PEMBERDAYAAN penduduk miskin dapat dilakukan melalui masjid. Di
seluruh Indonesia jumlah masjid besar dan kecil lebih 600.000 buah.
Sedangkan keberadaan masjid menjadi pusat kehidupan kemasyarakatan
sehingga akan efektif sebagai pusat perubahan masyarakat.
"Khatib dapat menyampaikan sebelum khutbah beberapa hal yang berkaitan dengan masalah sosial dan kemasyarakatan," kata Koordinator Program Pengembangan Masyarakat Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) Drs H Imam Thoha Masyhuri, MMA didampingi Ketua Posdaya Masjid Baiturrahman KH Nur Hasyim dan Sekretaris Djuwito.
"Khatib dapat menyampaikan sebelum khutbah beberapa hal yang berkaitan dengan masalah sosial dan kemasyarakatan," kata Koordinator Program Pengembangan Masyarakat Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) Drs H Imam Thoha Masyhuri, MMA didampingi Ketua Posdaya Masjid Baiturrahman KH Nur Hasyim dan Sekretaris Djuwito.
Prof DR Hayono Suyono dan POSDAYA |
Nur
Hasyim mengemukakan masjid dan jamaahnya dapat menjadikan masjid sebagai
pusat perubahan ekonomi. Khatib dan imam masjid dapat berperan menjadi
agen perubahan yang dilakukan melalui mimbar-mimbar masjid. Selama ini
dakwah yang disampaikan sebagai ibadah ritual yang berkaitan dengan
aqidah.
Ke depan dakwah sosial yang berkaitan dengan muamalah
dapat dikembangkan untuk memberdayakan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan demikian permasalahan utama masyarakat yang berkaitan dengan
kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan dapat diatasi secara bertahap.
Djuwito
membenarkan dakwah sosial dapat dikembangkan di areal masjid. Ibadah
mahdah dilakukan di masjid utama, sedangkan kegiatan pendukung dapat
memanfatkan areal masjid seperti serambi dan halaman yang tersedia.
"Masjid
Baiturrahman ramai dengan kegiatan dari Subuh hingga Isya' mulai shalat
berjamaah hingga kegiatan belajar mengajar bahkan kegiatan ekonomi,"
kata Djuwito sambil menambahkan saat ini bimbingan belajar berlangsung
hingga ujian nasional balk pelajar SD, SMP maupun SMA sehingga kegiatan
areal masjid selalu ramai dengan kegiatan keumatan dan kemasyarakatan.
Keluarga miskin
Imam
Thoha Masyhuri menambahkan dimulai dari pendataan penduduk miskin yang
dapat dilakukan melalui keluarga yang merupakan unit terkecil di
masyarakat sehingga perencanaan pembangunan keluarga dapat dilakukan
secara baik.
Penduduk miskin dapat didata melalui masjid. Dalam
radius 25 keluarga dapat diketahui secara pasti penduduk yang miskin.
Pengurus masjid mengetahui benar keadaan jamaahnya, mulai jamaah yang
sakit dan tidak shalat berjamaah hingga jamaah yang meninggal dunia.
Pengurus
masjid mengenal betul jamaahnya, termasuk jamaah yang tergolong miskin.
Untuk itu pengrus masjid mengetahui mana yang membutuhkan bantuan, mana
yang membutuhkan biaya sekolah anaknya dan modal usaha yang dijalankan.
Pengurus
masjid bahkan pengurus masjid mengetahui jamaahnya yang hari ini tidak
makan hari itu. Dengan demikian pengurus masjid akan mengenal betul
profll jamaahnya satu per satu. Dalam hal pemberdayaan jamaah masjid,
pengurus masjid dapat berperan banyak.
Selain itu masjid itu
tidak ada birokrasi, tidak ada perbedaan semua orang dapat datang ke
masjid meski tidak diundang. Masjid menjadi tempat terbuka bagi siapa
saja untuk keperluan apasaja, selama untuk membangun manusia masjid
dapat menerima kehadiran setiap orang. Masjid tidak membedakan
kepentingan orang per orang untuk keperluan ibadah mahdhah semua dapat
diterima dalam masjid.
Pemberdayaan anak Yatim oleh BRI yang dilounching pada 2014 |
Sedangkan untuk ibadah memiliki sejarah
panjang dan berperan maksimal. Sejak zaman Rasulullah Muhammad SAW
masjid berperan penting untuk membangun kehidupan sosial kemasyarakatan.
Masjid juga untuk menyusun strategi perang, merawat pasukan yang
terluka dalam peperangan, mendiskusikan kesejahteran masyarakat dan
keperluan yang lebih luas.
Dalam sejarah pembangunan
masjid-masjid di Jawa, selain bangunan induk untuk ibadah
mohdhohjugater-dapat serambi di kiri, kanan dan depan. Serambi itu
berfungsi untuk membahas berbagai permasalahan kemasyarakatan. Ibadah
rnuarnalah dapat dilakukan di serambi masjid. Sejak saat itu serambi
masjid memiliki banyak fungsi kemasyarakatan untuk menyelesaikan
persoalan yang ada.
Hal yang sama dapat dilakukan untuk membahas
permasalahan kemasyarakatan aktual dalam kehidupan. Mendiskusikan
bagaimana meiiyelesaikan masalah kemiskinan dapat dilakukan dalam
serambi masjid. Demikian halnya dengan penyelesaian banyak permasalahan
dalam kehidupan kemasyarakatan seperti pendidikan, kesehatan dan
perekonomian.
0 komentar:
Posting Komentar