Sang Ketua RW VI Aksim Mintoroto |
KIM BIJAK +++ Menjelang berakhirnya tahun 2012, pembenahan besar-besaran dilakukan diberbagai sektor usaha, administrasi dan ketata negaraan. Buah yang sudah dinikmati dari hasil pembangunan 3 tahun trakhir setidaknya telah memberikan gambaran nyata seberapa peran masyarakat dalam mewujudkan pelayanan publik. Dari kajian yang paling sederhana, adalah introspeksi internal masing-masing Ketua RW. Mengingat buah manis pembangunan paling terasa adalah pada kewilayahan paling kecil, serta berdampak luas bagi perubahan pola pikir dan pengembangan pondasi kelembagaan masyarakat (khususnya lembaga RW).
Adalah sosok Aksim Mintoroto, pejuang pemerhati yang menjabat sebagai Ketua RW VI Janti Selatan Kelurahan Bandungrejosari, merasa sudah waktunya masyarakat Kelurahan memilah dan memilih peran sertanya dalam membangun lingkungan tempat tinggalnya. Utamanya seberapa jauh sosok dan peran pemangku wilayah (RW) dalam memompa roda pembangunan sehingga masyarakat dapat menggerakkan diri pribadi serta punya kemampuan untuk memimpin dirinya serta warga sekitarnya, dari tingkat RT sampai dengan RW. Sudah saatnya lewat perenungan diri dalam keberadaan sadar diri sadar lingkungan punya kemampuan dan kreatif inovatif membawa diri dan lingkungan kepada perubahan.
Dalam konsep keduniawian atau dalam bidang anggaran mengandung arti, seberapa besar dana atau anggaran biaya yang bisa dan mampu dialokasikan pada APBD untuk menjadikan mimpi dasar menjadi nyata. Mimpi atau visi menjadi kampung yang bersih sehat hijau serta mesyarakat yang sejahtera akan mampu bila masyarakat mampu membaca angka serta bekemampuan menggerakkan dirinya lebih jauh dari sekedar hidup bekerja dan mencari uang untuk keluarganya. Yaitu kehidupan sosial yang berbasis anggaran, atau pengelolaan perencanaan berbasis anggaran. Dengan melihat pada kenyataan akhir saat mimpi pembangunan itu terwujud nyata dan dapat dinikmati bersama masyarakat, sosok itu patut berbangga dan yakin bahwa mimpi itu ada. Asalkan kita mampu untuk bermimpi dan punya niatan untuk melihat mimpi dalam dunia nyata.
Namun dalam melihat mimpi pembangunan di dunia nyata diperlukan keteguhan dan resiko. Hal itu tercermin dalam olah roso bersama mas Panji di konter KIM BIJAK Kamis 20 Desember dini hari. Seraya memaknai angka 21122012 dan segelas kopi yang makin dingin sejalan dengan angkasa yang menanti sag surya pagi serta beberapa rokok. Mengharap Gusti Allah swt dapat memberikan hikmah dan keberkahan bagi Kelurahan Bandungrejosari dalam menuju tatanan masyarakat sejahtera, penuh berkah dan tetap taat pada keberadaan Gusti Yang Maha Kuasa atas langit dan bumi dan di antara keduanya .
Malam itu sang Aksim Mintorto berbangga dan berhasil mendapatkan Dana 1 Millar, saat masyarakatnya sudah terlelap. Dan dalam kata sambutannya saat menerima kenyataan itu berkata " .... dengan saya terima dana sebesar ini patutlah saya berbangga hati, namun secara nyarta saya tidak sombong bahwa itu bukan hasil kerja sama pribadi. Tapi hasil kerja keras yang dilakukan bersama, dan itu adalah hasil olah pikir otak yang dikaruniakan kepada saya oleh Gusti kang Moho Kuoso. .... " sambil menyeruput rokok yang sudah mulai panjang abunya seraya menengadahkan kepalanya .. sementara lagu bossas mengalunkan lagu gethuk .....
Gethuk asale soko telo
yen ra pethuk atine podho gelo
ojo ngono mas ojo ojo ngono
yen wis janji mas
aku mengko gelo..........................................
0 komentar:
Posting Komentar