Membangun Ketahanan Informasi Daerah (1)

Kegiatan KIM BIJAK dalam seminar Membangun Ketahanan Informasi Daerah.

LCCK Tingkat BAKORWIL (2)

Peserta Lomba Cerdik Cermat Komutikatif Tingkat BAKORWIL bertujuan untuk meningkatkan peran KIM dalam proses pembangunan di wilayah kelurahan maupun pedesaan dengan penguasaan IT bagi anggotanya.

PERTURA (3)

Menggali budaya melalui ajang Pertunjukan Rakyat (PERTURA) Tingkat Jawa Timur.

OTONOMI AWARD 2016 (4)

Penghargaan Otonomi Award Kota Malang Tahun 2016 menuju Kota yang Ramah dan Bermartabat.

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 74 (5)

Rangkaian Kegiatan Dalam Memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI ke 74

Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Rabu, 16 Juli 2014

Mainan Indonesia mencapai surplus 2 Trilliun Rupiah

Mainan Produksi dalam negeri ternyata dapat bersaing dengan produk asing.
Siapa yang sangka bahwa mainan anak-anak yang diproduksi oleh Indonesia , alias produk dalam negeri, ternyata sudah berdikari. Seperti dilansir oleh Media Indonesia Rabu(16/07), bahwa banjir mainan import sudah mulai berkurang sebagai dampak munculnya kesadaran produsen untuk menerapkan SNI (Standar Nasinal Indonesia) di semua produk mainan anak-anak. 
Seperti disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurti, Selasa 15Juli 2014, pada saat berkunjung di PT Sinar Harapan Plastik, Jakarta. Menurut beliau, pada tahun 2013 Indonesia telah memproduksi Rp 8.2 Trilliun , dimana senilai 5 Trilliun dipasarkan di dalam negeri sedang 3.2 T sisanya di ekspor. Pasar terbesar adalah Amerika Serikat 40 %, Inggris sekitar 8 % dan 8 % diarahkan ke Singapura. 
Meski demikian, masih terdapat beberapa hambatan. Utamanya dari beberapa pihak yang memanfaatkan SNI untuk mencari keuntungan illegal. Seperti diungkap oleh Assosiasi Perusahaan Mainan Indonesia (APMI) Sudarman Wijaya pada senin 26 Mei 2014, di tempat kerjanya. Salah satunya adalah tawaran mengenai Stiker SNI palsu yang berharga 20 - 60 Juta per 20 ribu stiker, namun tidak ada suratnya alias bodong. 
Penetapan atau pembakuan SNI pada mainan anak sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No 23/2014. Peraturan ini mengharuskan produsen untuk mencantumkan nama barang, nama dan alat produsen untuk produksi dalam negeri, spesifikasi barang, karakteristik barang, peringatan yang jelas, serta kesesuaian usia pengguna. 
Dengan demikian kemampuan bersaing dengan produk luar negeri (Thailan dan Vietnam sebagai pesaing utama) akan berhadapan dengan satu standar produk, yakni SNI. 
Dengan demikian tidaklah ada kekhawatiran pada saat masuk kepada pasar bebas Asean 2015, demikian disampaikan oleh Wakil APMI Riza Ambadar beberapa saat lalu. 
Wah bagaimana respon kita, ternyata UKM kita memang huebat. Namun akan tinggal harapanlah apabila kita tidak masuk dan berlaku sebagai pemain, dengan cara MEMAKAI PRODUK DALAM NEGERI DENGAN KUALITAS SNI. 

Share:

Rabu, 26 Februari 2014

Hari sampah se dunia

Tahukah kita bahwa dalam bulan Februari kita mengalami hari paling penting dalam bidang lingkungan yaitu hari sampah se dunia. 
 Sampah adalah bagian hidup sehari hari. Dan aneka komentar tentang sampah juga mewarnai berbagai persoalan lingkungan, terutama di perkotaan. Beberapa kota sudah menemukan solusi, namun banyak yang masih berputar putar menggali potensi untuk penyelesaian. Mulai dari ide kreatif sampai dengan penyertaan pihak ke tiga. sebagaimana yang dilaksanakan pada Forum Sampah Internasional, Selasa 25/2 sampai Kamis 27/2 di Surabaya. 
Dalam rangkaian acara tersebut, Senin (24/2/2014), juga dilakukan deklarasi pengelolaan sampah oleh 22 kepala daerah se-Indonesia bersama para pelaku usaha, perwakilan lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kementerian Pekerjaan Umum di Balai Kota Surabaya.
Namun tahukah kita beberapa hari dalam kalender kita adalah berkaitan dengan lingkungan.

No
Tanggal
Peringatan
1
I JANUARI
HARI DHARMA SAMUDERA
2
2 FEBRUARI
HARI LAHAN BASAH SEDUNIA
3
21 FEBRUARI
HARI PEDULI SAMPAH NASIONAL
4
20 MARET
HARI KEHUTANAN SEDUNIA
5
22 MARET
HARI AIR SEDUNIA
6
27 MARET
HARI PELANGI
7
22 APRIL
HARI BUMI
8
31 MEI
HARI TANPA TEMBAKAU SEDUNIA
9
05 JUNI
HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA
10
17 JUNI
HARI MEMERANGI PENGGUNAAN LAHAN DAN KEKERINGAN SEDUNIA
11
16 SEPTEMBER
HARI OZON INTERNASIONAL
12
22 SEPTEMBER
HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR
13
06 OKTOBER
HARI HABITAT SEDUNIA
14
05 NOVEMBER
HARI CINTA PUSPA DAN SATWA NASIONAL
15
21 NOVEMBER
HARI POHON
16
02 DESEMBER
HARI KONSERVASI IKAN PAUS
17
29 DESEMBER
HARI KEANEKARAGAMAN HAYATI


Share:

Sabtu, 22 Februari 2014

TIPS SEHAT MURAH MERIAH

TIPS SEHAT MURAH MERIAH NANGKAP NYAMUK NON INSEKTISIDA.
(penyakit berbahaya dr nyamuk : malaria, demam berdarah, chikunya dll).
Bahan :
- 200 ml air panas.
- 50 gram gula merah.
- 1 gram ragi roti.
- 1 botol bekas plastik 2 liter.


Caranya:
1. Potong botol plastik (jenis PET) separuh.
2. Campurkan gula merah dng air panas hingga lebur.
Stelah dingin tuangkan di separuh bagian bawah botol.
3. Tambah RAGI. Tidak perlu diaduk nanti akan menghasilkan Karbon Dioksida sbg PENARIK PERHATIAN nyamuk.
4. Letakkan bagian corong, terbalik, kedalam separuh botol tadi.
5. Bungkus botol dng sesuatu yg berwarna hitam (isolasi), dan letakkan di beberapa sudut rumah, toko, sekolah, rumah sakit, ladang dll. ( Terlindung hujan )
6. Biarkan skitar 2 minggu atau nyamuk sdh penuh silahkan cuci botolnya dan mulai lg dr awal.



TAMBAHAN :

---------------
1. Agar ngga dirubungi SEMUT letakan botol tsb diatas mangkuk/kaleng berisi air.
2. Kalo nangkap LALAT cara masih sm diatas tapi ngga usah pake RAGI cukup umpan ikan mentah yg busuk dipotong kecil dimasukin botol tsb OK.
3. Letakan botol jauh terlindung dr hujan atau angin.



Bentuk peralatannya

Share:

Jumat, 12 Juli 2013

Banteng Liar tinggal 6 ekor

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) memperkirakan jumlah Banteng Jawa (Bos javanicus) di hutan daerah Malang, Jawa Timur, tinggal enam ekor. Data ini berdasarkan survei dan penelitian yang dilakukan BKSDA.
Balai konservasi mencatat keberadaan banteng-banteng itu berdasarkan informasi dari masyarakat dengan mengamati jejak kaki, kotoran, dan pakan mereka. "Belum ada perjumpaan secara langsung," kata Kepala Resor BKSDA Malang-Batu, Dedi Sudiana, Jumat, 12 Juli 2013.
Menurut data 1994, ketika itu jumlah banteng mencapai 20 ekor. Mereka hidup di hutan lindung Tirtoyudo.
Proses pengamatan maupun sensus populasi banteng terbilang sulit. Hal itu karena banteng termasuk satwa liar yang sulit dijumpai secara langsung. Pada akhir 2011 lalu, ada tiga ekor banteng terdiri dari seekor banteng jantan, betina, dan anak yang turun ke pemukiman warga di Dusun Lenggoksono, Desa Purwodadi, Tirtoyudo Kabupaten Malang. 
Bahkan, sebelumnya terjadi konflik antara banteng dan warga. Seorang warga tewas diseruduk banteng liar. Lantas warga memburu dan menyembelih satwa langka tersebut. Kawanan banteng memasuki ladang untuk mencari pakan.
Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid, menilai habitat banteng terdesak pemukiman dan ladang penduduk. Sepuluh tahun terakhir, populasinya tinggal lima ekor.  "Banteng kehabisan pakan sehingga turun ke pemukiman," katanya.
Rosek mengusulkan agar habitat banteng ditetapkan sebagai lahan konservasi khusus banteng karena banteng merupakan satwa langka. "Kementerian Kehutanan harus membuat kawasan konservasi khusus banteng di Malang," ujarnya.
Pemerintah perlu meneliti kawasan hutan yang tepat sebagai kawasan konservasi. Terutama, hutan yang jauh dari pemukiman dan tak pernah ada konflik dengan manusia.
Sumber Eko Widianto - Tempo
Share:

Rabu, 05 Juni 2013

JALINKESRA

1. LATAR BELAKANG
    TITIK NOL kinerja pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur tahun 2009, menunjukkan data penduduk miskin Jawa Timur sebesar 6.022.590 jiwa (16,68%) dan Data PPLS 08, jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) sebesar 3.079.822 Rumah Tangga Miskin (RTM) by name by address terbagi ke dalam strata Sangat Miskin, sebanyak 493.004 (16%); Miskin, 1.256.122 (41%); dan Hampir Miskin, 1.330.696 (43%).
    Walikota Malang Drs. Peni Suparto, MAP
    Gubernur Jawa Timur H SOEKARWO
    Kelompok rumah tangga strata sangat miskin ini relatif belum pernah menjadi target spesifik prioritas berbagai penanggulangan kemiskinan secara eksklusif. Mereka lebih sering diposisikan sebagai kelompok sasaran yang terikutsertakan dalam berbagai program penanggulangan kemiskinan tanpa mempertimbangkan dan membedakan strata kemiskinan mereka. Program penanggulangan kemiskinan selama ini mengalami kendala membidik strata sangat miskin secara spesifik dan tepat sasaran, karena ketiadaan basis data mengenai keberadaan mereka (by name & address). Akibatnya, kemiskinan sering diperlakukan sebagai bersifat homogen, padahal kebutuhan rumah tangga strata sangat miskin agar dapat menapaki anak tangga demi anak tangga, keluar dari kemiskinan relatif berbeda dengan strata miskin, apalagi strata hampir miskin.
    Bertitik tolak dari latar belakang pemikiran di atas, maka dibutuhkan sebuah program penanggulangan kemiskinan yang dirancang secara khusus dan eksklusif untuk membidik strata rumah tangga sangat miskin sebagai sasaran, yang mempertimbangkan karakteristik sosial ekonomi dan wilayah geografis rumah tangga sasaran, melalui Program“Jalan Lain menuju Kesejahteraan Rakyat Bantuan Rumah Tangga Sangat Miskin”, yang dipendekkan menjadi, “Jalin Kesra Bantuan RTSM”. Program ini dilaksanakan mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.
     2. Definisi
      Program Jalin Kesra Bantuan RTSM dirancang (design) sebagai program keberpihakan Gubernur Jawa Timurterhadap orang miskin (Pro Poor) yang fokusnya adalah memberikan bantuan terhadap Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) berupa bantuan uang dan pangan (cash transfer) dan natura produktif.
       3. Visi
        Visi Program Jalin Kesra Bantuan RTSM adalah “Terwujudnya Kesejahteraan dan Keberdayaan Rumah Tangga Sangat Miskin”. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar RTSM. Keberdayaan berarti RTSM mampu memobilisasi potensi,aset personal dan social yang dimilikinya, dan mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi kemiskinan yang melilit hidup mereka, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
         4. Misi
          Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Program Jalin Kesra Bantuan RTSM mengemban misi:
          1. Meningkatkan ketahanan sosial ekonomi RTSM produktif dalam memenuhi kebutuhan hidup, dan meningkatkan kualitas hidup melalui bantuan usaha produktif.
          2. Fasilitasi RTSM produktif untuk mengembangkan dan menjaga keberlanjutan usaha produktif yang dijalani.
          3. Memenuhi kebutuhan dasar hidup sehari-hari RTSM non-produktif untuk mengurangi beban pengeluaran untuk pangan.
          4. Meningkatkan kapabilitas sosial RTSM untuk: memperoleh mata pencaharian (livelihood capabilities), memenuhi kebutuhan dasar (basic needs fulfillment), mengelola aset (asset management), menjangkau sumber daya-sumber daya (access to resources), berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan (access to social capital), dan menghadapi guncangan dan tekanan (cope with shocks and stresses).
           5. Tujuan
            Program Jalin Kesra Bantuan RTSM bertujuan:
            1. Meningkatkan ketahanan sosial ekonomi rumah tangga strata sangat miskin agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup minimal sehari-hari yang layak dan bermartabat, serta meningkatkan taraf hidup.
            2. Meningkatkan motivasi berusaha (need for achievement) rumah tangga sangat miskin.
            3. Mendorong terjadinya mobilitas sosial vertikal ke atas di kalangan rumah tangga strata sangat miskin.
            6. Prinsip Dasar
              Pelaksanaan Program Jalin Kesra Bantuan RTSM menganut prinsip : Membantu dengan Hati, Partisipatoris, Transparan dan Akuntabel, Keterpaduan, Keberlanjutan (Sustainability).
              7. Lokasi Sasaran
                Lokasi sasaran Program Jalin Kesra Bantuan RTSM adalah seluruh kecamatan di 38 kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur yang berjumlah 662, mencakup 8.242 desa/kelurahan.
                8. Rumah Tangga Sasaran
                  Rumah tangga sasaran (target group) Program Jalin Kesra Bantuan RTSM berjumlah 493.004 rumah tangga, dengan kategori : Rumah Tangga Produktif, yakni RTSM yang kepala rumah tangga dan/atau anggota rumah tangganya berusia produktif, serta sehat jasmani dan rohani. Usia produktif adalah usia dewasa sampai dengan 64 tahun, danRumah Tangga Non-Produktif, yakni RTSM yang kepala rumah tangganya berusia jompo (≥65 tahun), tinggal sendirian dan/atau tinggal bersama (hanya) dengan anggota rumah tangga yang juga berusia non-produktif, yaitu usia <14 tahun, dan/atau ≥65 tahun, atau mengalami difabel, karena berbagai sebab, yang tidak dapat menjalankan pekerjaan produktif untuk memperoleh penghasilan.

                  Disarikan dari Bappemas Propinsi Jawa Timur 
                  Share:

                  Rabu, 15 Mei 2013

                  Makan Serangga biar kurus

                  Bila Anda gendut, janganlah gundah. Makanlah serangga niscaya berat tubuh Anda akan sempurna. Setidaknya itulah bagian dari kesimpulan penelitian PBB yang dilansir pada Senin, 13 Mei 2013.

                  Sebuah hasil penelitian yang digalang lembaga PBB menyebutkan, keuntungan yang dapat diraih bila mengkonsumsi serangga adalah mengatasi masalah kegemukan dan memerangi rasa lapar.

                  Menurut PBB, lebih dari 1.900 spesies serangga dimakan oleh penduduk bumi di seluruh dunia, terutama Afrika dan Asia. Namun masyarakat di Barat lebih suka memakan belalang, rayap, atau binatang renyah lainnya.

                  Hasil riset yang diterbitkan pada Senin, 13 Mei 2013, oleh Departemen Kehutanan, lembaga yang bernaung di bawah Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB, menyatakan, banyak serangga yang memiliki kandungan protein dan mineral, seperti daging serta lemak, yang menyehatkan sehingga sejumlah dokter merekomendasikannya untuk diet.

                  Koresponden Al Jazeera, Jessica Baldwin, melaporkan dari London, jangan khawatir akan keseimbangan alam atau kekurangan serangga untuk dikonsumsi. Sebab, di planet ini terdapat setidaknya 1.900 spesies serangga sehingga setiap manusia dapat menyantap hingga 40 ton serangga.

                  Eva Muller dari FAO mengatakan, sejumlah rumah makan di Eropa mulai menawarkan serangga sebagai salah satu menu dengan sajian eksotik.

                  Tingkat kegemukan di dunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, saat ini meningkat dua kali lipat sejak 1980 atau mencapai angka 500 juta orang. Oleh sebab itu, mengkonsumsi serangga diharapkan bisa mengatasi masalah kegemukan dengan biaya rendah.

                  Serangga dapat pula membuka peluang bisnis dan ekspor bagi warga miskin di negara-negara sedang berkembang, khususnya untuk kaum perempuan yang kerap mengumpulkan binatang ini di daerah pedesaan.


                  diambil dari tempo.com
                  Share:

                  Minggu, 28 April 2013

                  Posdaya

                  Pengembangan kewirausahaan merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Banyak potensi wilayah yang dapat diolah oleh masyarakat menjadi kegiatan produktif dan menghasilkan, dan akhirnya menambah pendapatan keluarga. Posdaya adalah salah satu wadah yang dapat dimanfaatkan bersama oleh masyarakat untuk membangun dan mengembangkan kewirausahaan. 
                  POSDAYA adalah forum komunikasi, silaturahmi, advokasi, penerangan dan pendidikan, sekaligus wadah kegiatan penguatan fungsi keluarga secara terpadu. Apabila memungkinkan Posdaya bisa dikembangkan sebagai wadah pelayanan keluarga secara terpadu, utamanya pelayanan kesehatan, pendidikan, wirausaha, dan pengembangan lingkungan yang memudahkan keluarga berkembang secara mandiri.
                  POSDAYA direalisasikan melalui media POSYANDU. Mengapa posyandu?, jawabannya tidaklah tanpa perhitungan dan tujuan yang jelas, jikalau kita bisa menerawang kedasar dari tujuan awal POSYANDU yaitu mencegah atau mendeteksi masalah kesehatan, gizi dan ekonomi masyarakat. POSYANDU juga merupakan suatu media yang telah tersedia dan melekat didasar ekosistem kemasyarakatan, sehingga tidak perlu lagi membuat suatu wadah atau media bahkan bangunan.
                  POSDAYA memberi dukungan pemberdayaan kepada keluarga dengan anak-anak dibawah usia 15 tahun, keluarga yang isterinya sedang mengandung, keluarga dengan remaja dibawah usia 25 tahun dan keluarga dengan anak dewasa. POSDAYA juga dapat dibentuk dengan dukungan anggota keluarga yang berusia lanjut, baik sebagai forum silaturahmi maupun untuk memberi kesempatan para lansia membantu keluarga yang lebih muda atau sebaliknya.
                  Upaya pemberdayaan yang ditawarkan dalam POSDAYA diarahkan untuk mendukung penyegaran fungsi keluarga, yaitu keagamaan, budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi dan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.
                  Pembentukan dan pengembangan POSDAYA dilakukan oleh anggota atau organisasi masyarakat seperti, organisasi sosial dan keagamaan seperti Pengurus Masjid, Panti Asuhan, lembaga lain atau perorangan. Pembentukan Posdaya bisa diprakarsai oleh lembaga pendidikan seperti pesantren /gereja/wihara/ sekolah melibatkan siswa/santri yang dibimbing para Guru/ustad/pastor (sebagai contoh bahwa  menolong sesama tidak dibatasi dengan agama). Posdaya dapat dikembangkan oleh Pemda dan seluruh aparatnya ditingkat kecamatan, desa, kelurahan, RW/RT namun tidak diperkenankan untuk mengatas namakan/embel-embel partai politik.
                  Agar upaya pemberdayaan bisa dilakukan dengan baik, dilakukan pendataan dan pemetaan keluarga dengan cermat. Sesuai hasil pendataan ditentukan prioritas sasaran, utamanya keluarga kurang mampu yang mempunyai anak-anak dibawah usia 15 tahun.

                  Tahap awal kegiatan POSDAYA dilakukan oleh tim teknis POSDAYA yang merangkul kader POSYANDU, RT & RW, DKM, Desa / Kelurahan yang kemudian menjadi tim pelaksana POSDAYA / Kader POSDAYA. Tahap berikutnya kegiatan POSDAYA jelas diawali melalui kegiatan POSYANDU ; memberikan contoh makanan sehat, PAUD ; Pendidikan gratis kepada anak usia dini (usia bawah lima tahun), BSB ; pendidikan gratis kepada anak usia remaja dan diusahakan pembentukan kepribadian dan kepekaan sosial, Kerja Bakti ; membersihkan dan merawat (sekolah, rumah ibadah, pasar, dll), Bea Siswa ; khusus orang miskin sekolah SD-SLTA, Warung POSDAYA ; pelatihan gratis pengusaha kecil (adminstrasi, pergudangan, kebersihan, keuangan dan pemasaran), koperasi ; mensejahterakan anggota dan orang miskin, kesehatan gratis ; pengobatan dan perawatan gratis khusus orang miskin melalui kemitraan.
                  Seluruh kegiatan POSDAYA diatas diharapkan bisa merangsang warga sekitar yang berkecukupan didaerah tersebut untuk dapat membantu keluarga yang kurang mampu dalam melakukan kegiatan ekonomi, wirausaha atau usaha koperasi melalui pengembangan kerjasama dalam usaha atau usaha bersama yang maju dan mandiri.

                  Share:

                  Modal Spiritual dalam Pendidikan Emas Indonesia

                  Menghadapi tantangan global yang kian kompetitif diperlukan sumber daya manusia handal yang tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, namun juga kecerdasan emosi dan spiritual. Akan tetapi, pendidikan tinggi saat ini umumnya hanya menawarkan pengembangan kecerdasan intelektual (IQ), padahal penelitian membuktikan bahwa IQ hanya berpengaruh 6-20 persen terhadap kesuksesan seseorang. Kesadaran akan makin pentingnya pendidikan karakter kini sudah makin bergulir, namun saat ini belum banyak pihak yang menguasai metode pendidikan karakter.
                  Seperti yang ditulis oleh Dr. H. C Ary Ginanjar Agustian, seorang pakar Pendidikan Spitual di bawah ini :
                  ...... Anak sulung saya Anjar, yang IPnya pas-pasan itu pergi mengikuti sebuah pelatihan remaja di Negeri Paman Sam bersama teman-teman kuliahnya beberapa bulan lalu. Saya memberinya bekal sebesar 500 US Dollar untuk berbagai keperluannya selama di sana dan 500 US Dollar lagi untuk cadangan apabila ada biaya tak terduga. Saya wanti-wanti agar dia kembalikan uang cadangan itu apabila tidak terpakai.
                  Ketika dia pulang, saya sengaja tidak menanyakan tentang bagaimana sulung saya ini menggunakan uangnya. Saya sempat berpikir bahwa ia menggunakan semua uang yang saya berikan untuk keperluannya karena tidak ada yang mengawasi. Namun beberapa hari kemudian ia menyerahkan kembali uang 500 Dollar-nya sambil berkata, “Pak, ini uangnya Anjar kembalikan karena selama di sana tidak ada keperluan di luar rencana yang urgen. ”
                  Wah, padahal bisa saja dia pergunakan semua uang bekalnya dengan berbagai alasan logis yang pasti saya tidak akan mampu menolak. Atau habiskan saja anggaran tersebut toh memang sudah menjadi jatah dia. Dengan alasan bahwa banyak kebutuhan yang urgen dan ada keperluan yang tidak terduga selama di Amerika.
                  Anjar telah mempergunakan kecerdasan spiritualnya. Apabila dia hanya mempergunakan kecerdasan intelektualnya semata pasti dia akan sangat mampu membuat laporan keuangan yang “WTP” alias wajar tanpa pengecualian. Apalagi dia kuliah di jurusan Administrasi Niaga Universitas Indonesia, lalu ditambah dengan kecerdasan emosionalnya untuk melobby. Tentu sangat mudah baginya untuk memperdayai saya, karena semua sesuai aturan, semua sesuai prosedur, semua sesuai sistem, dan bisa diterima akal sehat.
                  Saya tercenung, membayangkan betapa tidak berdayanya sebuah pengawasan apabila kita hanya mengandalkan prosedur dan sistem yang berbasis kecerdasan intelektual semata. Sistem dan pengawasan yang selama ini kita agung-agungkan, dan kita usung tinggi-tinggi itu sebenarnya tidak akan mampu memagari kekuatan kecerdasan otak manusia yang diciptakan Tuhan secara genius dan luar biasa. Tanpa benteng spiritualitas, maka akan sangat mudah bagi seorang yang cerdas otaknya untuk menembus sistem dan prosedur secanggih apapun. Mungkin masih segar dalam ingatan bagaimana Enron, Worldcom, dan terakhir kasus “subprime mortgage” Lehman Brothers yang membuat ekonomi Amerika tersungkur, padahal sistem GCGnya sudah dipagari dengan sistem Sarbane Oxley Act yang super ketat.
                  Lalu saya mencoba membayangkan lagi berapa puluh atau berapa ratus trilyun atau mungkin berapa ribu trilyun harga atau nilai “spiritual capital” atau nilai sebuah microchip ciptaan Tuhan itu apabila dikonversikan dengan akibat kebocoran dan kesengsaraan di sana-sini. Belum lagi keputusan-keputusan yang dibuat demi kepentingan diri dan kelompok, seperti halnya proyek-proyek, aturan pertambangan dan perdagangan yang membuat asset bangsa tersedot keluar dengan kekuatan arus raksasa. Atau berapa banyak potensi yang menjadi sia-sia akibat kemiskinan spiritual bangsa ini, sehingga melahirkan sebuah iklim saling curiga dan saling tidak percaya yang dinamakan “low trust society”.
                  Modal kejujuran pun sesungguhnya ada tiga jenis. Pertama, kejujuran intelektual, yaitu jujur karena otak dan skill, contoh seseorang ahli memberikan laporan keuangan dengan benar sehingga masuk kategori wajar tanpa pengecualian (WTP). Kedua, kejujuran emosional yaitu seseorang yang jujur didorong oleh motivasi ingin dilihat oleh atasan, atau karena motivasi ingin penghargaan dan pengakuan publik.
                  Ketiga, kejujuran spiritual. Yaitu sebuah kejujuran asli yang lahir bukan dilahirkan karena sistem pengawasan atau GCG, atau karena laporan keuangan yang WTP. Karena kejujuran ini berada dalam dimensi spiritual, yang melahirkan nilai kejujuran hakiki dan muncul menjadi perilaku. Kejujuran ini lahir dari sisi terdalam pada belief system manusia pada dimensi spiritualitas.
                  Inilah yang dinamakan modal spiritual atau Spiritual Capital, yaitu sebuah modal penting yang harus dipertimbangkan sebagai salah satu kekuatan di dalam membangun sebuah korporasi, birokrasi, ekonomi, dan kehidupan negara yang sehat dan damai..


                  Share:

                  Generasi Emas Indonesia

                  Seperti pernah diberitakan pada Media Indonesia 2 Mei 2012 bahwa Menteri Pendidikan Nasional telah mencanang Program Generasi Emas Indonesia. Tema tersebut disesuaikan dengan rencana besar Kemendikbud untuk menyiapkan generasi emas sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan RI pada 2045 nanti.  "Tahun ini kami canangkan sebagai masa ‘menanam’ generasi emas tersebut. Dari 2012-2035 Indonesia mendapat bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif paling tinggi di antara usia anak-anak dan orang tua," kata Mendikbud M Nuh pada jumpa pers tentang Hardiknas di kantor Kemendikbud Jakarta, Selasa (1/5/2012).
                  Menurut M Nuh, dengan bonus demografi tersebut, pemerintah telah menyiapkan grand design pendidikan. Pendidikan anak usia dini digencarkan dengan gerakan PAUDisasi.  Pembangunan dan rehabilitasi sekolah dan ruang kelas baru dilakukan secara besar-besaran, serta intervensi khusus untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) siswa SMA. "2020 nanti, minimal pekerja kita lulusan SMA," katanya.
                  Menanggapi berita tersebut, secara positif kita perlu mengapresiasi pemilihan tema tersebut karena mempunyai perspektif yang berjangka panjang. Apalagi Kemendikbud juga telah menyiapkan grand design pendidikannya, terutama melalui penekanan pada pendidikan anak usia dini (PAUD), yang sebelumnya pernah kita abaikan dan baru dalam satu decade terakhir ini terdapat perubahan yang cukup mendasar. Dengan lebih tergarapnya potensi anak dalam periode “golden age” (0-6 tahun)-nya melalui stimulasi pendidikan diharapkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia bisa lebih ditingkatkan.
                  Terkait dengan permasalahan tersebut kita perlu menengok kembali pesan yang senantiasa relevan di segala jaman dari tokoh pendidikan kita, Ki Hajar Dewantoro, yakni ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani, yang artinya di depan memberikan teladan, di tengah memberikan bimbingan, dan di belakang memberikan dorongan kepada anak-anak didik kita.  Sebagai pendidik dan orangtua kita perlu menerapkan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
                  Dengan tetap berpedoman pada pesan Ki Hajar Dewantoro tersebut, kita juga bisa mengembangkan pendidikan yang ramah anak, dimana di dalamnya terdapat penghargaan terhadap hak-hak anak, tak hanya haknya untuk memperoleh pendidikan, tapi juga dihargai pandangannya, serta hak-haknya untuk memperoleh lingkungan pendidikan yang bebas dari kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. 
                  SELAMAT Hari Pendidikan Nasional 2013
                   
                  Share:

                  Songenep . . . Luar Biasa


                  Luar Biasa ....... hanya itu yang keluar dari Pakde Karwo (DR. H Soekarwo M Hum - Gubernur Jawa Timur) pada saat menyam paikan ucapan pada Ketua KIM BIJAK Kota Malang atas prestasi yang di raih dalam Grand Final LCCK yang dilangsungkan di Gedung Adhy Poday Kabupaten Sumenep Madura. 
                  Disadari atau tidak, dalam kacamata Ario Rachmono BS Ketua KIM BIJAK, melewati masa masa sulit. Mengalami sulitnya membuat format baru agar sebuah institusi bernama KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) tidak dipandang sebelah mata, diminati dan dapat dipahami oleh masyaraakat sebagai end user. Mulai dengan argumentasi tentang eksistensi dan branded KIM sebagai organisasi Plat N .
                  Dimulai dengan perubahan motto KIM BIJAK (Berdayakan Informasi yang Jujur Aktual dan Komunikatif), perubahan basis (dari usaha ke media informasi) dan mengambil Radio Komunitas sebagai media pengembangan Kelompok Informasi. Berbagai argumen yang dianggap nyleneh atau kata orang Ora Umum. Salah satunya adalah mengedepankan Radio Komunitas Duta Swara FM sebagai media pengembangan, sekaligus melakukan branded KIM BIJAK. 
                  Mulai dengan siaran langsung prosesi Musrenbangkel tahun 2011 dan talk show menjelang Pemilu BKM 2011, masyarakat dan Pemerintah Kota Malang melalui Kelurahan mulai mengambil peran KIM dalam sosialisasi, mediasi dan aspek teknis pengelolaan Dana Hibah. Sungguh luar biasa akhirnya pada ujian tahap awal di Bakorwil tahun 2012 dapat lulus dan Juara I tingkat Bakorwil Malang lewat ide monomalis spektakuler. Dimana dalam perjalanan awal (yakni ujian administrasi dengan pendamping Bidang SKDI Dinas Kominfo Kota Malang), lewat slogan dengan menguasai informasi kita akan menguasai dunia, mampu mencapai peringkat I. Dan dengan metode minimalis dan spektakuler lewat kerjasama teknis operasional (bermitra dengan SMK 11 Bakalan Krajan) serta unjuk kebolehan teatrikal penyampaian inforamsi yang aktual dan komunikatif dapat menarik minat juri dan penonton untuk di beri gelar Juara tingkat Bakorwil Malang. 

                  Untuk itulah kalimat Pakde Karwo sungguh membuat KIM BIJAK merasa terhormat dan terpanggil untuk dapat memberikan aspirasi pada kawan kawan agen perjuanagan informasi di seluruh Jawa Timur. 

                  Bersama Ibu Kepaala Dinas da Staff Dinas Kominfo Kota Malang

                  Tumbuh Harmonis ber Etika bersama ikon LCCK 2013
                    
                  Share:

                  Rabu, 10 April 2013

                  Sepatu

                  5 PELAJARAN dari SEPATU

                  1.) Bentuknya tidak persis sama, namun itulah yang membuat mereka serasi.

                  2.) Saat berjalan keduanya tidak pernah kompak apalagi berjalan bersamaan, namun tujuannya tetaplah sama.

                  3.) Keduanya tidak boleh bertukar posisi, karena begitulah seharusnya mereka, dibuat untuk saling melengkapi.

                  4.) Mereka lebih nyaman digunakan dalam keadaan sejajar, tidak boleh yang satu lebih rendah ataupun lebih tinggi.

                  5.) Bila yang satu hilang, maka yang lain sudah tidak berarti.

                  Ternyata hikmah itu bisa kita temukan di mana-mana.. :)
                  Share:

                  KOTA MALANG ... arti Lambang dan maknanya


                  lambang kota malang
                  Motto "MALANG KUCECWARA" berarti Tuhan menghancurkan yang bathil, menegakkan yang benar
                  • Arti Warna :
                      • Merah Putih, adalah lambang bendera nasional Indonesia
                      • Kuning, berarti keluhuran dan kebesaran
                      • Hijau adalah kesuburan
                      • Biru Muda berarti Kesetiaan pada Tuhan, Negara dan Bangsa
                  • Segilima berbentuk perisai bermakna semangat perjuangan kepahlawanan, kondisi geografis, pegunungan, serta semangat membangun untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
                  DPRDGR mengkukuhkan lambang Kotamadya Malang dengan Peraturan Daerah No. 4 Tahun 1970.

                  Bunyi semboyan pada lambang "MALANG KUCECWARA"

                  Semboyan tersebut dipakai sejak hari peringatan 50 tahun berdirinya KOTAPRAJA MALANG 1964, sebelum itu yang digunakan adalah


                  "MALANG NAMAKU, MAJU TUJUANKU"

                  yaitu terjemahan dari :


                  "MALANG NOMINATOR, SURSUMMOVEOR"
                  .

                  Yang disyahkan dengan "Gouvernement besluit dd. 25 April 1938 N. 027". Semboyan baru itu diusulkan oleh Almarhum Prod.DR. R.Ng.Poernatjaraka, dan erat hubungannya dengan asal mula Kota Malang pada jaman Ken Arok.

                  Share:

                  Pengunjung

                  Hallo Bandungrejosari

                  Hippam News

                  Kalimat BIJAK

                  Untuk sukses, Anda harus menemukan sesuatu sebagai pegangan, sesuatu untuk memotivasi Anda, sesuatu untuk menginspirasi Anda.

                  Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci kesuksesan. Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan sukses.

                  Definition List

                  3R
                  3R singkatan dari reuse, reduce, dan recycle.
                  Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
                  Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
                  Recycle berarti mengolah kembali (mendaur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

                  ADINDA
                  Adinda singkatan dari :
                  Akses informasi
                  Diskusi
                  Implementasi
                  Networkling
                  Diseminasi informasi
                  Aspirasi


                  Pengikut

                  Theme Support