Seperti pernah diberitakan pada Media Indonesia 2 Mei 2012 bahwa Menteri Pendidikan Nasional telah mencanang Program Generasi Emas Indonesia. Tema tersebut disesuaikan dengan rencana besar Kemendikbud untuk
menyiapkan generasi emas sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan RI pada
2045 nanti. "Tahun ini kami canangkan sebagai masa ‘menanam’ generasi
emas tersebut. Dari 2012-2035 Indonesia mendapat bonus demografi, dimana
jumlah penduduk usia produktif paling tinggi di antara usia anak-anak
dan orang tua," kata Mendikbud M Nuh pada jumpa pers tentang Hardiknas
di kantor Kemendikbud Jakarta, Selasa (1/5/2012).
Menurut
M Nuh, dengan bonus demografi tersebut, pemerintah telah menyiapkan
grand design pendidikan. Pendidikan anak usia dini digencarkan dengan
gerakan PAUDisasi. Pembangunan dan rehabilitasi sekolah dan ruang kelas
baru dilakukan secara besar-besaran, serta intervensi khusus untuk
meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) siswa SMA. "2020 nanti,
minimal pekerja kita lulusan SMA," katanya.
Menanggapi
berita tersebut, secara positif kita perlu mengapresiasi pemilihan tema
tersebut karena mempunyai perspektif yang berjangka panjang. Apalagi
Kemendikbud juga telah menyiapkan grand design
pendidikannya, terutama melalui penekanan pada pendidikan anak usia
dini (PAUD), yang sebelumnya pernah kita abaikan dan baru dalam satu
decade terakhir ini terdapat perubahan yang cukup mendasar. Dengan lebih
tergarapnya potensi anak dalam periode “golden age” (0-6 tahun)-nya
melalui stimulasi pendidikan diharapkan kualitas sumberdaya manusia
Indonesia bisa lebih ditingkatkan.
Terkait
dengan permasalahan tersebut kita perlu menengok kembali pesan yang
senantiasa relevan di segala jaman dari tokoh pendidikan kita, Ki Hajar
Dewantoro, yakni ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani,
yang artinya di depan memberikan teladan, di tengah memberikan
bimbingan, dan di belakang memberikan dorongan kepada anak-anak didik
kita. Sebagai pendidik dan orangtua kita perlu menerapkan ajaran
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan
tetap berpedoman pada pesan Ki Hajar Dewantoro tersebut, kita juga bisa
mengembangkan pendidikan yang ramah anak, dimana di dalamnya terdapat
penghargaan terhadap hak-hak anak, tak hanya haknya untuk memperoleh
pendidikan, tapi juga dihargai pandangannya, serta hak-haknya untuk
memperoleh lingkungan pendidikan yang bebas dari kekerasan, eksploitasi
dan diskriminasi.
SELAMAT Hari Pendidikan Nasional 2013
Diambil dari Aku Anak Berani Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar