melalui bantuan usaha produktif.
          2. Fasilitasi RTSM produktif untuk mengembangkan dan menjaga keberlanjutan usaha produktif yang dijalani.
          3. Memenuhi kebutuhan dasar hidup sehari-hari RTSM non-produktif untuk mengurangi beban pengeluaran untuk pangan.
          4. Meningkatkan kapabilitas sosial RTSM untuk: memperoleh mata pencaharian (livelihood capabilities), memenuhi kebutuhan dasar (basic needs fulfillment), mengelola aset (asset management), menjangkau sumber daya-sumber daya (access to resources), berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan (access to social capital), dan menghadapi guncangan dan tekanan (cope with shocks and stresses).
           5. Tujuan
            Program Jalin Kesra Bantuan RTSM bertujuan:
            1. Meningkatkan ketahanan sosial ekonomi rumah tangga strata sangat miskin agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup minimal sehari-hari yang layak dan bermartabat, serta meningkatkan taraf hidup.
            2. Meningkatkan motivasi berusaha (need for achievement) rumah tangga sangat miskin.
            3. Mendorong terjadinya mobilitas sosial vertikal ke atas di kalangan rumah tangga strata sangat miskin.
            6. Prinsip Dasar
              Pelaksanaan Program Jalin Kesra Bantuan RTSM menganut prinsip : Membantu dengan Hati, Partisipatoris, Transparan dan Akuntabel, Keterpaduan, Keberlanjutan (Sustainability).
              7. Lokasi Sasaran
                Lokasi sasaran Program Jalin Kesra Bantuan RTSM adalah seluruh kecamatan di 38 kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur yang berjumlah 662, mencakup 8.242 desa/kelurahan.
                8. Rumah Tangga Sasaran
                  Rumah tangga sasaran (target group) Program Jalin Kesra Bantuan RTSM berjumlah 493.004 rumah tangga, dengan kategori : Rumah Tangga Produktif, yakni RTSM yang kepala rumah tangga dan/atau anggota rumah tangganya berusia produktif, serta sehat jasmani dan rohani. Usia produktif adalah usia dewasa sampai dengan 64 tahun, danRumah Tangga Non-Produktif, yakni RTSM yang kepala rumah tangganya berusia jompo (≥65 tahun), tinggal sendirian dan/atau tinggal bersama (hanya) dengan anggota rumah tangga yang juga berusia non-produktif, yaitu usia <14 tahun, dan/atau ≥65 tahun, atau mengalami difabel, karena berbagai sebab, yang tidak dapat menjalankan pekerjaan produktif untuk memperoleh penghasilan.

                  Disarikan dari Bappemas Propinsi Jawa Timur 
                  Share:

                  Pengunjung

                  Hallo Bandungrejosari

                  Hippam News

                  Kalimat BIJAK

                  Untuk sukses, Anda harus menemukan sesuatu sebagai pegangan, sesuatu untuk memotivasi Anda, sesuatu untuk menginspirasi Anda.

                  Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci kesuksesan. Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan sukses.

                  Definition List

                  3R
                  3R singkatan dari reuse, reduce, dan recycle.
                  Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
                  Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
                  Recycle berarti mengolah kembali (mendaur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

                  ADINDA
                  Adinda singkatan dari :
                  Akses informasi
                  Diskusi
                  Implementasi
                  Networkling
                  Diseminasi informasi
                  Aspirasi


                  Pengikut

                  Theme Support