![]() |
Ir. H. Bambang Nugroho, MT Kabid SKDI Kominfo Kota Malang |
“Dalam kegiatan pemberdayaan,
bukanlah perasaan sosial saja yang menjadi acuan pelaksanaan kegiatan. Namun
merasa mau dan sudah mampu itulah yang menjadi bahan dasar pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan. Demikianlah yang kami lakukan di kegiatan ini” demikian
kalimat dasar dan menjadi kunci kegiatan Bapak Cecep Kurnia SE selaku ketua Posyantek Kecamatan Cimaun Kabupaten Bandung. Demikian pula yang dilakukan oleh kelompok
peduli di kecamatan Cimaun ini dalam pelaksanaan keberlanjutan KIM
Posyantek. Mengingat usaha yang
mendasari keberadaan adalah usaha berbasis Teknologi Tepat Guna (TTG), kata
mampu ini dibuktikan dengan keberadaan beliau sebagai ketua di berbagai organ
pemberdayaan tingkat Kecamatan. Antara lain Ketua BKAD, Ketua Konsorsium ,
Ketua SPP pada PNPM Pedesaan. Luar biasa dan cukup melelahkan, sehingga cap
atau branding beliau ketua berbagai
organisasi besar tingkat kecamatan dianggap beberapa kalangan tidak produktif.
Namun beliau meyakinkan Pemerintah Daerah bahwa keberadaannya akan mampu melanjutkan kegiatan dan beliau akan mengundurkan diri bila kinerjanya tidak bagus.
Demikian potret kader informasi tingkat basis. Hal inilah yang harus dipertahankan dan
ditingkatkan kualitasnya oleh Dinas dan Instansi terkait. Sebagaimana yang
dilalui oleh Posyantek yang berdiri melalui Keputusan Mendagri, yang kemudian dibantu
atau difasilitasi oleh mekanisme pemberdayaan telah menyedot perhatian berbagai
kementrian dan setidaknya 2 Perguruan Tinggi yakni Universitas Pajajaran dan
ITB. Hingga seorang di antaranya telah mendapatkan anugerah dari Presiden RI
tahun 2014 lalu sebagai penemu TTG berbasis Jamur.
Berbeda dengan Kota Bandung, di Kabupaten Bandung –seperti dijelaskan
oleh bapak Akbar dari Bapeti- Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dilaksanakan
lewat permodelan. Mulai POSYANTEK (Pos Pelayanan Teknologi) BIM (Balai
Informasi Masyarakat) TBM (Taman Bacaan Masyarakat). Semuanya mempunyai satu
tujuan meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat. Keberadaannya pun lewat
berbagai media informasi (buku leaflet, poster dan media cetak lainnya).
Namun sayangnya usaha luarbiasa KIM atau bolehlah disebutkan demikian
supaya sama dengan pandangan dengan KIM Kota Malang, belum bisa dilihat lewat
blog atau sarana internet dalam website. Namun baik Pak Akbar dari Kabupaten
Bandung dan pak Cecep mewakili keberadaan masyarakat menginginkan adanya
perubahan dan berpandangan maju. Khususnya dalam pengembangan telemarketing,
dibantu oleh STT Telkom sedang dibuatkan web designnya dan mendapatkan
perhatian Bupati Bandung lewat pengadaan radio komunitas di tahun anggaran yad.
Dari penjelasan dari Kota Malang, yang disampaikan oleh Kabid Kominfo
Diskominfo Ir H Bambang Nugroho MT tentang hal ikhwal KIM dan kesulitan dalam
pembinaan KIM, beberapa pertanyaanpun mucul dan diappresiasi oleh pak Cecep dan
Kawan-Kawan. Utamanya pembelajaran tentang keberadaan radio Komunitas Duta
Swara dan pengelolaan KIM sampai terbentuknya Forum KIM tingkat Kota Kab.
Malam semakin larut, namun tidak menyurutkan acara bagi pengalaman
mengelola KIM. Tanpa terasa waktu jua yang harus memisahkan kegiatan dua kota
dalam Program Kunjung Banding Tahun 2014. Dan sebagai penutup Pak Akbar
menyampaikan salam untuk Kepala Dinas Kominfo Kota Malang, karena memang
berencana akan berkunjung ke Kota Malang guna menyaksikan langsung kegiatan KIM
dan Forum KIM Kota Malang,
0 komentar:
Posting Komentar