Wali Kota Malang H. Moch. Anton menerima penghargaan Web Kota Terbaik yang diserahkan oleh Staf Ahli Mendagri Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik, Ir. H. Irman, M.Si, Jumat (28/8/2015) |
Kelompok Informasi Masyarakat di Kota Malang saat ini sudah meningkat jumlahnya. Dari 6 (enam) buah di 6 (enam) Kelurahan menjadi 16 (enambelas) unit di 10 (enambelas) Kelurahan pula. Namun Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang sudah berdiri sejak 2006, sudah mengalami metamorphose berulang kali. Dari sekedar KIM berbasis UKM (Usaha Kecil dan Menengah) lalu menjadi Koran Masyarakat dan terakhir mengalami perubahan menjadi Pengembang Komunitas berbasis Potensi. Ketiga perubahan dasar tadi tetap mempertahankan "agen informasi' sebagai basis kegiatan, disamping Blog/Web sebagai media komunikasinya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa siapapun pengembangnya, masih belum dapat memahami arti Kelompok Informasi dalam arti sebenarnya. Karena sampai saat ini banyak yang mempertanyakan, mengambil sikap diam, bahkan berani menutup (dalam arti tidak menjalankan amanat) kegiatannya. Tanpa berusaha memahami, berusaha mencari solusi bahkan sengaja menjadi kegiatan ceremonial dengan label KIM.
Bergulirnya Inpres no 9 tahun 2015 tentang Pengelolaan Informasi Publik tanggal 25 Juni 2015 sebenarnya menjadi tolak ukur kinerja Kelompok Informasi Masyarakat. Kepentingan umumnya adalah bahwa KIM inilah yang berdekatan, bersinggungan langsung dengan masyarakat. Sehingga pergerakan KIM lewat berbagai media diharapkan dapat memuluskan informasi Pemerintah Pusat dan Daerah terlait program pembangunan, narasi tunggal, dan secara umum menunjang keberhasilan Kabinet Kerja, menyerap aspirasi dan mempercepat penyampaian informasi tentang kebijakan dan program Pemerintah. Salah satu tujuan umum adalah menyampaikan informasi melalui berbagai saluran komunikasi kepada masyarakat secara tepat, cepat, obyektif, berkualitas baik, berwawasan nasional, dan mudah dimengerti dengan kebijakan dan program pemerintah.
Lalu, kapankan KIM dapat menyesuaikan dengan inpres tersebut yang sejatinya dapat dipergunakan sebagai peluang pengembangan organisasi dan pembentukan program kerja yang terukur, berbasis masyarakat dengan mengutamakan sisi ekonomi. Nilai tambah inilah yang nampaknya tidak diajarkan oleh pembina. Dalam artian ini, masyarakat (baik sebagai pribadi maupun kelembagaan) sebagai pemilik program hendaknya bergegas mengambil peran kunci.
Kunjungan Pemerintah Kab Bojonegoro beserta Forum KIM di Studio Radio Komunitas DUTA SWARA |
Beberapa ide kratif yang harus dikembangkan di Kelurahan Bandungrejosari adalah :
1. Pasar Tugu - Klayatan Gg 2, Informasi Produk Kelurahan Bandungrejosari
2. Kampung UKM Klayatan , Informasi Usaha terpadu berbasis UMKM dan IKM Kelurahan
3. Papan Informasi terbuka, salah satunya adalah di lingkungan Sukun Pondok Indah ,
4. Kelompok Rumah Pangan Lestari, Informasi Urban Farming Lingkup Kelurahan
5. Repeater Radio Duta Swara - Pengembang informasi di lingkup Linmas dan Penjaga Malam,
6. Telecenter mini dengan memanfaatkan konsep Belajar Masyarakat,
7. Rumah Singgah , sebagai tempat belajar dimana SDM nya dapat bekerja sama dengan Unikam Malang,
8. Data Based Kelurahan dan Masterplan Kelurahan Bandungrejosari 10 tahun. reff. pengembangan perumahan di eks tanah sawah Kemantren,
9. Data Based Kemiskinan Kelurahan, leway pemanfaatan Kelompok Belajar masyaraakt berbasis KIM BIJAK.
Penganugerahan Juara LCCK hendaknya menjadi moment untuk membuat prestasi baru ... Malang mBois |
Dengan demikian KIM akan menjadi media besar yang mampu diakses secara 2 arah. Baik Pemerintahan (lewat data potensi wilayah) maupun lewat Layanan Publik (e-society) yaitu data usulan kegiatan serta rancangan pengembangan dan pemakmuran wilayah (baca Kelurahan). Sehingga pengembangan organisasi, program kerja dan penganggaran dapat transparan dan diminati serta mudah diakses lewat media yang dikelola KIM. Baik radio Komunitas, Koran Desa, Video Layanan Masyarakat, maupun Kelompok Media Belajar lainnya.
Komunitas KIM beserta Pemda Kab Bojonegoro berkesempatan tayang di Malang TV Senin 7/12/2015 |
0 komentar:
Posting Komentar